SAUH BAGI JIWA
Setia Memberitakan Injil
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 28:11-31
“ ‘Tetapi kami ingin mendengar dari engkau, bagaimana pikiranmu, sebab tentang mazhab ini kami tahu, bahwa di mana-mana pun ia mendapat perlawanan.’ Lalu mereka menentukan suatu hari untuk Paulus. Pada hari yang ditentukan itu datanglah mereka dalam jumlah besar ke tempat tumpangannya. Ia menerangkan dan memberi kesaksian kepada mereka tentang Kerajaan Allah; dan berdasarkan hukum Musa dan kitab para nabi ia berusaha meyakinkan mereka tentang Yesus. Hal itu berlangsung dari pagi sampai sore. Ada yang dapat diyakinkan oleh perkataannya, ada yang tetap tidak percaya” (Kisah Para Rasul 28:22-24)
“ ‘Tetapi kami ingin mendengar dari engkau, bagaimana pikiranmu, sebab tentang mazhab ini kami tahu, bahwa di mana-mana pun ia mendapat perlawanan.’ Lalu mereka menentukan suatu hari untuk Paulus. Pada hari yang ditentukan itu datanglah mereka dalam jumlah besar ke tempat tumpangannya. Ia menerangkan dan memberi kesaksian kepada mereka tentang Kerajaan Allah; dan berdasarkan hukum Musa dan kitab para nabi ia berusaha meyakinkan mereka tentang Yesus. Hal itu berlangsung dari pagi sampai sore. Ada yang dapat diyakinkan oleh perkataannya, ada yang tetap tidak percaya” (Kisah Para Rasul 28:22-24)
Hidup orang Kristen seharusnya selalu terhubung dengan Kristus karena kita adalah orang-orang yang telah ditebus oleh darah-Nya. Bahkan, eksistensi dan tujuan hidup orang percaya dalam dunia ini adalah untuk menyatakan tentang keselamatan dari Tuhan Yesus. Tuhan memerintahkan supaya semua bangsa dijadikan murid-Nya dan dibaptis dalam nama-Nya, serta Ia menghendaki agar kita mengajarkan perintah-perintah-Nya sehingga orang-orang memperoleh janji keselamatan (Mat 28:19-20).
Sayangnya, tidak semua orang Kristen memahami panggilan ini. Atau, ada yang memahaminya, tetapi merasa itu bukan tanggung jawabnya karena mereka disibukkan dengan perkara-perkara lain. Selain itu, pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan saat melakukan penginjilan membuat mereka enggan untuk memberitakan Injil.
Rasul Paulus setia melakukan tugasnya sebagai pemberita Injil. Selama tugas penginjilannya di daerah Asia dan di sekitarnya, ia banyak mengalami rintangan, tantangan, bahkan sampai berkorban fisik dan materi. Namun, pemberitaan Injil tidak terhenti karena Injil harus semakin tersiar luas sampai ke ujung bumi.
Saat Paulus mendengar kabar bahwa iman telah tumbuh di kota Roma, ia berniat untuk mengunjungi mereka di sana meskipun rencana itu kerap kali terhalang (Rm 1:13). Semangat Paulus untuk datang ke Roma tidak pernah surut meskipun statusnya saat itu sebagai tahanan rumah. Setibanya di Roma, ia mengumpulkan orang-orang terkemuka dari bangsa Yahudi dan menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya. Dengan terbuka, orang-orang terkemuka dari bangsa Yahudi mendengar kesaksian tentang kerajaan Allah. Berdasarkan hukum Musa dan kitab para nabi, Paulus berusaha menyakinkan mereka tentang Yesus walaupun ada sebagian yang tetap tidak bisa menerima penjelasan itu.
