Alkitab Firman Tuhan
Download |
PDF File |
Dasar Kepercayaan Lainnya |
BUKU ALLAH UNTUK MANUSIA
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian, tiap-tiap manusia kepunyaan Allah, diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik” (2 Timotius 3:16-17).
Sekilas, Alkitab tampak tidak berbeda dari buku-buku lainnya. Namun karena kata-kata yang ada di dalamnya, bukan berasal dari pikiran pengarang-pengarangnya melainkan dari Allah, maka kata-kata itu adalah kata-kata Allah sendiri. “Nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah” (2 Petrus 1:20-21). Selama lebih dari 1.500 tahun, Allah telah menggerakkan hati sekitar 40 orang dari bermacam-macam jalan hidup untuk menuliskan apa yang telah mereka dengar dan lihat. Tulisan-tulisan yang suci ini lalu dikumpulkan dan dikemudian hari menjadi Alkitab.
Alkitab merupakan pernyataan diri Allah bagi dunia. Allah berbicara kepada kita, melalui para nabi, rasul dan AnakNya sendiri, Yesus Kristus. Alkitab juga mencatatkan keterkaitan Allah dengan manusia di sepanjang sejarah, yang berpusat pada anugerah penyelamatan oleh Tuhan kita Yesus Kristus – anugerah Allah terbesar bagi dunia.
Melalui peristiwa-peristiwa dalam sejarah dan pesan-pesan Allah inilah, Alkitab menunjukkan kepada kita siapakah Allah, dari mana asal mula manusia dan apa yang dikehendaki Allah pada kita. Alkitab pun menjelaskan bagaimana kita semua telah memberontak menentang Allah, bagaimana Allah telah mengutus Anak-Nya dan apa yang akan terjadi pada kehidupan setelah mati. Alkitab merupakan surat dari Allah dengan suatu pesan yang teramat penting mengenai asal mula, tujuan dan nasib kekal kita.
BUKU YANG BERKUASA
Karena Alkitab adalah firman Allah, maka Alkitab memiliki kuasa ilahi. “Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga” (Mazmur 119:89). Firman Allah itu kekal; tidak berubah sepanjang masa. “Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya” (1 Petrus 1:24-25). Generasi datang dan pergi. Berbagai pandangan hidup dan filsafat dalam dunia ini muncul dan hilang. Tapi Alkitab dan pengajaran-pengajarannya tidak dibatasi waktu dan telah mengubah begitu banyak jiwa manusia, lebih banyak dari pada buku mana pun dalam sejarah.
Firman Allah itu sama seperti suatu sumpah yang begitu agung dan mengikat. Karena itu, tidak ada seorang pun yang memiliki kuasa untuk mengubah bagian mana pun dalam Kitab Suci. Allah berfirman kepada bangsa Israel, “Segala yang Kuperintahkan kepadamu haruslah kamu lakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya” (Ulangan 12:32). Kita wajib menjalankan apa yang diperintahkan Allah dan tunduk pada keseluruhan wewenang firman Tuhan.
BUKU YANG BERKARYA
Buku Allah lebih dari sekedar buku untuk dibaca dan dinikmati. Dibalik keindahan bahasa tulisannya, terkandung janji-janji Allah yang penuh kuasa. Pada saat kita mempelajari, merenungkan dan melakukan pengajaran-pengajaran dalam Alkitab, Allah mengerjakan hal-hal yang mengherankan dalam hidup kita.
Allah itu setia pada semua janji-Nya; firman-Nya tak pernah gagal. Di sepanjang zaman, umat percaya telah mengalami sendiri bagaimana firman Allah telah tergenapi dalam hidup mereka. Mereka dapat bersaksi bahwa, sungguh, “Ia, yang menjanjikannya setia” (Ibrani 10:23).
Tuhan berkata, “Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku; ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya” (Yesaya 55:10, 11). Firman Allah akan mengubah tanah kering di hati kita menjadi tanah yang subur, membuat hidup kita berarti dan berbuah.
FIRMAN KEHIDUPAN
Alkitab dapat mengajarkan kita “kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus” (2 Timotius 3:15). Dengan kata lain, Alkitab mengajarkan kita bagaimana cara untuk menerima keselamatan dan apakah yang dimaksud dengan iman yang sejati kepada Kristus. Firman Allah seperti terdapat dalam Alkitab, memiliki kuasa untuk menyelamatkan kita. “Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu” (Yakobus 1:21).
Bukan tulisan dalam Alkitab yang memberimu hidup kekal, tapi janji Tuhan Yesus Kristus. Tuhan berkata, “Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup” (Yohanes 6:63). Karena Alkitab memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus dan mengarahkan iman kita kepada Juruselamat, kita dapat menerima keselamatan dengan mempercayai dan menaati perkataan Tuhan yang tertulis dalam Alkitab.
