SAUH BAGI JIWA
Menghadapi Pilihan Yang Sulit
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 4:13-22
“Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: ‘Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah’” (Kisah Para Rasul 4:19)
“Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: ‘Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah’” (Kisah Para Rasul 4:19)
Setiap hari kita selalu dihadapkan pada pilihan. Terkadang, kita dihadapkan pada pilihan yang mudah, seperti memilih menu makan siang, memilih baju yang akan dipakai ke gereja atau memilih tempat wisata untuk dikunjungi bersama keluarga di akhir minggu. Tetapi, terkadang kita juga dihadapkan pada pilihan yang sulit karena harus memilih antara dua pilihan yang sama-sama bernilai dan sama-sama pentingnya bagi kita.
Misalnya, kita harus memilih antara mengambil kuliah di universitas yang paling kita idam-idamkan, tetapi letaknya sangat jauh dari gereja atau di universitas lain yang kurang populer tetapi letaknya dekat dengan gereja sehingga kita dapat tetap aktif berkebaktian.
Contoh lainnya, kita dihadapkan pada pilihan bekerja di perusahaan ternama dengan gaji dua sampai tiga kali lipat dari rata-rata upah dan bisa menerima banyak tunjangan, tetapi mengharuskan kita masuk kerja pada hari Sabtu atau bekerja di perusahaan biasa dengan yang gaji yang jauh lebih rendah tetapi libur pada hari Sabtu sehingga kita dapat menguduskan hari Sabat. Pilihan yang sulit, bukan?
Di satu sisi, kita sadar bahwa kita perlu memperhatikan pertumbuhan rohani kita. Kita ingin berada dalam keadaan yang mendukung agar kita senantiasa bisa dekat dengan Tuhan, tetap beribadah dan melayani-Nya. Di sisi lain, kita juga ingin memiliki kehidupan yang nyaman. Menghadapi pilihan sulit seperti ini, mana yang seharusnya kita pilih?
Petrus dan Yohanes juga pernah menghadapi pilihan yang sulit. Mereka diancam dan dilarang untuk tidak berbicara mengenai nama Yesus. Jika tetap melakukannya, mereka akan mengalami penganiayaan dan penderitaan. Di sisi lain, mereka mendapat amanat agung dari Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil sampai ke seluruh penjuru dunia. Seperti peribahasa makan buah simalakama: dimakan ibu mati, tidak dimakan bapak yang mati.
Sesungguhnya, jauh lebih mudah bagi mereka untuk tidak lagi berbicara tentang nama Yesus karena taruhannya adalah nyawa mereka. Namun, mereka memilih untuk tetap memberitakan nama Yesus meskipun nyawa taruhannya. Mereka dengan berani mengatakan, ”Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar” (Kis 4:19-20).
Luar biasa! Mereka lebih memilih menderita demi ketaatan mereka pada perintah Tuhan dibandingkan hidup nyaman, tetapi melawan perintah Tuhan. Prinsip seperti inilah yang seharusnya kita pegang saat menghadapi pilihan yang sulit. Ketika sebuah pilihan membuat kita menjauh dari Allah, melanggar perintah Allah atau membuat kerohanian kita semakin tertekan, ini bukanlah pilihan yang seharusnya kita ambil. Sebaliknya, jika iman kita dapat semakin bertumbuh walaupun kita harus menderita atau mengalami banyak kerugian, inilah pilihan yang seharusnya kita ambil. Putuskanlah setiap pilihan dengan bijaksana. Jangan membuat keputusan yang akan kita sesali kelak. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 4:13-22
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 4:13-22
13 Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.
14 Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya.
15 Dan setelah mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang, berundinglah mereka,
16 dan berkata: “Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mujizat yang menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya.
17 Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapapun dalam nama itu.”
18 Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus.
19 Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: “Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah.
20 Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.”
21 Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi.
22 Sebab orang yang disembuhkan oleh mujizat itu sudah lebih dari empat puluh tahun umurnya.