SAUH BAGI JIWA
Hakim Yang Sesungguhnya
Bacaan Alkitab Harian – Yakobus 4:11-12
“Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?” (Yakobus 4:12)
“Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?” (Yakobus 4:12)
Sebuah negara diatur oleh hukum. Melalui penegakan hukum, masyarakat yang tinggal di negara itu bisa memperoleh keadilan. Di dalam proses hukum, ada hakim yang bertugas untuk mengadili kasus-kasus yang terjadi, lalu memberikan sanksi atau hukuman yang setimpal kepada pihak yang bersalah.
Namun, pada kenyataannya, kita kadang menjumpai kasus di mana korban atau tersangka merasa tidak adil atau menyatakan bahwa mereka yang tidak bersalah justru dihukum. Melihat hal ini, mungkin kita akan menggerutu dan menyalahkan hakim yang bertugas untuk mengambil keputusan dalam perkara-perkara tersebut. Tetapi, apakah kita sadar kalau sebenarnya kita juga bisa menjadi hakim yang tidak adil?
Terkadang, saat pertama kali berjumpa dengan seseorang, dalam benak kita langsung terlintas sifat, kebiasaan, atau bahkan latar belakang orang tersebut. Kita dapat langsung menghakimi, “Sepertinya dia orangnya judes dan sombong.” Atau, mungkin kita mendiskriminasi dan menghina seseorang karena dia mempunyai pandangan hidup atau pendapat yang berbeda. Mungkin kita juga pernah mencari-cari kesalahan orang lain dan menghakimi seseorang sebagai orang berdosa.
Saudara-saudara, kita hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan. Kita sendiri masih perlu membenahi diri agar hidup kita berkenan kepada Tuhan. Daripada terus mencari-cari kesalahan dan menyatakan orang lain bersalah, lebih baik kita melakukan introspeksi diri dan memperbaiki diri.
Dalam Matius 7, kita diingatkan untuk tidak menghakimi orang lain jika tidak ingin dihakimi. Ukuran yang kita pakai untuk menghakimi orang lain akan dipakai juga untuk mengukur diri kita. “Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu” (Mat 7:5). Perkataan ini sungguh bermakna. Bagaimana kita bisa melihat apa yang ada pada diri orang lain dengan jelas jika pandangan kita sendiri kabur dan terhalang?
Kita bisa salah menilai orang karena sesungguhnya kita tidak mengetahui dengan jelas alasan mengapa seseorang melakukan sesuatu. Hanya orang tersebut dan Tuhanlah yang tahu alasan yang sebenarnya. Tuhan adalah Maha Mengetahui segala sesuatu. Hanya Dia yang berkuasa menyelamatkan atau membinasakan seseorang. Karena itu, hanya Tuhanlah yang berhak untuk menghakimi seseorang, bukan kita, karena Dialah hakim yang sesungguhnya. Tuhan menyertai kita semua.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Jangan memfitnah orang
11 Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya.12 Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
![bible-2167778_1920 bible-2167778_1920](https://tjc.org/id/wp-content/uploads/sites/43/2017/03/bible-2167778_1920.jpg)