SAUH BAGI JIWA
Kasih Terhadap Sesama
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 7:54-60
“Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: ‘Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!’“ (Kisah Para Rasul 7:60a)
“Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: ‘Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!’“ (Kisah Para Rasul 7:60a)
Stefanus adalah orang yang dipenuhi kasih karunia dan kuasa. Ia banyak memberitakan Injil dan mengadakan tanda-tanda dan mukjizat. Stefanus telah melakukan segala hal yang baik. Ia meneladani apa yang telah dilakukan oleh Yesus selama di dunia, termasuk dalam hal mengampuni. Menjelang kematian-Nya di kayu salib, Yesus berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Stefanus pun mengucapkan perkataan yang senada menjelang kematiannya, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!”
Walaupun orang-orang Yahudi telah menghujat dan memfitnahnya, bahkan menyeret dan melemparinya dengan batu, tetapi Stefanus dengan kasih memohon pengampunan Tuhan bagi mereka. Kasih yang sama juga seharusnya dimiliki oleh semua orang yang sungguh-sungguh beriman kepada Tuhan. Jika kita melihat sejarah Alkitab, Abraham, Musa, dan Nehemia memohon pengampunan Allah bagi orang-orang yang berbuat jahat.
Ketika Allah bermaksud untuk menurunkan hujan belerang dan api ke atas Sodom dan Gomora, Abraham menaikkan doa syafaat bagi mereka, “Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu!” (Kej 18:25a).
Tuhan berfirman kepada Musa tentang ketidaktaatan orang Israel, ”Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka! Aku akan memukul mereka dengan penyakit sampar dan melenyapkan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari pada mereka.” Namun, Musa memohon kepada Allah, “Ampunilah kiranya kesalahan bangsa ini sesuai dengan kebesaran kasih setia-Mu, seperti Engkau telah mengampuni bangsa ini mulai dari Mesir sampai ke mari” (Bil 14:19).
Hal yang sama juga terjadi pada Nehemia. Ia mengakui bahwa nenek moyang bangsa Israel telah bertindak angkuh dan bersitegang leher, serta tidak patuh kepada perintah-perintah Tuhan. Mereka tidak mengingat lagi perbuatan-perbuatan yang ajaib yang pernah diperbuat Tuhan di antara mereka, bahkan memberontak dan membunuh para nabi yang telah diutus. Namun, Nehemia mengaku dosa dan memohon kepada Allah yang maha besar dan yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya, agar mau mengampuni dan tetap menyertai mereka.
Sebagai pengikut Kristus, kita pun seharusnya memiliki kasih yang sama. Mungkin kita telah diperlakukan secara tidak adil, direndahkan, dicemooh, atau menerima tindakan lain yang telah menyinggung atau melukai kita baik secara fisik maupun psikis. Hendaklah kita tidak menyimpan perasaan marah, benci, apalagi dendam kepada orang-orang itu. Sebaliknya, kita mau meneladani apa yang telah dilakukan oleh tokoh-tokoh iman di atas. Kita mau memaklumi dan mengampuni kesalahan orang lain terhadap kita, serta peduli terhadap orang-orang di sekitar kita.
Seperti dikatakan oleh Rasul Paulus di dalam Kolose 3:13, “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.”
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 7:54-60
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 7:54-60
Stefanus dibunuh — Saulus hadir
54 Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.
55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.
56 Lalu katanya: “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.”
57 Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.
58 Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.
59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.”
60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
