SAUH BAGI JIWA
Tabah Dan Beriman
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 17 Feb 2024
“Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus” (2 Tesalonika 3:5)
“Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus” (2 Tesalonika 3:5)
Rasul Paulus mendoakan jemaat-jemaat di Tesalonika agar Tuhan tetap mencondongkan hati mereka kepada-Nya. Mereka harus tetap percaya kepada Yesus dan tetap tabah, walaupun tengah mengalami penganiayaan dan penindasan yang berat. Mereka harus percaya bahwa Tuhan selalu menyertai mereka. Bahkan sesungguhnya mereka harus bersyukur karena telah dilayakkan untuk menderita demi kerajaan Allah.
Selain itu, Tuhan pun adalah Allah yang adil. Ia akan melakukan pembalasan kepada orang-orang yang telah menindas mereka. Dan jika saat ini Tuhan membiarkan mereka ada di dalam kesesakan, semua itu adalah untuk mendidik dan membangun iman mereka. Sebab “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Rom 8:28).
Jadi sekarang yang perlu dilakukan oleh jemaat Tesalonika adalah mengarahkan pandangan mereka hanya kepada Yesus. Jika mereka bisa melakukannya, mereka akan memperoleh kelegaan dan penghiburan. Dengan demikian, mereka akan dapat bertahan di tengah pencobaan yang berat itu.
Selain penganiayaan, saat itu juga ada orang-orang yang menyebarkan ajaran sesat, yang mengatakan bahwa hari Tuhan sedang berlangsung. Berita ini telah menimbulkan kebingungan dan kegelisahan di antara jemaat. Oleh karena itu, rasul Paulus menasihati mereka agar tetap berpegang pada ajaran yang sehat dan tidak membiarkan diri mereka disesatkan orang dengan cara yang bagaimana pun.
Dan sementara mereka menderita, mereka harus mengingat akan penderitaan Yesus, agar mereka tetap tabah dan setia kepada-Nya. Yesus telah mengalami penderitaan yang hebat dan tetap bertahan, sehingga Allah sangat meninggikan Dia. Maka, jika mereka tahan menderita sampai akhir, kelak mereka juga akan dibangkitkan bersama Kristus. Pengharapan ini tentu sangat menguatkan mereka. Selain itu, rasul Petrus berkata bahwa barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa. Jadi, hidup menderita itu juga merupakan suatu kebaikan.
Jika saat ini kita sedang menghadapi masalah atau sedang menderita, kita pun harus memohon agar Tuhan tetap mencondongkan hati kita kepada Tuhan dan memiliki ketabahan Kristus. Kita harus senantiasa berpegang teguh pada iman dan firman kebenaran yang telah kita terima. Jadikan firman Tuhan sebagai pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita (Mzm 119:105). Biarlah kita senantiasa mengarahkan mata kita pada kasih setia Tuhan, hidup dalam kebenaran-Nya, dan meletakkan pengharapan kita kepada-Nya.
Teladanilah jemaat Tesalonika, yang walaupun mengalami banyak penderitaan, tetap tabah dan beriman kepada Tuhan. Semua itu adalah karena adanya pengharapan akan kehidupan kekal. Maka, kita harus belajar untuk bersabar dan bertahan dalam segala keadaan. Ingatlah juga bahwa Yesus telah mengalami penderitaan yang sangat berat demi untuk menyelamatkan kita. Maka, apapun yang terjadi, kita harus memperoleh keselamatan itu dengan cara tetap setia dan bertahan sampai akhir.
Jika tekad itu ada pada kita, maka percayalah bahwa Tuhan akan menyertai kita dan menolong kita mengatasinya. Penulis Kitab Wahyu 3:10 mengingatkan, “Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.” Kiranya kasih karunia Tuhan menyertai kita di dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup. Amin.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.