Yesus Kristus Tuhan dan Juru Selamat
Download |
PDF File |
Dasar Kepercayaan Lainnya |
Siapakah Yesus?
Yesus adalah orang yang memiliki pengaruh yang paling besar di antara manusia. Orang-orang di sepanjang jaman telah membicarakan-Nya, menulis tentang Dia, mengabarkan tentang diri-Nya, dan bahkan telah mati bagi-Nya. Bagaimana ia dapat memiliki pengaruh yang demikian mendalam dan jauh menjangkau seluruh dunia?
Semasa hidup-Nya sebagai manusia, Yesus melakukan banyak mujizat yang belum pernah dilakukan orang sebelumnya. Ia memberi makan ribuan orang den- gan lima roti dan dua ikan. Ia berjalan di atas laut. Ia menenangkan angin badai. Ia mencelikkan mata orang buta, membuat orang lumpuh berjalan, dan bahkan membangkitkan orang yang sudah mati. Darimana asal kuasa yang diluar kemanpuan manusia itu?
Yesus menjanjikan kepuasan rohani yang kekal bagi orang-orang yang percaya kepadaNya. Ia meyakinkan para pengikutnya bahwa mereka akan senantiasa mem- peroleh damai sejahtera dalam hati mereka. Bahkan Ia mengatakan pada orang-orang bahwa satu-satunya cara untuk menerima hidup kekal adalah percaya dan mengikutiNya. Apa yang memberiNya wewenang untuk menawarkan janji-janji ini?
Allah Menjadi Manusia
Sebenarnya Yesus bukanlah seorang manusia biasa, Ia adalah Allah yang menjadi manusia. Ia bukan hanya seorang tokoh dalam sejarah, Ia adalah Pencipta yang kekal dan Maha Kuasa. Ia bukan hanya seorang pemimpin agama; Ia adalah Tuhan dan Juruselamat.
Walaupun Yesus dilahirkan pada suatu masa dalam sejarah, Ia bahkan telah senantiasa hadir sebelum Ia turun ke dunia ini. Ia tidak memiliki awal ataupun akhir. Mengenai diri-Nya Ia berkata, “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, yang Awal dan Yang Akhir” (Wahyu 22;13). (Ref.: Alfa dan Omega adalah abjad pertama dan terakhir dalam bahasa Yunani).
Karena itu ketika kita berbicara mengenai Yesus, kita tidak boleh hanya menganggap Dia sebagai seseorang yang hidup pada dua ribu tahun yang lalu di tanah Palestina. Yesus adalah Allah yang kekal, yang telah dengan rendah hati menjadi manusia demi untuk menyelamatkan kita masuk ke dalam kerajaan-Nya yang kekal. Karena itu untuk dapat memahami kehidupan dan pekerjaan dari Yesus yang telah hidup di masa lalu, pertama-tama kita harus mengarahkan pandangan kita terhadap Yesus sebagai Allah yang kekal, pencipta dan penguasa atas segala sesuatu.
Tuhan Atas Langit dan Bumi
Allah yang kita percayai bukanlah penemuan dari pikiran kita. Allah-allah yang banyak jumlahnya yang disembah manusia hanyalah buatan manusia. Kita harus menyelidiki dan menyembah Allah yang benar karena Ia yang menciptakan kita dan memberikan apa yang kita perlukan, dan Ia adalah Raja dan Hakim yang besar yang kepada-Nya kita semua harus memberi jawab.
Alkitab menjelaskan kepada kita siapakah allah yang benar dan bagaimana Ia mengaitkan diri-Nya dengan kita: “Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. Dari satu orang saja, Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada” (Kisah Para Rasul 17:24-28).
Yesus adalah satu-satunya Allah yang benar. Seperti yang dikatakan Alkitab, “Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia”. (Kolose 1:16-17). Karena itu, menyembah Tuhan atas langit dan bumi berarti percaya dan taat kepada Tuhan Yesus Kristus.
Hakekat Allah
Allah melampaui dunia fisik. Alkitab mengatakan, “Allah itu Roh” (Yohanes 4:24). Karena kita hidup dalam suatu alam semesta fisik, kita tidak dapat melihat atau menyentuh Allah. Allah itu ada dengan sendirinya dan kekal. Ia tidak memiliki awal maupun akhir. Tuhan Allah menyatakan, “Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian, tidak ada Allah selain dari padaKu” (Yesaya 44:6). Allah tidak diciptakan oleh siapapun juga. Dialah satu-satunya Allah yang menciptakan segala sesuatu dan memberikan kehidupan kepada setiap mahluk hidup.
