SAUH BAGI JIWA
Rencana Yang Hanya Menjadi Wacana
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 13 Jul 2024
“Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: ‘Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”, sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: ‘Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu’“ (Yakobus 4:13-15)
“Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: ‘Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”, sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: ‘Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu’“ (Yakobus 4:13-15)
Beberapa kali saya membuat agenda pertemuan dengan kawan-kawan lama saya dengan maksud ingin reuni dengan mereka. Hari dan tanggal sudah ditentukan, tempat pertemuan juga sudah dipilih. Rasanya tidak sabar menunggu datangnya hari itu. Sudah terbayangkan dalam pikiran ketika nanti bertemu bisa bersenda gurau dengan kawan-kawan lama dan mengobrol tentang kehidupan yang dijalani masing-masing saat ini.
Namun ternyata rencana yang sudah matang itu hanya menjadi wacana belaka. Karena satu dan lain hal, reuni kecil kami tidak terlaksana. Ada yang batal hadir karena tiba-tiba harus mengerjakan sesuatu, harus pergi mengantar anak atau pasangannya, atau karena ada agenda lain yang mendesak. Semua terjadi begitu saja dan hal itu terjadi beberapa kali. Rencana untuk bepergian bersama keluarga juga seringkali tiba-tiba batal, meskipun sudah direncanakan jauh-jauh hari. Rencana hanya menjadi wacana belaka.
Yakobus mengingatkan bahwa kita harus melibatkan Tuhan dalam setiap rencana kita (Yak 4:13-15). Tidak ada manusia yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Bulan depan, minggu depan, esok hari, bahkan satu menit kemudian pun tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Dalam sepersekian menit banyak hal yang bisa berubah seketika. Karena itu, Yakobus menasihati kita untuk senantiasa berkata, “Jika Tuhan menghendaki maka saya akan melakukan ini dan itu…” Hanya Tuhan yang menentukan apakah rencana kita itu bisa terlaksana atau tidak.
Lalu, bagaimana jika kita sudah melibatkan Tuhan dalam perencanaan kita, tetapi ternyata tidak terlaksana? Bisa jadi, rencana kita tidak sesuai dengan kehendak Tuhan atau kita masih perlu menanti lagi waktu Tuhan untuk merealisasikan rencana tersebut. Namun, jika rencana kita itu jahat, Tuhan tidak akan mengizinkan rencana itu terjadi karena Tuhan membenci kejahatan (Ams 6:16, 18). Bersandarlah kepada Tuhan di dalam segala perencanaan kita dan kiranya kasih karunia dan bimbingan-Nya beserta agar apa yang kita rencanakan juga dapat sesuai dengan kehendak-Nya. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?

-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.