SAUH BAGI JIWA
Pentingnya Mendelegasikan Tugas
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 6:1-7
“Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan firman Allah untuk melayani meja“ (Kisah Para Rasul 6:2)
“Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan firman Allah untuk melayani meja“ (Kisah Para Rasul 6:2)
Rasul adalah seseorang yang diutus untuk mewartakan Injil Kristus. Dalam Perjanjian Baru, rasul seringkali merujuk pada kedua belas murid Yesus, walaupun ada beberapa tokoh lain seperti Paulus, yang juga disebut rasul. Dan kepada para rasul ini, Tuhan Yesus mengamanatkan, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Mat 28:19).
Betapa pentingnya tugas untuk memberitakan Injil yang diembankan kepada para rasul ini. Untuk memberitakan Injil pada waktu itu tidaklah semudah sekarang. Alat transportasi masih sederhana. Untuk pergi memberitakan Injil ke tempat-tempat yang jauh, mereka harus berjalan kaki, naik keledai, ataupun menggunakan kapal laut. Jadi, untuk pergi ke satu tempat saja, diperlukan waktu yang relatif lama. Selain itu, media penginjilan juga sangat terbatas. Mereka harus menyampaikan berita Injil secara langsung atau melalui surat. Tidak seperti sekarang, di mana dengan kemajuan teknologi, kita dapat memberitakan Injil di manapun, dan kapanpun juga, ke seluruh penjuru dunia yang memiliki akses internet.
Dengan bertambahnya orang percaya, maka selain harus memberitakan Injil, para rasul pun harus menggembalakan jemaat. Dengan waktu dan juga tenaga yang terbatas, maka mereka pun kelabakan untuk bisa mengurus tugas pemberitaan Injil dan juga semua persoalan dalam gereja. Permasalahan pun mulai bermunculan. Orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani bersungut-sungut terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari. Menyadari akan hal ini, maka para rasul mengusulkan untuk memilih beberapa orang untuk membantu pekerjaan mereka. “Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman” (Kis 6:3-4).
Dari sini kita dapat melihat bahwa pendelegasian tugas dalam pekerjaan kudus itu sangatlah penting. Dengan adanya pendelegasian tugas, memungkinkan setiap orang untuk mengambil bagian dalam pelayanan sesuai dengan karunianya masing-masing. Hal ini akan mencegah terjadinya penumpukan tugas pada satu atau beberapa orang saja. Seperti Paulus menuliskan kepada jemaat di Roma, “Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.”
Dengan pendelegasian tugas seperti ini, para pekerja kudus dapat lebih fokus pada tugas penggembalaan dan pertumbuhan iman jemaat tidak akan terbengkalai. Selain itu dengan adanya pendelegasian tugas, para pekerja kudus pun tidak terbebani dengan pekerjaan yang terlalu banyak sehingga masih memiliki waktu untuk menyempurnakan kerohaniannya sendiri. Inilah yang Paulus lakukan, “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak” (1Kor 9:27).
Hari ini, ada begitu banyak pekerjaan di ladang Tuhan. Kiranya setiap dari kita sebagai jemaatnya, bisa mengambil bagian dan peran kita masing-masing. Seperti Paulus mengatakan, “Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, – yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota – menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.” Dengan pendelegasian tugas seperti ini, maka setiap pelayanan akan menjadi lebih efektif dan menghasilkan buah yang berlimpah demi kemuliaan nama Yesus. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 6:1-7
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 6:1-7
1 Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.
2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja.
3 Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,
4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.”
5 Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.
6 Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.
7 Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
![bible-2167778_1920 bible-2167778_1920](https://tjc.org/id/wp-content/uploads/sites/43/2017/03/bible-2167778_1920.jpg)