SAUH BAGI JIWA
Menghadapi Angin Sakal
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 27:1-12
“Selama beberapa hari berlayar, kami hampir-hampir tidak maju dan dengan susah payah kami mendekati Knidus” (Kisah Para Rasul 27:7a)
“Selama beberapa hari berlayar, kami hampir-hampir tidak maju dan dengan susah payah kami mendekati Knidus” (Kisah Para Rasul 27:7a)
Setiap orang pasti mempunyai banyak rencana dalam hidupnya, baik yang sudah terealisasikan atau belum. Kita senantiasa berpikir apa yang perlu kita lakukan agar rencana-rencana tersebut bisa berjalan dengan baik. Apabila kita ingin bepergian ke suatu tempat, biasanya kita akan merasa tenang jika sudah menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari caranya untuk mencapai tempat tersebut, apa yang akan dilakukan di sana, apa yang harus dibawa, dan sebagainya. Namun, jika ternyata yang terjadi tidak berjalan sesuai dengan rencana, apa yang akan kita lakukan?
Setelah dihadapkan pada Raja Agripa, Paulus dan beberapa orang tahanan lainnya diputuskan untuk dibawa ke Italia. Di tengah perjalanan pelayaran mereka, muncullah angin sakal. Meskipun sempat berpindah kapal, mereka tetap menghadapi kesulitan untuk bergerak maju. Perjalanan mereka ini dilalui dengan susah payah dan bahkan sangat berbahaya untuk melanjutkan pelayaran tersebut (Kis 27:9).
Kita mungkin pernah mengalami keadaan serupa, yaitu saat dihadapkan pada kesulitan yang tak terduga. Bahkan, terkadang kesulitan tersebut menempatkan kita pada situasi yang berbahaya dan mengancam jiwa kita. Hal yang sama juga bisa terjadi dalam kehidupan rohani kita. Sebagai umat percaya, kita tentu ingin masuk ke dalam Kerajaan Surga. Namun, untuk sampai ke sana, kita akan menemui berbagai tantangan dan rintangan. Misalnya, kita tahu bahwa kita harus datang berkebaktian di gereja, tetapi karena pernah merasa kecewa dengan salah seorang saudara seiman, kita menolak untuk datang. Lambat laun, hal ini bisa membuat iman kita tidak bertumbuh. Tuhan Yesus pernah berkata, “Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku” (Mat 24:9). Mempertahankan iman bahkan bisa membuat jiwa kita terancam.
Agar siap menghadapi hal-hal yang berada di luar kendali kita, kita perlu mempersiapkan iman sedini mungkin (1Kor 16:13). Kita tidak tahu kapan tantangan dan kesulitan itu akan muncul dalam kehidupan kita. Namun, supaya rencana kita untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga tercapai, kita harus berpegang teguh kepada Tuhan yang dapat menolong kita. Marilah kita memohon pimpinan dan penyertaan Tuhan agar Ia selalu memimpin kita di dalam perjalanan kehidupan ini.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 27:1-12
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 27:1-12
1 Setelah diputuskan, bahwa kami akan berlayar ke Italia, maka Paulus dan beberapa orang tahanan lain diserahkan kepada seorang perwira yang bernama Yulius dari pasukan Kaisar.
2 Kami naik ke sebuah kapal dari Adramitium yang akan berangkat ke pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pantai Asia, lalu kami bertolak. Aristarkhus, seorang Makedonia dari Tesalonika, menyertai kami.
3 Pada keesokan harinya kami singgah di Sidon. Yulius memperlakukan Paulus dengan ramah dan memperbolehkannya mengunjungi sahabat-sahabatnya, supaya mereka melengkapkan keperluannya.
4 Oleh karena angin sakal kami berlayar dari situ menyusur pantai Siprus.
5 Dan setelah mengarungi laut di depan Kilikia dan Pamfilia, sampailah kami di Mira, di daerah Likia.
6 Di situ perwira kami menemukan sebuah kapal dari Aleksandria yang hendak berlayar ke Italia. Ia memindahkan kami ke kapal itu.
7 Selama beberapa hari berlayar, kami hampir-hampir tidak maju dan dengan susah payah kami mendekati Knidus. Karena angin tetap tidak baik, kami menyusur pantai Kreta melewati tanjung Salmone.
8 Sesudah kami dengan susah payah melewati tanjung itu, sampailah kami di sebuah tempat bernama Pelabuhan Indah, dekat kota Lasea.
9 Sementara itu sudah banyak waktu yang hilang. Waktu puasa sudah lampau dan sudah berbahaya untuk melanjutkan pelayaran. Sebab itu Paulus memperingatkan mereka, katanya:
10 “Saudara-saudara, aku lihat, bahwa pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita.”
11 Tetapi perwira itu lebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda dari pada kepada perkataan Paulus.
12 Karena pelabuhan itu tidak baik untuk tinggal di situ selama musim dingin, maka kebanyakan dari mereka lebih setuju untuk berlayar terus dan mencoba mencapai kota Feniks untuk tinggal di situ selama musim dingin. Kota Feniks adalah sebuah pelabuhan pulau Kreta, yang terbuka ke arah barat daya dan ke arah barat laut.