SAUH BAGI JIWA
Tak Pernah Salah Pilih
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 9:10-19
“Jawab Ananias: ‘Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem’“ (Kisah Para Rasul 9:13)
“Jawab Ananias: ‘Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem’“ (Kisah Para Rasul 9:13)
Minggu lalu, saya ingin membeli beberapa buah kelapa muda dari seorang penjual di pinggir jalan. Sayangnya, sebagian besar ukuran buah kelapa yang ditawarkan terlihat agak kecil. Saya berusaha untuk mencari buah-buah kelapa lain yang ukurannya lebih besar. Setelah berhasil menemukan yang sesuai dengan keinginan saya, sang penjual berkata, “Pak, kalau buah kelapa ini dibuka, dagingnya akan tebal sekali karena ini kelapa tua.” Mendengar itu, saya berkata dalam hati, “Waduh, saya salah pilih.” Akhirnya, saya serahkan pilihan kelapa itu kepada sang penjual. Saya percaya bahwa dengan mempunyai pengalaman sebagai penjual kelapa, ia tidak akan salah pilih dan akan menemukan kelapa yang terbaik.
Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan kita adalah Tuhan yang Maha Tahu. Dialah yang menyelidiki kehidupan manusia. Alkitab berkata, “Tuhan menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita” (1Taw 28:9). Tuhan mengetahui dengan persis siapa yang akan dipilih untuk menjadi hamba-Nya di dalam kerajaan-Nya.
Dalam Kisah Para Rasul 9, Tuhan memerintahkan Ananias untuk datang dan menumpangkan tangan ke atas seseorang bernama Saulus, supaya keadaannya dipulihkan dan menerima Roh Kudus. Tetapi, ketika Ananias mendengar nama Saulus, hatinya penuh keraguan dan tanda tanya. Oleh sebab itu, dia menjawab, “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem.” Bayangkan apabila kita ada di posisi Ananias. Mungkin kita akan berpikir, “Apakah Tuhan salah pilih? Bukankah Saulus ini begitu arogan dan banyak dosanya? Apakah tidak ada orang lain selain dia?”
Pikiran demikian sangatlah manusiawi. Namun, Tuhan segera berfirman kepada Ananias, ”Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.” Artinya, Tuhan bersikap konsisten dengan pilihan-Nya. Ia tidak salah pilih. Ia menghendaki Saulus menjadi alat untuk memberitakan nama Tuhan kepada orang banyak.
Dalam suratnya, Rasul Paulus berkata, “Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat” (1Kor 1:26-27). Kita tidak perlu meragukan kasih karunia Allah yang telah memilih orang-orang berdosa. Kita juga tidak perlu menaruh curiga terhadap pelayan-pelayan yang telah terpilih untuk melayani di gereja-Nya. Sekalipun mereka mempunyai masa lalu yang kelam, tetapi kita harus percaya bahwa Tuhan tidak pernah salah pilih. Tuhan telah mengampuni segala dosanya dan memanggilnya dengan tujuan untuk memberitakan kasih dan pengorbanan-Nya.
Oleh karena itu, seyogyanya kita harus bisa menerima orang-orang pilihan-Nya. Kita harus senantiasa mengingat perkataan Tuhan Yesus dalam Injil Lukas 7:47 yang berbunyi, “Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih.” Tuhan memberkati kita semua.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 9:10-19
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 9:10-19
10 Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: “Ananias!” Jawabnya: “Ini aku, Tuhan!”
11 Firman Tuhan: “Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa
12 dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.”
13 Jawab Ananias: “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem.
14 Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu.”
15 Tetapi firman Tuhan kepadanya: “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.
16 Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.”
17 Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.”
18 Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis.
19 Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya.Saulus dalam lingkungan saudara-saudara
19b Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