Sebagai Pencipta dan Tuan atas segala sesuatu yang ada, Allah itu Maha Ada, Maha Kuasa, dan Maha Tahu. RohNya memenuhi seluruh alam semesta. Ia menopang dan mengatur seluruh ciptaan dengan kuasa-Nya yang Maha Besar. Dia juga mengetahui dan melihat segala sesuatu, termasuk juga segala maksud yang ada di dalam hati kita.
Sifat Allah
Allah itu kudus. Sifat-Nya merupakan standar moral yang mutlak. Tidak ada kejahatan di dalam diri-Nya. Bahkan, Ia membenci segala yang jahat. Ia menghendaki semua manusia yang memiliki kemampuan untuk membuat pilihan dalam hal moral, untuk meniru sifat ilahi-Nya.
Allah itu benar. Ia tidak berdusta. Ia tidak mengubah aturan-aturan-Nya karena berubah pikiran. Apapun yang dikatakan dan dilakukan-Nya dapat dipercaya. Kita dapat berpegang pada semua janji-Nya karena Ia akan menggenapi semuanya.
Allah itu adil. Ia tidak berat sebelah tetapi menghukum yang jahat dan memberikan upah bagi yang taat. Tiap-tiap orang kelak harus mempertanggung-jawabkan kepada Allah setiap perbuatan-Nya. Ia akan menghukum orang yang jahat dengan api yang kekal dan memberikan upah bagi orang yang taat dengan hidup yang kekal.
Allah itu pengasih. Ia teramat sangat peduli kepada diri kita karena kita adalah anak-anak-Nya. Walaupun Ia itu adil, Ia tetap menunjukkan belas kasihan dan banyak bersabar ketika kita akan berubah, dan Ia akan segera mengampuni kita kapan saja kita berbalik kembali kepada-Nya. Ia tahu dan turut merasakan kelemahan-kelemahan dan kesusahan kita. Itulah mengapa Ia datang ke dunia ini untuk mera- sakan segala kelemahan kita, untuk merasakan kesengsaraan menanggung hukuman atas kita dan untuk membawa kita kembali kepada diri-Nya.
Masalah Manusia: Dosa
Manusia dari generasi ke generasi telah mencari jalan untuk mengisi kekosongan atau kesepian yang ada di dalam hatinya. Hal-hal seperti kesehatan, ketenaran, pendidikan dan percintaan hanyalah dapat memberikan kepuasan yang sementara saja sifatnya. Dalam usahanya mencari sukacita yang lebih banyak ataupun untuk menghindari masalah-masalahnya, manusia beralih kepada obat-obatan, seks, alkohol, pesta-pesta liar, kekerasan dan banyak hal-hal lain yang seperti itu. Namun ternyata mereka tidak menemukan kepuasan; sebaliknya mereka menghadapi suatu kekosongan yang lebih besar lagi, dengan semakin banyak masalah seperti keluarga yang berantakan, bunuh diri dan tindakan kejahatan.
Suatu kekosongan rohani merupakan sesuatu yang tidak dapat diisi baik oleh kesenangan materi maupun fisik. Kekosongan yang ada di dalam hati setiap manusia merupakan akibat dari dosa, suatu keadaan yang terpisah dari Allah. Sebesar apapun harapan kita untuk memperoleh kebahagiaan yang sejati, kita tidak akan menemukannya karena kita telah menolak Allah sebagai Raja kita.
Yang lebih menakutkan dari pada kekosongan rohani adalah terpisah dari Allah selamanya. Sebagai orang-orang yang berdosa, kita adalah milik kerajaan kegelapan dan tidak dapat masuk ke Kerajaan Allah. Sebaliknya, pada saat hidup kita di dunia ini berakhir, kita semua harus menerima siksaan api yang kekal.
