SAUH BAGI JIWA
Hati yang Menerima
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 17:22-34
“Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata: ‘Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu’“ (Kisah Para Rasul 17:32)
“Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata: ‘Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu’“ (Kisah Para Rasul 17:32)
Bagi orang-orang yang belum mengenal Tuhan Yesus, terkadang nasihat dan ajaran Firman Tuhan itu sulit untuk dimengerti atau diterima. Misalnya saja, perintah untuk mengasihi musuh kita dan berdoa bagi mereka; ataupun perintah untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita bahkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sungguh di luar kebiasaan orang-orang pada umumnya.
Demikianlah ketika Paulus berbicara kepada orang-orang di Athena dan memberitakan tentang Allah yang tidak dikenal. Setelah memperkenalkan Tuhan Yesus yang telah mati dan bangkit, dan bahwa orang-orang yang percaya kepada-Nya akan dibangkitkan dari kematian, maka ada yang mengejek dan yang lain tidak ingin lagi mendengarkan lebih lanjut perkataan Paulus. Namun ada pula yang menjadi percaya.
Kehidupan setelah kematian memang merupakan sebuah misteri bagi orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Tetapi bagi kita, orang-orang yang percaya Yesus, kita mengetahui dengan jelas bahwa ada kehidupan setelah kematian. Penulis Ibrani di dalam suratnya pernah menjelaskan lebih lanjut tentang pengajaran tersebut, “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.” Orang benar akan menerima kebahagiaan kekal dalam Kerajaan Surga, sedangkan orang jahat akan menerima siksaan kekal dalam neraka.
Dan Tuhan Yesus sendiri pun pernah berkata, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.” Karena itulah kita percaya kepada Yesus, dengan harapan bahwa setelah kita mati, kita akan dibangkitkan dan menerima kehidupan kekal.
Bukankah sangat disayangkan orang-orang Athena ini? Walau telah mendengar kabar baik yang bisa menyelamatkan mereka, mereka justru mengeraskan hati dan tidak mau percaya. Oleh karena itu, ketika firman Tuhan diberitakan, penting bagi kita untuk merendahkan hati kita. Penulis Injil Matius mengingatkan kita, “Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat” (Mat 13:23).
Sikap hati dalam menerima firman sangatlah penting. Karena itu, biarlah kita boleh memiliki hati yang mau diajar. Hanya dengan demikianlah maka benih firman Tuhan yang ditaburkan, akan dapat tertanam di hati kita, bertumbuh dengan subur, dan menghasilkan buah yang berlimpah. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 17:22-34
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 17:22-34
22 Paulus pergi berdiri di atas Areopagus dan berkata: ”Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa.23 Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.24 Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia,25 dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.26 Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka,27 supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing.28 Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu:Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.29 Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.30 Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat.31 Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati.”32 Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata: ”Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu.”33 Lalu Paulus pergi meninggalkan mereka.34 Tetapi beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan dia dan menjadi percaya, di antaranya juga Dionisius, anggota majelis Areopagus, dan seorang perempuan bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
![bible-2167778_1920 bible-2167778_1920](https://tjc.org/id/wp-content/uploads/sites/43/2017/03/bible-2167778_1920.jpg)