SAUH BAGI JIWA
Disebut Kristen
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 11:25-26
“Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen” (Kisah Para Rasul 11:26)
“Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen” (Kisah Para Rasul 11:26)
Noblesse Oblige merupakan sebuah ungkapan terkenal dalam bahasa Prancis yang mempunyai arti: “kehormatan menuntut tanggung jawab.” Maksudnya, di dalam dunia ini tidak ada satu pun kehormatan yang tidak disertai dengan tanggung jawab yang harus dilakukan. Misalnya saja seseorang yang dinobatkan menjadi seorang raja. Di balik kehormatan seorang raja ada tanggung jawab untuk mengatur suatu bangsa.
Begitu pula dengan kita sebagai umat Kristen. Dalam Kisah Para Rasul 11:26, untuk pertama kalinya sebutan ‘Kristen’ digunakan oleh murid-murid di Antiokhia. Kota Antiokhia merupakan sebuah kota tua yang terletak di sisi timur sungai Orontes, terletak di tempat kota modern di Antakya, Turki. Kota ini menjadi pusat agama Kristen pada masa awal gereja.
Istilah ‘Kristen’ atau ‘golongan Kristus’, dalam bahasa Yunaninya, kristianos, berarti ‘pengikut Kristus’ atau “orang-orang dari rumah tangga Kristus.” Sebutan ini diberikan oleh orang-orang Yunani atau Romawi untuk menyebutkan para pengikut Yesus, mungkin disertai dengan kesan bermusuhan. Dari yang awalnya memiliki konotasi negatif dan bersifat merendahkan, lambat laun sebutan ini menjadi sebutan yang diterima secara umum untuk menyebutkan para pengikut Kristus.
Meskipun pada awalnya, sebutan tersebut bersifat menghina dan mempermalukan, para rasul tetap menasihati jemaat untuk senantiasa berpegang pada ketetapan Tuhan dan setia kepada-Nya. Oleh karena itu, melalui sikap dan perilaku mereka yang memuliakan Tuhan, ketika mereka memberitakan Injil, banyak orang dapat menjadi percaya.
Saat ini, kita juga adalah umat Kristen, para “pengikut Kristus”. Bagaimanakah kita dalam menyandang status sebagai pengikut Kristus ini? Apakah perilaku dan ucapan kita telah mencerminkan kita sebagai pengikut Kristus? Apakah hidup kita memuliakan nama Kristus yang mulia?
Hari ini, dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terkadang kita dapat melupakan status kita sebagai pengikut Kristus. Hidup kita tidak ada bedanya dengan orang-orang di sekitar kita. Kalau demikian, bagaimanakah orang dapat melihat kita sebagai pengikut Kristus? Menjadi pengikut Kristus, Tuhan ingin kita berbeda. Kita adalah garam dan terang dunia. Kita adalah bintang yang bersinar terang di tengah kegelapan. Inilah tanggung jawab kita sebagai para pengikut Kristus.
Karena itu, biarlah dalam menjalani aktivitas dan segala kesibukan, kita boleh mengingat status kita. Kita adalah orang Kristen! Para pengikut Kristus! Dan kita mempunyai tanggung jawab sebagai pengikut Kristus. Maka biarlah melalui perbuatan kita yang baik, orang dapat melihat sinar Kristus terpancar melalui kehidupan kita dan menjadi percaya kepada-Nya. Tuhan Yesus memberkati!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 11:25-26
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 11:25-26
25 Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia.
26 Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.