SAUH BAGI JIWA
Kecil Tetapi Besar
“Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga“ (Matius 18:4)
“Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga“ (Matius 18:4)
Mempunyai nama atau jabatan yang besar di dunia bisa menguntungkan bagi manusia. Contohnya orang-orang yang mempunyai jabatan tertentu bisa mendapatkan akses istimewa, dihormati oleh orang lain, serta dikenal oleh banyak orang. Itulah mengapa orang dunia ingin mempunyai nama besar di dunia. Namun, sebagai pengikut Kristus, hal-hal demikian seharusnya bukan menjadi tujuan kita. Mempunyai tempat di kerajaan surgalah seharusnya yang menjadi tujuan kita.
Murid-murid Yesus pernah bertengkar karena ingin menjadi yang terbesar di antara para pengikut Yesus. Mereka ingin mempunyai kekuasaan dan dilayani seperti para pemerintah dunia. Tetapi, keinginan duniawi seperti ini tidak mempunyai tempat di dalam kerajaan surga. Mengapa? Karena orang-orang di dalam kerajaan surga saling melayani, bukan memerintah atas orang lain.
Untuk menjawab pertanyaan murid-murid-Nya mengenai, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga,” Tuhan Yesus memanggil seorang anak kecil. Ia berkata bahwa jika kita tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil itu, kita tidak akan masuk ke dalam kerajaan surga. Justru kita harus merendahkan diri seperti anak kecil itu (Mat 18:1-4).
Dari hal ini kita dapat belajar bahwa untuk menjadi besar di dalam kerajaan Allah, kita harus menghapus segala kebesaran duniawi. Kita harus melayani sesama dan bahkan menjadi seorang hamba, karena Anak Manusia pun turun ke dunia untuk melayani, bukan untuk dilayani. Ini artinya kita mengenyampingkan ego kita dan membantu orang lain, termasuk jika orang tersebut adalah orang yang pernah berbuat jahat terhadap kita. Perilaku ini juga dilakukan tanpa pamrih atau mengharapkan imbalan, karena kita harus melakukannya dengan tulus.
Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari seorang anak kecil. Mereka cenderung bersikap sederhana, rendah hati, serta murni. Ketika kita berlaku seperti ini, mungkin orang dunia akan menganggap kita seperti orang kecil yang tidak mempunyai kuasa apa-apa. Misalnya, ketika kita memilih untuk tidak membalas setelah disakiti oleh orang lain, dunia mungkin akan menganggap kita lemah atau bodoh. Tapi ingatlah bahwa dengan merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil yang sederhana, kita bisa menjadi yang terbesar di surga.
Mari kita ikuti teladan Kristus yang mau melayani orang lain dengan rendah hati. Kiranya kita dapat terus hidup dalam kerendahan hati, tanpa terpengaruh oleh keinginan untuk menjadi besar di dunia ini.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
![bible-2167778_1920 bible-2167778_1920](https://tjc.org/id/wp-content/uploads/sites/43/2017/03/bible-2167778_1920.jpg)
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.