“Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: ‘Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus’ “ (Kisah Para Rasul 19:13)

Selama dua tahun di Efesus, kuasa Allah menyertai pelayanan penginjilan Rasul Paulus sehingga semua penduduk Asia dapat mendengar firman Tuhan. Melalui Paulus, Allah mengadakan mukjizat yang luar biasa. Ada beberapa tukang jampi Yahudi yang disebut anak-anak Skewa. Meskipun mereka anak-anak imam kepala, pekerjaan mereka adalah berjalan berkeliling sebagai tukang jampi. Ketika mereka mendengar tentang mukjizat yang dilakukan Paulus, mereka pun takjub karena kuasa yang dilakukan dalam nama Yesus. Maka, mereka meniru Paulus dan mengatakan, “Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus.” Namun ternyata, mereka tidak dapat mengusir roh jahat tersebut, malahan mereka dicelakai oleh roh jahat itu. Melalui peristiwa tersebut, banyak orang menjadi percaya dan bertobat. Dengan demikianlah firman Tuhan makin tersiar dan makin berkuasa.

Ketika Paulus menggunakan nama Yesus, kuasa Allah bekerja. Namun kenapa tidak demikian dengan anak-anak Skewa?

Nama Yesus adalah nama yang berkuasa, nama di atas segala nama. Dalam nama Yesus, bertekuk lutut segala yang ada di langit, yang ada di atas bumi, dan yang ada di bawah bumi. Dan kuasa dalam nama Yesus hanya akan terjadi bila dikatakan dengan penuh iman oleh mereka yang percaya kepada Yesus. Jadi tidak sembarang orang menyebutkan nama Yesus dan akan terjadi kuasa. Seperti anak-anak Skewa sekadar meniru menyebutkan saja, bahkan menyebut demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus, seakan-akan hal itu akan menyebabkan kekuatan magis.

Bagaimana dengan kita, ketika menyebut nama Yesus? Apakah kita mengucapkannya dalam kebenaran dan dengan iman? Ketika berdoa, kita akan menyebut dalam nama Tuhan Yesus berdoa. Ketika ibadah, kita juga akan menyebut dalam nama Tuhan Yesus memulai ibadah. Tetapi apakah kita melakukannya dengan hati yang percaya dan penuh iman? Atau itu hanya sekadar hiasan bibir saja, supaya dilihat orang bahwa kita adalah pengikut Yesus?

Nama Yesus haruslah dihormati dan dimuliakan. Hanya dengan iman, kuasa Allah akan bekerja dalam nama Tuhan Yesus. Karena itu, ketika menyebutkan nama Yesus, mari kita lakukan dengan hati yang percaya dan dengan iman. Maka kuasa Allah pun akan terjadi. Haleluya!