SAUH BAGI JIWA
Saksi Palsu
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 24:1-9
“Dan juga orang-orang Yahudi menyokong dakwaan itu dengan mengatakan, bahwa perkara itu sungguh demikian” (Kisah Para Rasul 24:9)
“Dan juga orang-orang Yahudi menyokong dakwaan itu dengan mengatakan, bahwa perkara itu sungguh demikian” (Kisah Para Rasul 24:9)
Dalam persidangan, sebelum seorang hakim memutuskan perkara atau kejadian yang sedang berlangsung di dalam pengadilan, ia akan mendengarkan keterangan dari jaksa penuntut, terdakwa, dan para saksi. Mereka masing-masing akan menyampaikan hal-hal berkenaan dengan perkara tersebut. Tentunya hal yang disampaikan haruslah hal yang benar dan jujur. Jika ternyata apa yang disampaikan itu tidak benar, maka mereka sendiri bisa mendapatkan hukuman.
Tetapi terkadang, untuk bisa memberatkan atau meringankan hukuman, para saksi ini dapat memberikan keterangan yang tidak benar. Mereka ini seringkali disebutkan sebagai saksi palsu. Lalu mengapa dalam sidang, seseorang sampai berani berbohong walaupun telah disumpah akan menyampaikan kebenaran? Motifnya bisa bermacam-macam, bisa karena untuk mendapatkan uang, keselamatan diri sendiri atau keluarganya yang terancam, karena permasalahan cinta, dan lain sebagainya.
Di dalam Alkitab, kita juga dapat membaca dan menemukan saksi-saksi palsu yang seringkali ada dalam berbagai sidang. Salah satunya ketika rasul Paulus disidang. Saat itu rasul Paulus diperhadapkan pada wali negeri Feliks. Tertulus sang pengacara pun mulai menyampaikan dakwaaannya terhadap Paulus. Dengan berbagai tuduhan palsu, dia berusaha agar Paulus dihukum dan dipenjarakan. Juga banyak orang Yahudi lain yang tidak suka kepadanya, menjadi saksi palsu untuk mendukung tuduhan palsu ini.
Kita tahu bahwa orang-orang Yahudi sejak masa kecilnya telah diajarkan mengenai sepuluh hukum Tuhan, yang salah satunya berkata “Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.” Alih-alih memegang teguh hukum itu, mereka melanggarnya oleh karena kebencian yang telah menutup mata dan hati mereka.
Hari ini, sama seperti orang Yahudi, kita pun dapat tergoda untuk mengucapkan kebohongan. Entah untuk mendapatkan keuntungan, karena pekerjaan kita terancam, atau demi menghindari persoalan yang bertambah rumit, dan lain sebagainya. Tetapi bagaimanapun juga, berbohong tidak dapat dibenarkan di hadapan Tuhan.
Yang Tuhan inginkan adalah “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak” (Mat 5:37a). Karena itu, kita mau belajar untuk menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan agar kita tidak melanggar Firman Tuhan. Kita mau menyimpan Firman Tuhan di dalam hati kita dan memohon Roh Kudus agar kita senantiasa dibimbing untuk menaati Firman-Nya. Kiranya kita semua dapat menjadi orang-orang yang jujur dan berkenan di hadapan Allah. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 24:1-9
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 24:1-9
1 Lima hari kemudian datanglah Imam Besar Ananias bersama-sama dengan beberapa orang tua-tua dan seorang pengacara bernama Tertulus. Mereka menghadap wali negeri dan menyampaikan dakwaan mereka terhadap Paulus.27 Pada waktu itu datanglah beberapa nabi dari Yerusalem ke Antiokhia.
2 Paulus dipanggil menghadap dan Tertulus mulai mendakwa dia, katanya: “Feliks yang mulia, oleh usahamu kami terus-menerus menikmati kesejahteraan, dan oleh kebijaksanaanmu banyak sekali perbaikan yang telah terlaksana untuk bangsa kami.
3 Semuanya itu senantiasa dan di mana-mana kami sambut dengan sangat berterima kasih.
4 Akan tetapi supaya jangan terlalu banyak menghabiskan waktumu, aku minta, supaya engkau mendengarkan kami sebentar dengan kemurahan hatimu yang terkenal itu.
5 Telah nyata kepada kami, bahwa orang ini adalah penyakit sampar, seorang yang menimbulkan kekacauan di antara semua orang Yahudi di seluruh dunia yang beradab, dan bahwa ia adalah seorang tokoh dari sekte orang Nasrani.
6 Malahan ia mencoba melanggar kekudusan Bait Allah. Oleh karena itu kami menangkap dia dan hendak menghakiminya menurut hukum Taurat kami.
7 Tetapi kepala pasukan Lisias datang mencegahnya dan merebut dia dengan kekerasan dari tangan kami,
8 lalu menyuruh para pendakwa datang menghadap engkau. Jika engkau sendiri memeriksa dia, dapatlah engkau mengetahui segala sesuatu yang kami tuduhkan kepadanya.”
9 Dan juga orang-orang Yahudi menyokong dakwaan itu dengan mengatakan, bahwa perkara itu sungguh demikian.