Jawaban Allah: Yesus
Allah bukanlah makhluk yang paling berkuasa sen- antiasa menanti untuk menghukum kita karena dosa-dosa kita atau hanya memandangi masalah kita dari kejauhan dengan suatu pandangan yang bersimpati. Sebaliknya, Ia ingin turut menanggung penderitaan-penderitaan kita dan menolong kita. Ia peduli akan apa yang sedang kita alami. Yang terpenting, Ia ingin melepaskan kita dari kerajaan kegelapan kembali ke Kerajaan-Nya yang mulia.
Karena itu Allah mewujudkan kasihNya dalam tindakan. Untuk menyelamatkan kita lepas dari kuasa iblis, Allah harus membayar sesuatu tebusan bagi dosa-dosa kita dengan nyawa seseorang yang sama sekali tidak berdosa, Karena tidak seorang pun yang tidak berdosa kecuali Allah sendiri, maka Allah sendirilah yang datang ke dunia sebagai manusia untuk mengorbankan nyawa-Nya sendiri demi kita. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal (Yesus), supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16).
Kelahiran yang Luar Biasa
Yesus hadir ke dunia ini dengan cara yang sangatlah tidak lazim. Ia dilahirkan oleh seorang dara! Cara lahir Yesus ini dengan sendirinya telah mem- bedakan diriNya dari semua manusia lainnya. Tidak kalah istimewanya dengan kelahiran tersebut adalah bahwa Allah telah menubuatkan kelahiran Yesus melalui dara tersebut ratusan tahun sebelum hal ini terjadi. “Seorang perempuan muda mengand- ung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan dia Imanuel” (Yesaya 7:14). (Ref.: Imanuel berarti Allah beserta kita)
Karena asal mula Yesus bersifat ilahi, Ia tidak diturunkan dari keturunan manusia melalui pernikahan. Ia dilahirkan dari Allah dan karena itu Ia disebut Anak Allah. Alkitab memberitahukan kita bahwa Maria didapati mengandung anak melalui Roh Allah. Melalui kelahiran yang ajaib ini, Yesus datang ke dunia ini sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa yang pada akhirnya akan mengorbankan nyawa-Nya bagi dosa-dosa umat manusia.
Manusia yang Adalah Allah
Karena Roh Allah tidak dibatasi oleh ruang ataupun waktu, pada saat Yesus berjalan di bumi, Ia juga berada di sorga, dan Ia tetap memenuhi alam semesta. Allah yang sama pula memegang peran sebagai Tuan dan Hamba, Bapak dan Anak pada saat yang bersamaan. Yesus disebut Anak Allah, namun sebenarnya ia adalah pernyataan Bapa dalam rupa manusia. Karena itu Tuhan Yesus berkata, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yohanes 14:9).
Sebagai Allah, Yesus turut menanggung sifat sebagai manusia. Ia tidak pernah berbuat dosa, namun Ia pernah merasakan buaian dari pencobaan iblis. Ia berkata-kata dengan kuasa, namun dengan rendah hati Ia melayani. Ia melakukan perbuatan-perbuatan di luar kemampuan manusia, namun ia juga merasakan lapar, haus, kuatir dan kesedihan.
Dia Menunjukkan Kita Jalan
Sebagai Allah, Yesus menyatakan sifat Allah dalam kepenuhannya melalui perkataan dan perbuatan-Nya. Ia menyatakan Allah kepada kita sehingga kita boleh sungguh-sungguh mengenal Allah. “Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan keAllahan” (Kolose 2:9). Di dalam Yesus, kita melihat Allah yang benar yang sempurna keadilan dan kasih-Nya.
Yesus hidup di antara kita dan berbicara kepada kita dengan cara yang dapat kita mengerti. Ia menawarkan kesembuhan, pimpinan dan penghiburan. Ia mengabarkan kabar baik tentang kedatangan Kerajaan Allah. Ia juga mengajarkan bagaimana kita hidup berkenan kepada Bapa di sorga dan menunjukkan kita jalan kembali kepada Allah.
Ia Mati Di Atas Salib
Yesus disebut juga “Kristus” yang artinya “Yang Diurapi”. Allah mengurapi Yesus untuk menjadi Raja, Nabi dan Imam, untuk berkuasa dalam hati manusia, mengabarkan berita keselamatan dan menyerahkan Diri-Nya sendiri sebagai korban bagi umat manusia.
