Menanti Pelangi
Dalam nama Tuhan Yesus bersaksi,
Nama saya Linawati, jemaat Gereja Yesus Sejati cabang Cianjur.
Penugasan
Menjadi siswa Sekolah Tinggi Teologi (STT) di Gereja Yesus Sejati, suami saya sering ditugaskan di luar kota. Namun di tahun 2020, suami ditugaskan di Cianjur sebanyak dua kali. Tentu hal ini menggembirakan karena kami bisa lebih sering bertemu.
Gejala Awal
Saat tugas suami yang pertama, semuanya berjalan dengan baik. Namun saat tugas kedua di Cianjur, tubuh suami terlihat semakin kurus. Malam itu kami merencanakan untuk memeriksakan kesehatannya ke Bandung. Mendadak suami sakit perut sangat hebat dan kami segera menuju Rumah Sakit Cianjur. Tengah malam itu, kondisi suami membaik dan diizinkan pulang.
Diagnosa
Besoknya, kami pergi ke Bandung sesuai rencana awal untuk memeriksakan kesehatan suami. Setelah diperiksa, ternyata suami menderita penyakit “hernia umbilikalis,” yaitu: Posisi usus keluar karena dinding perut bagian dalam robek. Dokter menyarankan untuk dioperasi kalau keluhan makin mengganggu.
Kambuh
Selama dua minggu berikutnya, kondisi suami terlihat baik-baik saja. Namun setelah itu, suami kembali merasakan sakit yang sama. Kali ini, malah lebih parah. Akhirnya kami kembali ke Bandung, untuk menjalani pembedahan, sesuai saran dokter.
Operasi
Kami sekeluarga pun berdoa memohon perlindungan Tuhan. Kami tentu kuatir, karena ini operasi besar. Suami dibius total. Puji Tuhan, semua berjalan dengan lancar. Hasil jahitan operasi pun baik.
Respon Penolakan
Di masa pemulihan, selama tiga minggu, cairan dalam tubuh suami terus mengalir keluar lewat jahitan luka operasi. Hal ini membuat kami gelisah. Setelah memeriksakan kembali ke dokter, ternyata ada reaksi tubuh yang menolak kain kasa pelindung yang ditanam di dalam perut saat pembedahan. Oleh karena itu, cairan tubuh terus mengalir keluar. Dokter mengatakan bahwa perlu tindakan pembedahan kedua untuk mengeluarkan benda tersebut.
Kekuatan dari Firman-Nya
Saya sempat berpikir, “Mengapa Tuhan mengizinkan hal seperti ini terjadi?” Namun saat membaca Firman-Nya, kami menepis pikiran itu dan kembali dikuatkan untuk tetap percaya. Kami sungguh tidak berdaya dan hanya bisa membawa semua keluhan serta kekuatiran dalam doa. Suami pun menjalani operasi pembedahan kedua dan kembali dibius total.
Menanti Pelangi
Saat kembali menjalani hal sulit ini, kami percaya Dia tidak akan meninggalkan kami, anak-anak-Nya, yang menanti “Pelangi kasih Tuhan.” Puji Tuhan Yesus, saat kesaksian ini ditulis, suami sudah dalam proses pemulihan. Kondisi tubuh suami sudah baik. Semua ini adalah berkat kasih dan perlindungan Tuhan Yesus.
Segala kemuliaan dan puji syukur hanya untuk Tuhan Yesus. Haleluya. Amin