SAUH BAGI JIWA
Kasta Di Mata Tuhan
Bacaan Alkitab Harian – Yakobus 1:9-11
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 17 Jun 2024
“Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi, dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput” (Yakobus 1:9-10)
“Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi, dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput” (Yakobus 1:9-10)
Sistem kasta adalah sebuah sistem penggolongan masyarakat, yang mengakibatkan adanya tingkatan-tingkatan pada kelompok masyarakat tertentu. Ada kelompok masyarakat yang lebih rendah dan ada kelompok masyarakat yang lebih tinggi. Penggolongan sistem kasta ini dapat ditentukan oleh beberapa faktor, seperti garis keturunan keluarga, hubungan kekerabatan, jabatan dalam pemerintahan, sumber pendapatan, ataupun profesi yang dijalankan. Dengan adanya sistem kasta ini, masyarakat seperti ditempatkan pada tingkatannya masing-masing.
Sekarang ini, dalam kehidupan modern di Indonesia, tampaknya sistem kasta ini sudah tidak begitu nampak. Namun jika kita perhatikan, tanpa disadari konsep ini masih berlanjut dan mempengaruhi bagaimana seseorang memandang orang lain. Kita tidak dapat memungkiri bahwa orang-orang cenderung lebih memandang kepada mereka yang berasal dari keluarga ternama ataupun mereka yang mempunyai jabatan penting dalam pemerintahan. Begitu pula dengan orang-orang yang mempunyai penghasilan besar dari profesinya, masyarakat cenderung menempatkan orang-orang ini dalam tingkatan yang lebih tinggi. Maka, sudah tidak asing lagi kalau ada orang yang menyebutkan istilah masyarakat ‘kelas bawah’, ‘kelas menengah,’ dan ‘kelas atas.’
Namun, bagaimanakah Tuhan melihat “sistem kasta” ini? Apa yang dikatakan Firman Tuhan mengenai kedudukan seorang manusia?
Dalam bacaan hari ini, kita menemukan hal yang berkebalikan dari apa yang terjadi dalam kehidupan masyarakat saat ini. Dituliskan bahwa “Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi, dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah.” Hal ini rasanya begitu aneh dan tidak masuk akal. Bukankah yang kaya seharusnya memiliki kedudukan yang tinggi? Mengapa justru dikatakan orang kaya kedudukannya rendah? Mengapa bisa terbalik seperti ini?
Jika kita merenungkan perkara ini lebih dalam, hal ini dikarenakan semua orang pada dasarnya sama di hadapan Tuhan. Baik orang kaya ataupun orang miskin, semua akan menghadapi ujian dalam perjalanan imannya. Ketika seorang yang miskin mendapatkan ujian dalam imannya, mereka boleh bermegah karena dianggap layak untuk menderita karena Kristus. Sebaliknya orang kaya, dengan ujian yang mereka alami, mereka boleh bermegah karena menyadari bahwa diri mereka hanyalah manusia yang lemah dan tidak berdaya di hadapan Tuhan. Baik orang miskin maupun orang kaya, kita semua tidak dapat bersandar kepada kekuatan diri kita sendiri ataupun kekayaan yang kita miliki.
Karena itu, bagaimanapun status sosial kita dalam masyarakat, berapapun penghasilan yang kita miliki, marilah kita selalu bersandar pada Tuhan dan menyerahkan seluruh kehidupan kita ke dalam tangan-Nya. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
9 Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi,
10 dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput.
11 Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?