Misi Yesus adalah untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa. Untuk melakukannya, Ia mati menggantikan kita. Ia dijatuhi hukuman salib agar mati dengan cara yang lambat dan menyakitkan. Walaupun Ia memiliki kuasa untuk menghancurkan seluruh dunia, Ia bersedia mengorbankan nyawaNya. Di atas salib, Ia menjadi seorang yang berdosa, menanggung dosa seluruh dunia dan menerima penolakan Allah.
Walaupun kita patut dihukum, Tuhan Yesus mengambil alih hukuman kita. Karena Dia, yang benar, telah mati bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah, maka pada hari ini setiap orang yang percaya kepada Yesus dapat memperoleh hidup yang kekal. Dia adalah jembatan yang membuat kita dapat mencapai pantai sorga. Dia adalah juruselamat dunia. Melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus, kita dapat memperoleh hidup kekal dan terlepas dari api neraka.
Kisah Yesus di atas salib merupakan kisah kasih yang terbesar. Merupakan kisah Sang Pencipta yang mati bagi ciptaan-ciptaanNya. “Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Roma 5:8).
Dari raja-raja, sampai budak, dari yang berpendidikan sampai yang tidak sekolah, dari yang tua sampai yang muda, dari negara-negara yang berkembang sampai suku-suku primitif, kisah sejati mengenai kasih ini telah diceritakan berulang-ulang kali, dan masih tetap diceritakan sampai pada hari ini.
Kini Ia Hidup
Kuasa penyelamatan Yesus tidak berakhir pada kematianNya. Karena Ia adalah Allah, Tuhan kehidupan, kematian tidak dapat menghalangi-Nya. Ia bangkit dari mati tiga hari setelah Ia dikuburkan dan kemudian Ia menampakkan diri kepada ratusan pengikut-Nya sebelum Ia naik kembali ke sorga. Seperti yang telah Ia janjikan Ia mengutus Roh Kudus-Nya kepada kita untuk menjadi Penghibur pribadi kita, mengajar kita dan mengubah kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah.
Murid-murid Yesus mengabarkan bahwa Yesus telah hid- up kembali. Banyak yang telah dianiaya dan mati martir karena mengabarkan bahwa Yesus telah hidup kembali. Pada hari ini, umat Kristen di seluruh duniapun mengakui bahwa Yesus hidup. Ia adalah Tuhan yang mulia di sorga, layak dipuji dan disembah. Karena Ia hidup, Ia menjawab doa, mengubah hidup dan memberikan Roh Kudus kepada orang-orang yang meminta kepada-Nya.
Tuhan kita Yesus memberikan janji yang indah ini kepa- da orang-orang percaya: “Sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup” (Yohanes 14:19). Oleh kebangkitan-Nya dan pembaharuan oleh RohNya, kini kita dapat memperoleh suatu kehidupan yang baru, suatu kehidupan yang penuh arti dan pengharapan, suatu hidup yang kekal.
Dia Adalah Satu-satunya Jalan
Yesus Kristus adalah jalan menuju sorga. Setelah menebus dosa-dosa kita dan mengalahkan kuasa jahat, Tuhan Yesus telah membuka pintu keselamatan kita. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Kisah Para Rasul 4:12). Dalam Dia saja, kita dapat memperoleh kemerdekaan, damai sejahtera, sukacita dan pengharapan yang sejati.
Kita takkan pernah dapat mencapai sorga hanya dengan percaya kepada seorang pemimpin agama atau berusaha menjadi “seorang yang baik”. Hanya mereka yang berjalan dalam jalan Allah dapat memasuki kerajaan-Nya. Kita harus mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita dan menjadi pengikut-Nya. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6).
Dia Akan Datang Kembali
Sebelum kembali ke sorga, Tuhan menghibur pengikut-pengikut-Nya, “Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal… Dan apabila Aku telah pergi kesitu dan tel- ah menyediakan tempat tinggal bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatku supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Yohanes 14:2, 3). Tuhan Yesus, yang sekarang ada di sorga akan datang kembali. Bilamana dahulu Ia datang sebagai seorang hamba yang rendah hati untuk mati bagi dosa-dosa kita, maka kelak Ia akan datang kembali sebagai Raja dan Hakim.
