SAUH BAGI JIWA
Dua Macam Mahkota
“Karena harta benda tidaklah abadi. Apakah mahkota tetap turun-temurun?“ (Amsal 27:24)
“Karena harta benda tidaklah abadi. Apakah mahkota tetap turun-temurun?“ (Amsal 27:24)
Mahkota merupakan suatu simbol, hiasan kepala, dan juga bagian dari tradisi yang biasanya dikenakan oleh raja, ratu, maupun keturunan kerajaan. Sebagai pemerintah kerajaan Israel di masa lalu, Salomo pun memiliki mahkota. Mahkota yang dipakai oleh Raja Salomo pasti berharga dan bernilai mahal, apalagi ia merupakan seseorang dengan kekayaan yang melimpah. Namun, masa pemakaian mahkota kerajaan itu terbatas adanya. Raja Salomo hanya memerintah selama empat puluh tahun. Dalam hidupnya, Salomo menyimpang dari jalan Tuhan (1 Raj 11:9) dan ia menulis suatu kitab, yaitu Kitab Pengkhotbah. Dalam kitab tersebut, banyak sekali tulisan mengenai kesia-siaan. Bahkan Salomo mengatakan bahwa semua perbuatan manusia di bawah matahari dan segala sesuatunya adalah kesia-siaan (Pkh 1:2, 14). Rasa penyesalan yang ada di dalam hatinya tentang kehidupan yang ia jalani dituangkannya ke dalam tulisan.
Sama seperti Raja Salomo, kehidupan kita sebagai manusia di dunia ini merupakan suatu hal yang singkat dan dapat berujung kepada kesia-siaan jika kita tidak menjalaninya dengan benar. Mahkota di dunia ini melambangkan segala kemuliaan dan kehormatan semasa kita hidup, memiliki akhir dan tidak bersifat kekal. Segala takhta, nama, dan harta yang kita miliki tidak akan abadi. Bahkan terkadang seseorang yang memiliki semuanya itu tidak merasakan kebahagiaan di dalam hidupnya.
Karena itu, kita harus mencari sebuah mahkota yang abadi dan kekal, sebuah mahkota yang tidak lekang akan waktu. Apakah itu? Itu adalah mahkota kebenaran (2 Tim 4:7-8). Kita hanya dapat mengenakan mahkota kekal ini apabila kita dapat menyelesaikan tugas kita di hadapan Tuhan sampai akhir dengan baik. Rasul Paulus mengatakan bahwa ia telah mengakhiri pertandingan yang baik serta memelihara iman dan ia percaya bahwa Tuhan akan mempersiapkan mahkota kebenaran baginya. Kebenaran adalah sesuatu yang bersifat mutlak dan tetap, tidak akan berubah selama-lamanya. Pada akhir zaman, akan ada banyak penyesatan. Ini merupakan tantangan bagi orang percaya untuk tetap mempertahankan iman dan menyelesaikan pertandingan dengan baik.
Walaupun ada banyak kesulitan dalam kehidupan yang kita jalani ini, janganlah takut. Kiranya mata kita dapat tetap tertuju kepada Yesus (Ibr 12:2) dan mahkota kekal yang akan kita peroleh nanti, yaitu keselamatan. Walau Abraham tidak memperoleh tanah Kanaan secara fisik, tapi ia tetap mengharapkan tanah Kanaan dan bertahan sampai akhir, lalu akhirnya ia memperoleh tanah Kanaan surgawi. Begitu pula dengan kita, mahkota telah tersedia bagi kita jika kita dapat mempertahankan iman kita sampai akhir. Maka, baik ketika kita sedang menghadapi kesulitan ataupun tidak, mohonlah akan pimpinan Tuhan dan peganglah tangan-Nya. Kiranya kita dapat bertekun dan bergiat di dalam Tuhan menjelang hari kedatangan-Nya yang semakin dekat.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?

-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.