SAUH BAGI JIWA
Ditempatkan di Depan atau di Belakang
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 21:15-25
“Paulus memberi salam kepada mereka, lalu menceriterakan dengan terperinci apa yang dilakukan Allah di antara bangsa-bangsa lain oleh pelayanannya“ (Kisah Para Rasul 21:19)
“Paulus memberi salam kepada mereka, lalu menceriterakan dengan terperinci apa yang dilakukan Allah di antara bangsa-bangsa lain oleh pelayanannya“ (Kisah Para Rasul 21:19)
Suatu hari, saya diundang untuk datang ke sebuah acara formal di gedung pertemuan yang cukup megah. Saya melihat bagaimana panitia acara tidak hanya menyusun peletakan kursi untuk tamu yang akan hadir, namun nama tamu yang akan duduk di kursi-kursi itu juga sudah disusun dengan baik. Kemudian, saya baru mengetahui bahwa tamu-tamu tersebut diurutkan berdasarkan seberapa penting diri mereka bagi penyelenggara acara dan seberapa besar dampak yang diberikan mereka. Tamu yang paling penting dan paling dihormati diletakan di bagian paling depan. Menyusul di belakangnya tamu-tamu yang cukup penting, kemudian barulah tamu-tamu yang biasa.
Demikianlah pada ayat inti hari ini, dalam Kisah Para Rasul 21:19, kita dapat melihat bagaimana Paulus meletakan Tuhan sebagai yang paling utama. Dikatakan “Paulus memberi salam kepada mereka, lalu menceritakan dengan terperinci apa yang dilakukan Allah di antara bangsa-bangsa lain oleh pelayanannya.” Paulus bisa saja menempatkan dirinya yang lebih utama dengan menuliskan “Paulus memberi salam kepada mereka, lalu menceritakan dengan terperinci apa yang telah ia lakukan dalam pelayanan kepada bangsa-bangsa lain dan bagaimana Allah juga turut bekerja”.
Dari sikap Paulus menempatkan Tuhan di posisi paling depan dalam pelayanan yang ia lakukan, kita dapat meneladani bagaimana Paulus menempatkan Tuhan sebagai yang paling penting dan paling dihormati dalam pelayanannya. Hal ini tidak lain dikarenakan Paulus benar-benar merasakan dampak dan pertolongan Tuhan dalam perjalanan pelayanannya. Paulus menyadari betul bahwa Tuhanlah yang sesungguhnya berkarya dan dirinya hanyalah sebagai pelaksana pekerjaan pelayanan.
Saudara-saudari terkasih di dalam Tuhan, di manakah kita menempatkan Tuhan di setiap keberhasilan kita, baik dalam pendidikan, pekerjaan, usaha, dan juga pelayanan kita? Apakah kita menempatkan Tuhan di bagian depan, atau justru diri kita yang kita tempatkan di depan? Apakah kita merasakan bahwa Tuhanlah yang memberi kita keberhasilan, dan bukan karena kehebatan diri kita sendiri?
Hal ini akan berhubungan dengan seberapa penting kita memandang Tuhan dalam setiap pencapaian kita, seberapa besar rasa hormat kita kepada Tuhan atas setiap kesempatan yang terjadi dalam kehidupan kita, dan juga seberapa besar kita merasakan dampak dan pertolongan Tuhan dalam setiap pencapaian yang kita peroleh.
Biarlah teladan Paulus boleh menjadi satu perenungan dan juga pengingat bagi kita. Paulus menempatkan Tuhan di posisi terdepan dalam pelayanan yang ia lakukan, karena Paulus merasakan bahwa Tuhanlah yang berperan dan membuat segala pelayanannya berhasil. Kiranya kita pun dapat bersikap seperti Paulus, menempatkan Tuhan di posisi terdepan atas setiap pencapaian kita, dan kiranya ini menjadi sebuah hal yang tulus keluar dari lubuk hati kita. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 21:15-25
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 21:15-25
Pertemuan Paulus dengan Yakobus di Yerusalem
15 Sesudah beberapa hari lamanya tinggal di Kaisarea, berkemaslah kami, lalu berangkat ke Yerusalem.16 Bersama-sama dengan kami turut juga beberapa murid dari Kaisarea. Mereka membawa kami ke rumah seorang yang bernama Manason. Ia dari Siprus dan sudah lama menjadi murid. Kami akan menumpang di rumahnya.17 Ketika kami tiba di Yerusalem, semua saudara menyambut kami dengan suka hati.18 Pada keesokan harinya pergilah Paulus bersama-sama dengan kami mengunjungi Yakobus; semua penatua telah hadir di situ.19 Paulus memberi salam kepada mereka, lalu menceriterakan dengan terperinci apa yang dilakukan Allah di antara bangsa-bangsa lain oleh pelayanannya.20 Mendengar itu mereka memuliakan Allah. Lalu mereka berkata kepada Paulus: ”Saudara, lihatlah, beribu-ribu orang Yahudi telah menjadi percaya dan mereka semua rajin memelihara hukum Taurat.21 Tetapi mereka mendengar tentang engkau, bahwa engkau mengajar semua orang Yahudi yang tinggal di antara bangsa-bangsa lain untuk melepaskan hukum Musa, sebab engkau mengatakan, supaya mereka jangan menyunatkan anak-anaknya dan jangan hidup menurut adat istiadat kita.22 Jadi bagaimana sekarang? Tentu mereka akan mendengar, bahwa engkau telah datang ke mari.23 Sebab itu, lakukanlah apa yang kami katakan ini: Di antara kami ada empat orang yang bernazar.24 Bawalah mereka bersama-sama dengan engkau, lakukanlah pentahiran dirimu bersama-sama dengan mereka dan tanggunglah biaya mereka, sehingga mereka dapat mencukurkan rambutnya; maka semua orang akan tahu, bahwa segala kabar yang mereka dengar tentang engkau sama sekali tidak benar, melainkan bahwa engkau tetap memelihara hukum Taurat.25 Tetapi mengenai bangsa-bangsa lain, yang telah menjadi percaya, sudah kami tuliskan keputusan-keputusan kami, yaitu mereka harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan.”