Firman Allah memiliki kuasa yang memberi hidup. Allah telah “menjadikan” umat percaya oleh firman kebenaran (Yakobus 1:18). Pada saat kita menyerahkan hidup kita kepada Yesus Kristus dan menaati Dia sebagai Tuhan, kita dapat menjalani suatu kehidupan yang baru dan memperoleh pengharapan hidup kekal. “Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal… Inilah firman yang disampaikan Injil kepadamu” (1 Petrus 1:23, 25). Injil Yesus Kristus yang dikabarkan Alkitab itu sungguh adalah firman Kehidupan!
STANDAR MORAL
“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mazmur 119:105). Di dunia yang penuh dengan pilihan ini, selalu sulit untuk mengetahui apakah yang sungguh terbaik untuk diri kita. Akibat-akibat buruk yang timbul karena salah memilih meninggalkan bekas luka dan kenangan yang pedih. Tapi firman Allah mengarahkan nilai hidup, pikiran dan tingkah laku kita sehari-hari. Firman tuhan menerangi jiwa kita sehingga dapat melihat kehendak Allah bagi hidup kita. Dengan hikmat yang datang dari firman Tuhan, kita dapat melakukan hal-hal yang tidak saja berguna bagi diri kita, tapi juga bagi orang-orang sekeliling kita.
Alkitab juga adalah sebuah peta yang menunjukkan kita jalan menuju sorga. Alkitab mengarahkan kita kepada Juruselamat, Alkitab menjadi ukuran bagi kemajuan iman kita; dan Alkitab juga menjaga agar kita berjalan di jalan yang benar sehingga kita tidak tersesat atau menyimpang.
Firman Tuhan merupakan standar tertinggi tentang benar dan salah. Tiap-tiap orang akan dihakimi pada hari itu berdasarkan firman Tuhan. Tuhan berkata, “Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman” (Yohanes 12:48). Karena itu, kita harus berjalan dengan setia dalam pengajaran-pengajaran Alkitab dan berpegang teguh pada perkataan Tuhan kita.
CERMIN BAGI HATI
“Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita” (Ibrani 4:12). Firman Allah membantu kita menguji iman dan kelakuan kita. Firman Allah juga menyingkapkan kesalahan-kesalahan dan dosa kita yang tersembunyi. Firman Allah itu seperti cermin yang memantulkan segala kekurangan kita sehingga kita dapat berubah menjadi lebih baik.
Alkitab itu “bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran”. Alkitab memperlengkapi kita untuk melakukan perbuatan baik yang telah diciptakan Allah untuk kita lakukan. Karena itulah, firman Tuhan memegang peranan penting dalam pengudusan (dipisahkan untuk suatu tujuan yang kudus) umat percaya, berkata “Kuduskanlah mereka dalam kebanaran; firman-Mu adalah kebenaran” (Yohanes 17:17).
MAKANAN BAGI JIWA
“Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4). Harta benda, kemewahan, ketenaran, kekuasaan dan pendidikan tidak dapat mengenyangkan jiwa yang lapar. Banyak orang mencari kepuasan melalui alkohol, obat-obatan, seks atau bahkan okultisme (ilmu-ilmu magis), tapi mereka hanya memperoleh kehampaan dan luka yang lebih besar.
Allah telah mengundang kita, “Ayo, hai semua yang haus, marilah dan minumlah air dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran! Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku, dengarkanlah, maka kamu akan hidup…” (Yesaya 55:1-3).
Hanya Allah saja yang dapat mengenyangkan rohani kita yang lapar dan memuaskan rohani kita yang haus. Kita harus berpaling dari segala yang jahat dan mencari Tuhan dengan mendengarkan firman-Nya. Sukacita yang kita peroleh karena mengenal Tuhan dan keselamatan merupakan suatu hal yang tidak dapat dibeli dengan uang, melainkan hanya dapat diperoleh melalui firman Tuhan.
SENJATA UNTUK MELAWAN YANG JAHAT
Kegelapan akan menguasai tempat yang tidak ada terang. Demikian pula, kejahatan akan menang pada saat kita mengabaikan firman Tuhan. Firman Tuhan memperlengkapi kita untuk melawan kuasa-kuasa jahat sebab firman Tuhan adalah “pedang Roh” (Efesus 6:17). Dengannya kita dapat menang melawan pencobaan iblis, sama seperti Tuhan Yesus sendiri menggunakan ayat-ayat kitab suci untuk mengalahkan sang penggoda.
“Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku” (Mazmur 119:98). Walaupun si jahat selalu mencari jalan untuk mencelakai kita, firman Tuhan memberi kita hikmat untuk melakukan apa yang benar dan tidak jatuh ke dalam dosa. Pendidikan yang lebih tinggi tidak membuat orang lebih bijak. Iblis akan menang ketika orang menolak wewenang Alkitab. Kejahatan, kekerasan, penipuan dan diskriminasi semakin bertambah banyak dalam masyarakat berteknologi maju. Bukankah inilah saatnya bagi kita untuk kembali kepada nilai-nilai Alkitab dan hidup dalam kebenaran-Nya?
MENERIMA FIRMAN ALLAH
Ketika Injil dikabarkan sampai ke kota Berea pada jaman para rasul, orang-orang di Berea “menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui apakah semuanya itu benar demikian” (Kisah Para Rasul 17 : 11). Dengan ketekunan yang serupa kita harus menerima dan mempelajari firman Tuhan.
Segala berkat dari firman Allah diawali saat kita membaca dan mendengarkan Alkitab. Membaca Alkitab lebih penting dari pada membaca hal mengenai Alkitab. Setelah Anda meletakkan booklet ini, bukalah Alkitab dan mulailah suatu kehidupan membaca Alkitab setiap hari. Datanglah berkebaktian dan ikutilah kelas-kelas pemahaman Alkitab, di mana umat percaya saling berbagi firman Allah, kita akan sungguh-sungguh memperoleh manfaat daripadanya.
MEMAHAMI FIRMAN ALLAH
Alkitab adalah sebuah buku yang luar biasa: sekalipun bahasanya begitu sederhana sehingga dapat dibaca oleh anak kecil, namun pesan yang terdapat di dalamnya begitu mendalam sehingga mungkin tidak dapat dimengerti bahkan oleh seorang cendekiawan. Kita tidak boleh mengandalkan pengetahuan kita sendiri, tapi harus dengan rendah hati mengakui kebodohan kita dan memohon pimpinan Allah, karena “semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil” (Matius 11:25-26).
Karena Alkitab merupakan suatu pekerjaan yang diilhamkan Allah dan “nubuat-nubuat dalam kitab suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri”, kita perlu pertolongan Allah untuk dapat memahami makna dari firman Tuhan. “Tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah (1 Korintus 2:11). Roh Allah yang juga disebut Roh Kudus, adalah Roh Kebenaran dan wahyu yang dapat memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran (Yohanes 16:13). Karena itu kita harus berdoa memohon anugerah Roh Kudus dan pimpinan-Nya sehingga kita dapat memahami apa yang kita baca.
MENYIMPAN FIRMAN ALLAH DALAM HATI
Tuhan memberitahukan umat-Nya, “Apa yang Kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun…” (Ulangan 6:6-8). Berbeda dengan saat kita membaca atau mempelajari suatu bahan bacaan, kita harus menyimpan firman Allah dalam hati kita dan merenungkan bagaimana cara melakukannya.
Seorang pemazmur berdoa demikian, “Betapa kucinta Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari” (Mazmur 119:97). Karena firman Allah begitu berharga, kita harus menyimpannya dalam hati kita sepanjang hari. Dalam kesepian, keputus-asaan ataupun dukacita kita, firman yang ada dalam hati kita akan memberi kita penghiburan dan kekuatan; dalam kebingungan dan keraguan kita, firman itu akan menerangi jalan kita dan memimpin kita.
PERCAYA DAN MENTAATI FIRMAN ALLAH
“Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu dirimu sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya” (Yakobus 1:22-25). Pada saat kita melakukan firman dalam Alkitab, maka firman itu menjadi hidup. Kita akan menuai berkat dan sukacita yang hampir-hampir tak terkatakan.
Pengajaran-pengajaran dalam Alkitab harus dilakukan bersama-sama dengan iman. Iman ini bukan hanya sekedar pengakuan dalam hati saja, tapi iman yang disertai dengan perbuatan. Akan ada saat-saat di mana kita sulit untuk melakukan firman Tuhan seperti mengampuni orang, menolong orang lain, menanggung penderitaan. Tapi karena firman Allah itu berkuasa dan berkhasiat dan janji-janji-Nya adalah pasti, kita hanya perlu percaya bahwa Tuhan akan memberkati kita sesuai dengan janji-Nya bila kita memegang firman-Nya.
SAMBUTLAH ALKITAB DALAM HIDUPMU
Masih banyak lagi yang dapat dituliskan dan dikatakan mengenai Alkitab. Tapi tak ada yang lebih baik bagi Anda, selain mengambil sebuah Alkitab, menyediakan waktu setiap hari untuk membacanya, merenungkan artinya dan melakukannya. Anda akan mulai segera mengalami kasih dan kuasa Allah dalam hidup. Alkitab memiliki cukup banyak hal berharga yang tidak habis hingga akhir hidup Anda, dan di atas segalanya, keselamatan dari Yesus Kristus yang dikabarkan Alkitab merupakan suatu anugerah yang akan Anda pegang untuk selamanya.