SAUH BAGI JIWA
“Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka” (Yakobus 2:1)
“Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka” (Yakobus 2:1)
Kitab Yakobus menuliskan banyak hal tentang bagaimana seorang Kristen dapat menjalankan firman Allah seutuhnya dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan berjemaat. Beberapa contohnya adalah nasihat agar kita belajar mengendalikan ucapan kita, menjadi pelaku firman, dan tidak menimbulkan pertengkaran dan fitnah.
Dalam bacaan hari ini, Yakobus menasihatkan hal yang lainnya, “Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.” Tentunya, hal ini dikarenakan adanya jemaat-jemaat yang membeda-bedakan, dengan melihat status sosial di dalam masyarakat.
‘Memandang muka’ dalam bahasa aslinya berarti memiliki kecondongan dan penilaian yang bias terhadap satu dengan yang lain. Istilah yang sering kita dengar adalah “pilih kasih.” Orang-orang yang memiliki status sosial tinggi dalam masyarakat akan mereka layani dengan baik, sedangkan orang-orang kecil dan miskin akan mereka abaikan. Perbedaan seperti ini sesungguhnya tidaklah dikenan oleh Tuhan, karena sesungguhnya semua manusia adalah sama di hadapan Allah.
Hari ini, kondisi seperti inipun masih dapat terjadi di dalam gereja. Ada jemaat yang dari golongan atas, ada pula yang dari golongan menengah ke bawah. Ada yang berpendidikan tinggi, adapula yang tidak bersekolah. Terlebih di Indonesia, kita memiliki banyak sekali suku dan ras. Dan terkadang, kita lebih suka menyapa orang-orang tertentu dan enggan untuk menyapa orang-orang lainnya. Pelayanan kita terhadap kelompok tertentu lebih istimewa dibanding kelompok lainnya. Hal ini tidak seharusnya terjadi di dalam gereja. Seperti Yakobus menasihatkan, “janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.”
Ingatlah Tuhan Yesus ketika berada di dalam dunia. Dia menjadi teman bagi semua orang. Orang kaya, orang miskin, nelayan, pemungut cukai, orang sehat, orang sakit, semuanya diperlakukan sama oleh-Nya. Dan, Tuhan Yesus mati di atas kayu salib bukan hanya untuk sekelompok orang tertentu saja. Dia mati untuk menebus seluruh umat manusia. Dia mengasihi semua orang tanpa terkecuali. Dan yang Dia inginkan adalah agar setiap orang, apapun latar belakangnya, bagaimanapun status sosialnya, darimanapun suku dan bahasanya, dapat datang kepada-Nya dan diselamatkan. Biarlah kita boleh meneladan sikap Tuhan Yesus yang tidak memandang muka ini. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
1
Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.
2Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk,
3dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: “Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!”, sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: “Berdirilah di sana!” atau: “Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!”,
4bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?
5Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?
6Tetapi kamu telah menghinakan orang-orang miskin. Bukankah justru orang-orang kaya yang menindas kamu dan yang menyeret kamu ke pengadilan?
7Bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu menjadi milik Allah?
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
