SAUH BAGI JIWA
Kecil-Kecil Cabai Rawit
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 4:23-31
“Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka.Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: ‘Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya’” (Kisah Para Rasul 4:23-24)
“Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka.Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: ‘Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya’” (Kisah Para Rasul 4:23-24)
Dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap mendengar sebuah ungkapan yang berbunyi ”kecil-kecil cabai rawit.” Ungkapan ini menggambarkan seseorang yang berbadan kecil, tetapi memiliki kemampuan yang tak bisa diremehkan. Walaupun terlihat kecil, ia memiliki kekuatan yang dahsyat, seperti pedasnya rasa cabai rawit yang terasa di lidah kita.
Dalam Kisah Para Rasul 4:23-24 dituliskan bahwa sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka. Kemudian ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah.
Jika kita memperhatikan setiap kata-kata di dalam doa itu, mereka mengutip nyanyian yang tercatat di dalam kitab Mazmur. Intinya adalah mengenai orang-orang dunia yang berkumpul bersama-sama untuk melawan orang yang diurapi-Nya. Mereka juga menyinggung soal Herodes dan Pontius Pilatus yang pernah bersatu melawan Yesus Kristus (Kis 4:25-27). Melalui seruan mereka, kita dapat melihat bahwa mereka benar-benar sedang berada di bawah tekanan dan ancaman.
Namun, mereka tidak kehilangan imannya. Mereka malah semakin bersatu di dalam doa. Mereka datang kepada Tuhan dan memohon agar Tuhan mengulurkan tangan-Nya supaya orang sakit dapat disembuhkan dan tanda mukjizat dapat dinyatakan melalui nama-Nya. Saat mereka sedang berdoa, Tuhan mendengarkan seruan mereka. Mereka mengalami mukjizat yang hebat, yaitu tempat yang mereka gunakan untuk berdoa menjadi goyang dan semua orang yang berdoa di tempat itu pun seketika dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus sehingga mereka semakin berani memberitakan firman Allah.
Bagaimana dengan kita pada hari ini? Apakah kita juga memiliki iman dan keberanian yang sama seperti mereka? Belum lama ini muncul berita tentang penutupan rumah ibadah orang Kristen di suatu tempat. Apabila kita membayangkan bahwa tempat ibadah yang ditutup itu adalah milik kita, bagaimana perasaan kita? Jikalau tempat pertemuan ibadah yang kita gunakan setiap hari Sabat untuk bernyanyi, berdoa dan melakukan pelayanan disegel pemerintah, bagaimana respon kita? Apakah berita-berita semacam itu membuat semangat kita sebagai pemberita kebenaran menjadi lemah? Apakah api penginjilan kita ikut menjadi padam? Apakah tantangan itu akan mempengaruhi pikiran, semangat pelayanan dan iman kita?
Saudara-saudari, kita seyogyanya dapat belajar dari peristiwa yang dialami oleh jemaat di zaman para rasul ini. Sebagian dari kita mungkin orang kecil yang tidak terpelajar seperti rasul-rasul. Mungkin gereja yang menjadi tempat kita beribadah hanya memiliki jumlah anggota yang tidak terlalu banyak. Atau, mungkin kita satu-satunya orang yang percaya di dalam sebuah komunitas atau keluarga. Kita tidak boleh menjadi lemah; sebaliknya, kita harus menjadi lebih berani sebab Tuhanlah yang akan membantu dan meneguhkan kita melalui firman dan tanda heran-Nya.
Jikalau banyak tekanan dan ancaman muncul, berdoalah kepada Tuhan supaya Ia memberikan kekuatan dan keberanian. Marilah kita bersama-sama belajar dari perkataan Rasul Paulus yang telah menderita karena pemberitaan Injil. Meskipun terbelenggu, ia tidak membiarkan firman Allah terbelenggu (2Tim 2:9).
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 4:23-31
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 4:23-31
23 Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka.
24 Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: “Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.
25 Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?
26 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya.
27 Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi,
28 untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu.
29 Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.
30 Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.”
31 Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
