SAUH BAGI JIWA
Tanda Dari Sebuah Janji
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 7:1-8
“Lalu Allah memberikan kepadanya perjanjian sunat; dan demikianlah Abraham memperanakkan Ishak, lalu menyunatkannya pada hari yang kedelapan; dan Ishak memperanakkan Yakub, dan Yakub memperanakkan kedua belas bapa leluhur kita“ (Kisah Para Rasul 7:8)
“Lalu Allah memberikan kepadanya perjanjian sunat; dan demikianlah Abraham memperanakkan Ishak, lalu menyunatkannya pada hari yang kedelapan; dan Ishak memperanakkan Yakub, dan Yakub memperanakkan kedua belas bapa leluhur kita“ (Kisah Para Rasul 7:8)
Jaminan atau pegangan atas sebuah janji menjadi sebuah hal yang sangat penting untuk memberi keyakinan sebuah janji itu pada akhirnya akan terpenuhi atau tidak. Meskipun kita masih menemukan janji-janji yang sudah disertai dengan jaminan atau pegangan yang jelas, pada akhirnya juga tidak terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan.
Maka tidak heran orang-orang sekarang ini begitu sulit untuk mempercayai sebuah janji. Dan pada akhirnya, yang bisa menjadi pegangan atas janji itu bisa dipercaya atau tidak, hanyalah siapa orang yang berjanji itu. Apakah dia seorang yang berintegritas? Apakah dia akan bertanggungjawab atas terpenuhi atau tidaknya janji itu?
Sama halnya seperti janji yang diucapkan Tuhan kepada Abraham. “Ia berjanji akan memberikan tanah itu kepadanya menjadi kepunyaannya dan kepunyaan keturunannya, walaupun pada waktu itu ia tidak mempunyai anak.” Jika kita membayangkan menjadi Abraham pada saat itu, rasa-rasanya janji yang Tuhan sampaikan bagaikan sebuah ilusi semata. Namun saat Allah mengadakan perjanjian dengan Abraham, Allah meneguhkan perjanjian itu dengan sunat.
Integritas-Nya terhadap janji yang telah Ia berikan kepada Abraham, Ia buktikan dengan cara penggenapan pemberian tanah Kanaan kepada bangsa Israel, yang tercatat dalam Kitab Bilangan 34. Bahkan, perjanjian kekal Tuhan bukan hanya secara fisik, melainkan juga rohani–melintasi ruang dan waktu. Dalam Surat Ibrani 11:16, penulis menekankan bahwa Allah juga sedang mempersiapkan sebuah kota rohani, tanah air sorgawi, bagi mereka –para pemegang janji-Nya– yang sudah meninggal dan yang masih hidup dalam Tuhan.
Hari ini, sebagai umat yang percaya, Israel secara rohani– kita pun juga diberikan sebuah janji dari Tuhan, yaitu janji akan hidup yang kekal– tanah air sorgawi. Sama seperti Abraham dan keturunannya melakukan sunat sebagai tanda perjanjian kekal Allah; Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Kolose menjelaskan bahwa untuk menerima janji Allah, kita perlu melakukan sunat Kristus– yaitu dalam baptisan, kita menanggalkan manusia lama yang berdosa untuk kemudian dibangkitkan menjadi manusia baru (Kol 2:11-12). Dengan kata lain, melalui baptisan air, Tuhan menunjukkan kebenaran janji-Nya dengan menjadikan kita sebagai anak-anak-Nya untuk mewarisi kerajaan sorga.
Kadangkala, dalam diri kita dapat muncul keraguan atas janji keselamatan itu oleh karena berbagai macam masalah, kesusahan, penderitaan ataupun sakit-penyakit yang kita alami; seperti halnya Abraham yang diberitahukan akan janji tanah perjanjian pada keturunannya yang sangat banyak–padahal saat itu seorang anak pun tidak ia miliki.
Namun, melalui baptisan, kita diingatkan bahwa Tuhan sudah mengikat perjanjian kekal dengan kita. Oleh karena itu, hendaknya kita memegang teguh perjanjian tersebut, sambil menjalankan kewajiban kita untuk menanggalkan perbuatan lama yang penuh dosa dan dengan setia menaati serta menjalankan ketetapan-Nya–itulah bukti nyata perjanjian kekal Allah yang diwujudkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kiranya kasih karunia Tuhan senantiasa membimbing kita. Amin.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 7:1-8
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 7:1-8
Pembelaan Stefanus
1 Kata Imam Besar: “Benarkah demikian?”
2 Jawab Stefanus: “Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran,
3 dan berfirman kepadanya: Keluarlah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.
4 Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diam sekarang;
5 dan di situ Allah tidak memberikan milik pusaka kepadanya, bahkan setapak tanahpun tidak, tetapi Ia berjanji akan memberikan tanah itu kepadanya menjadi kepunyaannya dan kepunyaan keturunannya, walaupun pada waktu itu ia tidak mempunyai anak.
6 Beginilah firman Allah, yaitu bahwa keturunannya akan menjadi pendatang di negeri asing dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya empat ratus tahun lamanya.
7 Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka itu akan Kuhukum, firman Allah, dan sesudah itu mereka akan keluar dari situ dan beribadah kepada-Ku di tempat ini.
8 Lalu Allah memberikan kepadanya perjanjian sunat; dan demikianlah Abraham memperanakkan Ishak, lalu menyunatkannya pada hari yang kedelapan; dan Ishak memperanakkan Yakub, dan Yakub memperanakkan kedua belas bapa leluhur kita.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
![bible-2167778_1920 bible-2167778_1920](https://tjc.org/id/wp-content/uploads/sites/43/2017/03/bible-2167778_1920.jpg)