SAUH BAGI JIWA
Memeriksa Dan Menyelidiki
“Aku membulatkan hatiku untuk memeriksa dan menyelidiki dengan hikmat segala yang terjadi di bawah langit. Itu pekerjaan yang menyusahkan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan diri.“ (Pengkhotbah 1:13)
“Aku membulatkan hatiku untuk memeriksa dan menyelidiki dengan hikmat segala yang terjadi di bawah langit. Itu pekerjaan yang menyusahkan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan diri.“ (Pengkhotbah 1:13)
Para peneliti yang berasal dari Jerman pernah melakukan studi ilmiah terkait berapa kali manusia menangis dalam setahun. Hasilnya, ternyata perempuan menangis lebih banyak dibandingkan pria. Rata-rata frekuensi perempuan menangis dalam setahun berkisar di antara 30 sampai 64 kali. Sedangkan rata-rata frekuensi pria menangis dalam setahun berkisar di antara 6 sampai 17 kali. Hasil studi ilmiah ini menggambarkan bahwa manusia hidup tidak lepas dari hal-hal yang membuat mereka bergumul bahkan sampai mengeluarkan air mata.
Apakah kita pernah memeriksa dan menyelidiki kehidupan manusia? Dari awal lahir ke dalam dunia, seorang bayi sudah menangis, selama perjalanan hidupnya pun air mata selalu hadir sampai kita menutup mata. Salomo memeriksa dan menyelidiki dengan hikmat, bahwa segala pekerjaan yang dikerjakan manusia di bawah langit itu sesungguhnya sangat melelahkan dan menyusahkan, bahkan tidak sedikit dari kita yang bisa mengeluarkan air mata.
Ada seseorang ingin kaya, sehingga dia terus bekerja sampai sakit, lupa akan waktu untuk beribadah, serta melewatkan kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga. Ada lagi seseorang yang mengejar hikmat kepintaran dunia, karena dia berpikir bahwa dengan ilmu yang didapatinya, dia akan merasakan kebahagiaan. Tetapi apa kata Kitab Pengkhotbah? Pengkhotbah 1:18 menuliskan: “Karena di dalam banyak hikmat ada banyak susah hati, dan siapa memperbanyak pengetahuan, memperbanyak kesedihan.” Kekayaan dan hikmat dunia tidak menjamin kita hidup bahagia dan selamat masuk surga. Salomo berkata bahwa dia telah melihat segala perbuatan manusia, tapi ia katakan bahwa semuanya adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin (Pkh 1:14).
Manusia berusaha untuk menjadi berhasil dengan menambah ilmu, kekayaan, dan popularitas, tetapi kita lupa bahwa ada hal-hal di luar kendali manusia. Semua usaha manusia bagaikan menjaring angin, yaitu sia-sia. Kita perlu terus berusaha mengenal Sang Pencipta, karena pengenalan akan diri-Nya membuat kita menyadari alasan kita hidup dan cara menjalani kehidupan yang bahagia dalam kekekalan.
Allah menyukai agar umat-Nya dapat mengenal Dia (Hos 6:6). Ketika kita tidak mengenal Tuhan, maka kebinasaan api neraka mengancam kita. Allah telah mengirimkan Roh Kudus, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, serta roh pengenalan dan takut akan Tuhan. Janganlah padamkan Roh, sebaliknya, gunakanlah Roh Kudus untuk menemukan kebenaran dan hikmat dari atas. Mari terus bergiat untuk mempelajari firman Tuhan agar kita dapat semakin mengenal-Nya. Tuhan menyertai kita. Amin.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.