SAUH BAGI JIWA
Satu Di Dalam Kristus
Bacaan Alkitab Harian – Kisah para Rasul 15:6-21
“Dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman” (Kisah Para Rasul 15:9)
“Dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman” (Kisah Para Rasul 15:9)
Pada mulanya para rasul menganggap diri mereka berbeda dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain. Mereka memandang bahwa Injil hanya diberikan kepada orang Israel. Hal ini terkait dengan janji Allah kepada Abraham: “Tetapi Allah berfirman: “Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya” (Kej 17:19). Jadi, mereka merasa bahwa kepada diri merekalah Injil dan janji keselamatan itu diberikan sebagai umat pilihan Allah.
Hanya setelah mendengar kesaksian Petrus, hati dan pikiran mereka terbuka. Petrus memberikan kesaksian bagaimana Kornelius dan orang-orang lain yang bukan orang Yahudi menerima karunia Roh Kudus melalui pemberitaan Injil. Saat itu, semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus tercengang-cengang melihat bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga. Peristiwa itu akhirnya menyadarkan Petrus. “Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya” (Kis 10:34-35).
Ketika rasul-rasul dan saudara-saudara seiman mendengar pemberitaan firman dan baptisan yang dilakukan Petrus kepada bangsa-bangsa lain, orang-orang dari kalangan bersunat sempat merasa gusar dan berselisih paham dengannya. Tetapi, setelah mendengar kesaksian Petrus, mereka menjadi tenang. Mereka mengerti dan memuliakan Tuhan sambil berkata, “Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup” (Kis 11:18).
Jelaslah bahwa di dalam Kristus tidak ada perbedaan–baik jenis kelamin, ras, ataupun status. Asalkan memiliki iman kepada Yesus dan kebenaran-Nya, kita adalah “satu tubuh, dan satu Roh… satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa…” (Ef 4:3-6). Kita semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus, telah mengenakan Kristus dan satu di dalam Kristus Yesus.
Jadi, sebagai anak-anak Allah, kita harus saling mengasihi seperti layaknya saudara. Sama seperti terhadap saudara kandung, kita pun harus belajar untuk mengerti dan mengasihi saudara seiman kita. Kita harus belajar menerima dan memaafkan karena setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Sebagai saudara, kita juga harus ringan tangan. Setiap kali melihat ada saudara yang membutuhkan pertolongan, kita harus membantu dengan sekuat tenaga dan tidak mengabaikan mereka. Hendaknya kita saling bergandengan tangan, bersama-sama menempuh jalan ke surga.
Di dalam Kristus ada nasihat, penghiburan kasih, persekutuan Roh, kasih mesra dan belas kasihan, dan hendaklah kita bisa sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, dan satu tujuan (Flp 2:1-2). Apapun yang terjadi, jangan sampai terjadi perpecahan di antara kita. Marilah kita bisa saling mendorong dan menasihati dalam kasih, berharap agar kita semua dapat masuk ke dalam surga yang mulia.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah para Rasul 15:6-21
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 15:6-21
6 Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.
7 Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: “Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.
8 Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita,
9 dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.
10 Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri?
11 Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.”
12 Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceriterakan segala tanda dan mujizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa-bangsa lain.
13 Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus: “Hai saudara-saudara, dengarkanlah aku:
14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.
15 Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis:
16 Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan,
17 supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini,
18 yang telah diketahui dari sejak semula.
19 Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah,
20 tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.
21 Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat.”
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