Dengan adil Ia akan melaksanakan penghakiman yang terakhir. Ia akan menghakimi tiap-tiap orang sesuai dengan apa yang telah mereka perbuat, baik yang baik maupun yang jahat. Bahkan yang telah matipun, akan dibangkitkan untuk berdiri dihadapan tahta untuk mendengarkan hasil hukuman mereka. Tuhan kita akan membuang orang-orang yang tidak percaya dan tidak taat dari hadapanNya ke dalam api dan kegelapan kekal, tapi akan menyambut orang- orang yang percaya ke dalam kerajaan-Nya yang kekal. Alam semesta fisik ini akan dibinasakan dengan api. Kemudian Allah akan membangun suatu ciptaan baru, suatu langit yang baru dan bumi yang baru, bagi orang- orang yang diselamatkan (lihat
Sahabat, Allah adalah alasan hidup kita. Tujuan hidup kita adalah untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya sehingga kita di suatu hari nanti dapat berkumpul kembali dengan Bapa kita yang di sorga. Dengan pengharapan yang menggirangkan ini, kita dengan rindu menanti-nantikan kedatangan-Nya dan kita mengharapkan Kerajaan Sorga, dimana kita akan bersama Tuhan selamanya.
Percaya dan yakinlah kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda. Ia akan menyelamatkan Anda; Ia akan memberi Anda sukacita dan damai sejahtera dalam hidup dan Ia akan menerima Anda dalam kerajaan-Nya pada saat Anda menyelesaikan perjalanan hidup ini.
Appendiks
Berserulah kepada Tuhan Melalui Doa
Mulailah menaruh kepercayaan Anda pribadi kepada Tuhan Yesus dengan doa. Saat Anda mempelajari kebenaran, belajarlah berkomunikasi dengan Allah melalui doa. Walaupun kita tidak dapat melihat Allah. Doa yang kita panjatkan dengan iman akan membuat kita untuk merasakan Allah dengan cara yang mengherankan.
Pejamkanlah mata Anda untuk dapat berkonsen- trasi, berlututlah sebagai tanda kerendahan hati. Awalilah doa Anda dengan berkata, “Dalam nama Tuhan Yesus Kristus saya berdoa”. Tuhan berjanji, “Dan apa juga yang kamu minta dalam namaKu, Aku akan melakukannya supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak” (Yohanes 14:13). Hanya melalui nama Yesus Kristus, kita memperoleh hak istimewa untuk menaikkan permohonan kepada Allah. Karena itu kita harus berdoa di dalam nama-Nya.
Lalu katakan, “Haleluya, puji Tuhan Yesus”. “Haleluya” artinya “puji Tuhan”. Ini adalah cara himpunan besar orang banyak di sorga menyembah Allah. “Kemudian dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: “Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita” (Wahyu 19:1).
Doa adalah mencurahkan isi pikiran dan perasaan Anda kepada Allah. Memuji dan bersyukur kepada-Nya karena telah memberi Anda hidup dan kesempatan untuk mengenal-Nya. Beritahukan kepadaNya kesulitan-kesulitan dan kekuatiran-kekuatiran Anda. “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, se- bab Ia yang memelihara kamu”. (1 Petrus 5:7).
Mohonlah kepada-Nya untuk mengampuni Anda, mengajar Anda dan menolong Anda. Buatlah suatu komitmen untuk menerima dan taat kepada Yesus sebagai Tuhan. Mohonlah agar Roh Allah turun ke dalam hati Anda dan hidup Anda untuk menjadi Penghibur Anda. Haus akan Tuhan, sama seperti haus akan air.
Bukalah hati Anda kepada Tuhan, “Tuhan, saya ingin menerima Engkau dalam hidupku dan mentaati kehendakMu. Pimpinlah saya untuk lebih mengenal Engkau dan kuatkanlah saya dengan RohMu”. Ketika Anda telah selesai berdoa, cukup katakan “amin”, suatu ungkapan keyakinan yang berarti”sungguh benar” atau “kirannya tergenapi”. Allah melihat ketulusan. Bila Anda dengan sungguh dan rendah hati berdoa kepada-Nya, sambil berseru nyaring memuji Dia dengan kata “Haleluya”, Allah yang memeriksa hati Anda akan memimpin Anda dan menyediakan apa yang Anda butuhkan.