SAUH BAGI JIWA
Jangan Mentang-Mentang
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 12:20-24
“Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing” (Kisah Para Rasul 12:23)
“Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing” (Kisah Para Rasul 12:23)
Ada pepatah Jawa kuno yang berbunyi “ojo dumeh,” yang secara harfiah diterjemahkan menjadi “jangan mentang-mentang.” Pepatah ini sesungguhnya mengajarkan dan mengingatkan agar kita dapat selalu rendah hati dan tidak sombong.
Sebagai manusia, kita harus sadar bahwa semua yang kita miliki tidaklah abadi. Kekuasaan yang kita miliki akan berakhir. Tubuh fisik yang yang prima akan menua. Kekayaan materi yang kita miliki pun tidak terlepas dari kebangkrutan dan pencurian. Semua yang kita miliki tidak akan dapat kita bawa saat kita meninggal nanti. Semua yang kita miliki saat ini adalah pemberian Tuhan.
Penulis Kitab Kisah Para Rasul mencatatkan tentang seorang raja yang bernama Herodes. Ia merupakan seorang raja yang haus akan kekuasaan. Selain kekuasaan, ia juga haus akan popularitas dan kemasyhuran. Ia ingin dikenal oleh banyak orang dan salah satunya dengan cara memberikan hukuman mati bagi Petrus.
Selain itu, ia juga memonopoli ekonomi dan bahan pangan wilayah tetangga. Berbagai kebijakan pun diterapkan kepada Tirus dan Sidon untuk menunjukkan otoritasnya dan kekuasaannya, sehingga para petinggi Tirus dan Sidon datang memohon belas kasihan dari Raja Herodes.
Tidak cukup sampai di situ, Herodes pun ingin diagungkan dan dielu-elukan oleh semua orang melebihi manusia dan Allah. Ia lupa bahwa dirinya hanyalah seorang manusia yang terbuat dari debu dan tanah. Ia merasa bahwa segala sesuatu yang dimilikinya adalah karena kehebatan dirinya.
Ia mulai menganggap dirinya allah, ia begitu bangga saat ia dielu-elukan oleh rakyatnya. Perkataannya dianggap sebagai perkataan allah. Ia lupa diri, tidak sadar bahwa kesombongan dan ketinggi-hatiannya, serta kehausannya akan kekuasaan menutupi mata hatinya. Allah tidak berkenan pada kesombongannya, sehingga akhirnya Herodes mati dengan cara ditampar malaikat Tuhan dan tubuhnya dimakan cacing-cacing (Kis 12:23).
Saat kita membaca kisah Herodes ini, kita mungkin berpikir bahwa kita tidak akan menjadi seperti Herodes. Mungkin secara tidak sadar dan perlahan-lahan, hati kita mulai dikuasai kesombongan yang tercermin dari perkataan dan perbuatan kita. Saat kita melayani Tuhan, mungkin mulai ada percikan rasa sombong di hati ketika orang-orang memuji kita. Akhirnya, saat kita melihat orang lain melayani, mungkin akan terpikir, “Mengapa ia melakukannya dengan cara demikian? Harusnya seperti yang saya lakukan agar semuanya berjalan teratur dan lancar!” Segala sesuatunya mulai mengarah ke kebanggaan diri sendiri. Berhati-hatilah, sebab sesungguhnya kesombongan sudah berdiri di depan pintu hati.
Allah tidak berkenan terhadap orang yang congkak, tetapi Allah mengasihi orang yang rendah hati. Marilah kita berjaga-jaga dan berdoa, agar kita jangan menjadi orang yang ‘ojo dumeh.’ Ingatlah bahwa di atas langit masih ada langit. Kita hanyalah hamba yang tidak berguna, sebab apa yang kita peroleh sampai saat ini, dan keberhasilan atas apa yang kita lakukan–baik dalam pelayanan maupun dalam masyarakat–semuanya tidak lain adalah karena Tuhan Yesus. Tanpa Tuhan Yesus kita bukanlah siapa-siapa, jangan pernah mau menjadi allah bagi diri sendiri maupun orang lain. Biarkan Roh Kudus yang menolong sehingga kita menjadi orang yang berkenan di hadapan Allah.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 12:20-24
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 12:20-24
20 Herodes sangat marah terhadap orang Tirus dan Sidon. Atas persetujuan bersama mereka pergi menghadap dia. Mereka berhasil membujuk Blastus, pegawai istana raja, ke pihak mereka, lalu mereka memohonkan perdamaian, karena negeri mereka beroleh bahan makanan dari wilayah raja.
21 Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka.
22 Dan rakyatnya bersorak membalasnya: “Ini suara allah dan bukan suara manusia!”
23 Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.
24 Maka firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
