SAUH BAGI JIWA
Waspada Terhadap Berbagai Ajaran
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 15:1-5
“Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: ‘Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan’ ” (Kisah Para Rasul 15:1)
“Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: ‘Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan’ ” (Kisah Para Rasul 15:1)
Setelah Roh Kudus dicurahkan, para murid semakin memahami bahwa keselamatan telah terbuka bagi semua bangsa. Dan dengan adanya penganiayaan, Injil semakin tersebar membuat banyak bangsa-bangsa bukan Yahudi beroleh kesempatan untuk mendengar Injil dan menjadi percaya. Tentu ini kabar yang sangat baik dan menggembirakan!
Namun di tengah sukacita, muncul suatu masalah. Beberapa orang membawa ajaran yang mewajibkan orang percaya dari bangsa-bangsa lain ini haruslah disunat. Mereka mengatakan bahwa tanpa disunat menurut adat-istiadat yang diwariskan Musa, mereka tidak akan selamat. Hal ini menimbulkan kegelisahan dan perpecahan di antara jemaat. Paulus dan Barnabas segera merespon dan membantah ajaran tersebut. Paulus memahami bahwa ajaran ini tidaklah sesuai dengan kebenaran. Melalui kematian Kristus, Hukum Taurat telah digenapi, sehingga kita tidak lagi tunduk pada peraturan Hukum Taurat. Mereka pun membawa masalah ini ke Yerusalem untuk didiskusikan dengan para rasul dan penatua, sebagai soko guru jemaat.
Demikianlah Paulus menasihatkan Timotius, “Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.” Juga kepada jemaat di Kolose, Paulus berkata, “Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.”
Hari ini, ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan kebenaran pun dapat muncul di sekeliling kita dan menawan kita. Karena itu, kita harus selalu waspada dan menyelidiki apakah ajaran tersebut sesuai dengan kebenaran Alkitab. Seperti halnya Rasul Paulus menasihati jemaat, hendaklah kita juga memiliki iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Dengan demikian, kita dapat berpegang teguh pada kebenaran dan tidak terombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh filsafat pemikiran manusia, atau pun oleh adat-istiadat nenek moyang kita.
Oleh karena itu, marilah kita berdoa agar Tuhan menambahkan hikmat untuk bisa membedakan mana ajaran yang benar. Dengan demikian kita bisa bertumbuh dalam iman yang benar dan mencapai keselamatan. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 15:1-5
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 15:1-5
1 Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.”
2 Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu.
3 Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceriterakan tentang pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ.
4 Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka.
5 Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: “Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.”