SAUH BAGI JIWA
Rencana Keselamatan Allah
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 2:22-28
“Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka” (Kisah Para Rasul 2:23)
“Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka” (Kisah Para Rasul 2:23)
Alkitab mengatakan bahwa setiap manusia telah berbuat dosa dan upah dosa ialah maut. Karena itu, pada zaman Perjanjian Lama, para imam harus mempersembahkan korban untuk penghapusan dosa. Seperti dijelaskan dalam
Oleh karena itu, Allah yang penuh kasih, yang menghendaki agar semua manusia dapat diselamatkan, mengutus Yesus turun ke dunia untuk menebus dosa umat manusia. Berbeda dengan imam-imam lainnya, Tuhan Yesus menjadi Imam Besar yang tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa. Dan korban yang Ia persembahkan adalah diri-Nya sendiri. Seperti nabi Yesaya berkata, “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” Dengan demikian, karena kehendak Allah inilah kita telah dikuduskan, satu kali untuk selama-lamanya, oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
Sebelum mempersembahkan diri-Nya, Yesus tahu benar akan misi yang diembankan Allah kepada-Nya. Sebagai manusia, tentu Ia merasa gentar mengetahui betapa berat penderitaan yang harus Ia tanggung. Maka di taman Getsemani, Ia memohon “jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku”. Namun, Ia pun menyadari bahwa inilah kehendak Allah bagi-Nya. Oleh karena itu, Ia juga berkata, “tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”
Inilah kasih Allah yang begitu besar bagi kita. Demi menyelamatkan kita, Ia rela mengutus Putra-Nya yang Tunggal untuk mati bagi kita. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Mendapat kasih sebesar ini, Tuhan Yesus ingin kita agar dapat tetap tinggal di dalam kasih-Nya, yaitu dengan menuruti segala perintah-Nya, sama seperti Tuhan Yesus menuruti perintah Bapa dan tinggal di dalam kasih-Nya. Dan, “Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.” Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 2:22-28
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 2:22-28
22 Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.
23 Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.
24 Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.
25 Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
26 Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram,
27 sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
28 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
![bible-2167778_1920 bible-2167778_1920](https://tjc.org/id/wp-content/uploads/sites/43/2017/03/bible-2167778_1920.jpg)