SAUH BAGI JIWA
Tak Mudah Diputuskan
“Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan“ (Pengkhotbah 4:12b)
“Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan“ (Pengkhotbah 4:12b)
Apakah Saudara pernah mendengar kisah mengenai landak-landak di musim dingin? Landak biasanya berhibernasi untuk bertahan hidup di musim dingin. Diceritakan pada masa itu, musim dingin tiba dan udara sangat dingin melebihi musim-musim dingin sebelumnya. Banyak hewan mati karena kedinginan. Menyadari hal ini, para landak memutuskan untuk selalu bersama-sama dengan kelompoknya agar tetap hangat. Tetapi duri dari masing-masing landak melukai mereka yang terdekat. Setelah beberapa saat, mereka memutuskan untuk menjauhkan diri satu sama lainnya. Tetapi, mereka mulai membeku. Mereka pun harus membuat pilihan, terkena duri sahabat mereka atau menjadi beku dan punah. Maka dengan bijaksana, mereka memutuskan untuk kembali merapatkan diri. Mereka belajar menerima luka kecil demi menerima kehangatan untuk bisa bertahan hidup.
Alkitab mencatat kemenangan bangsa Israel melawan Amalek karena kerjasama yang sangat baik antara Musa, Harun, Hur dan Yosua. Pada waktu itu, Yosua memimpin peperangan, tetapi Musa, Harun dan Hur naik ke puncak bukit. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Ketika tangan Musa mulai penat, Harun dan Hur menopang kedua tangannya sehingga tangan Musa tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah bangsa Israel memenangkan perang.
Dalam Kitab Pengkhotbah, Salomo pernah menasihatkan, “Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.” Artinya, orang yang sendirian akan lebih mudah dikalahkan, tetapi dua orang akan lebih dapat menangkal serangan. Mungkin saudara pernah mengikat kotak kardus yang berat. Satu tali biasanya akan mudah lepas. Tetapi dengan dua tali, bahkan tiga tali, maka ikatan akan menjadi sangat kuat dan tidak mudah terlepas.
Dalam pekerjaan Tuhan, ada orang yang lebih suka melakukan pekerjaannya sendiri dan tidak suka bekerja sama. Bekerja sendiri lebih bebas dan tidak perlu pusing dengan orang lain. Tetapi seorang diri, ketika kita menjadi lemah, siapa yang akan menguatkan kita? “Semerah dan sebesar apapun bara arang, bila terpisah dari kelompoknya akan segera redup dan padam.“
Bekerja dalam tim lebih banyak tantangannya. Bekerja dalam tim perlu pengendalian diri dan pengertian yang lebih tinggi satu sama lainnya. Terkadang bisa terjadi perbedaan pendapat dan konflik yang menyebabkan sakit hati. Tetapi, hanya dengan bersama-sama inilah, kita dapat mempertahankan iman kita dan menyelesaikan pekerjaan Tuhan yang besar, sama seperti landak-landak yang dengan bijak memilih untuk bersatu demi kelangsungan hidupnya.
“Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus” (Gal 6:2). Haleluya Amin!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?

-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.