Pada hari ini, bagaimana dengan kita? Mungkin kita saat ini bukan melayani sebagai pendeta atau tenaga penuh waktu. Meskipun demikian, panggilan sebagai murid Tuhan tetaplah berlaku bagi kita. Di mana pun kita berada, gunakanlah setiap kesempatan untuk bersaksi tentang Tuhan Yesus. Ingatlah, memberitakan Injil adalah mandat dari Tuhan sehingga kita harus melakukannya. Marilah kita hidup bukan semata-mata untuk diri sendiri, tetapi untuk menyatakan kasih karunia-Nya. Amin.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 28:11-31
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 28:11-31
11 Tiga bulan kemudian kami berangkat dari situ naik sebuah kapal dari Aleksandria yang selama musim dingin berlabuh di pulau itu. Kapal itu memakai lambang Dioskuri.
12 Kami singgah di Sirakusa dan tinggal di situ tiga hari lamanya.
13 Dari situ kami menyusur pantai, lalu sampai ke Regium. Sehari kemudian bertiuplah angin selatan dan pada hari kedua sampailah kami di Putioli.
14 Di situ kami berjumpa dengan anggota-anggota jemaat, dan atas undangan mereka kami tinggal tujuh hari bersama-sama mereka. Sesudah itu kami berangkat ke Roma.
15 Saudara-saudara yang di sana telah mendengar tentang hal ihwal kami dan mereka datang menjumpai kami sampai ke Forum Apius dan Tres Taberne. Ketika Paulus melihat mereka, ia mengucap syukur kepada Allah lalu kuatlah hatinya.
16 Setelah kami tiba di Roma, Paulus diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya.
17 Tiga hari kemudian Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi dan setelah mereka berkumpul, Paulus berkata: “Saudara-saudara, meskipun aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita atau terhadap adat istiadat nenek moyang kita, namun aku ditangkap di Yerusalem dan diserahkan kepada orang-orang Roma.
18 Setelah aku diperiksa, mereka bermaksud melepaskan aku, karena tidak terdapat suatu kesalahanpun padaku yang setimpal dengan hukuman mati.
19 Akan tetapi orang-orang Yahudi menentangnya dan karena itu terpaksalah aku naik banding kepada Kaisar, tetapi bukan dengan maksud untuk mengadukan bangsaku.
20 Itulah sebabnya aku meminta, supaya aku melihat kamu dan berbicara dengan kamu, sebab justru karena pengharapan Israellah aku diikat dengan belenggu ini.”
21 Akan tetapi mereka berkata kepadanya: “Kami tidak menerima surat-surat dari Yudea tentang engkau dan juga tidak seorangpun dari saudara-saudara kita datang memberitakan apa-apa yang jahat mengenai engkau.
22 Tetapi kami ingin mendengar dari engkau, bagaimana pikiranmu, sebab tentang mazhab ini kami tahu, bahwa di mana-manapun ia mendapat perlawanan.”
23 Lalu mereka menentukan suatu hari untuk Paulus. Pada hari yang ditentukan itu datanglah mereka dalam jumlah besar ke tempat tumpangannya. Ia menerangkan dan memberi kesaksian kepada mereka tentang Kerajaan Allah; dan berdasarkan hukum Musa dan kitab para nabi ia berusaha meyakinkan mereka tentang Yesus. Hal itu berlangsung dari pagi sampai sore.
24 Ada yang dapat diyakinkan oleh perkataannya, ada yang tetap tidak percaya.
25 Maka bubarlah pertemuan itu dengan tidak ada kesesuaian di antara mereka. Tetapi Paulus masih mengatakan perkataan yang satu ini: “Tepatlah firman yang disampaikan Roh Kudus kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi Yesaya:
26 Pergilah kepada bangsa ini, dan katakanlah: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.
27 Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.
28 Sebab itu kamu harus tahu, bahwa keselamatan yang dari pada Allah ini disampaikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan mendengarnya.”
29 (Dan setelah Paulus berkata demikian, pergilah orang-orang Yahudi itu dengan banyak perbedaan paham antara mereka.)
30 Dan Paulus tinggal dua tahun penuh di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya.
31 Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.