Semua gereja di dunia menanggung penderitaan, hanya bentuknya yang berbeda. Barangsiapa ingin menjadi pengikut Kristus, ia harus memikul salib. Dengan demikian barulah kita layak dibangkitkan pada akhir zaman dan memperoleh hidup kekal. Maka kita harus sabar menanggungnya.
Beberapa kesaksian dari anggota gereja di mana masa pandemi justru memperkuat iman mereka dan lebih mendekatkan mereka kepada Tuhan.
Sebagai orang tua, kita harus membantu menumbuhkan dan menguatkan iman anak-anak kita melalui mezbah keluarga. Dalam mezbah keluarga kita dapat membaca Alkitab, saling memotivasi, dan berdoa bersama. Semua ini sangat bermanfaat untuk membantu kita menghadapi badai-badai yang tidak terelakkan di dalam kehidupan kita.
Apa yang terjadi pada Ahaz dapat menjadi peringatan bagi kita. Ketika kita membangun mezbah, kita harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh Allah. Jangan sampai mezbah kita menjadi mezbah penghujatan terhadap Tuhan.
Mezbah keluarga sangat penting karena ia dapat membantu keluarga bertumbuh dalam iman dan pengenalan akan Tuhan. Marilah kita belajar dari Adam, Nuh, Abraham, dan Ayub untuk mendirikan mezbah keluarga dengan iman, ucapan syukur, percaya pada bimbingan dan pengampunan Tuhan, sehingga seluruh keluarga kita dibimbing untuk menerima berkat–berkat Tuhan.
Kita harus menjadikan keluarga kita sebagai gereja Tuhan dengan cara mendirikan mezbah keluarga. Kita harus mengkhususkan waktu untuk berdoa dan mempelajari firman Tuhan bersama keluarga.
Idealnya, mezbah keluarga harus dimulai sejak dini, bahkan pada waktu anak-anak masih bayi. Orang tua harus menyediakan waktu dan menjadikannya sebagai kebiasaan di rumah. Dengan demikian, semua anggota keluarga dapat lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Dan kita harus melindungi warisan rohani iman ini pada generasi selanjutnya.
Pandemi saat ini mengingatkan kita untuk bersungguh-sungguh mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar. Kita harus memegang kebenaran, membiarkan Roh Kudus memimpin dan membantu menumbuhkan iman kita. Mengutamakan kesempurnaan kerohanian, yaitu dengan senantiasa berdoa dan meningkatkan pengetahuan akan kebenaran.