JALAN MENUJU KEBENARAN
Sdr. Chung Han-Siang – Gereja Jakarta, Indonesia
Haleluya, di dalam nama Tuhan Yesus saya bersaksi. Nama saya Chung Han-Siang, saya lahir pada tanggal 14 Juli 1927. Saya diberkati dengan empat anak – tiga anak perempuan dan satu anak laki-laki. Anak-anak saya percaya kepada Yesus melalui Sekolah Kristen Kanaan – sekolah yang dikelola oleh Majelis Pusat Gereja Yesus Sejati Indonesia (GYS), dan sudah dibaptis di GYS. Saya dan istri saya juga percaya kepada Yesus; tetapi kami mengikuti ibadah di denominasi lain.
Hal itu kami lakukan selama bertahun-tahun, tetapi saya tidak merasakan pertumbuhan iman. Lebih lanjut, tidak ada kuasa Roh Kudus ataupun karunia rohani. Saya merasa hampa dan tidak ada sukacita dalam diri saya. Anak perempuan saya sering mengajak saya untuk mengikutinya ke GYS, jadi kami bisa beribadah kepada Tuhan bersama-sama dalam satu hati. Setiap kali GYS di Jakarta mengadakan KKR atau KPI, ia selalu mengajak saya, tetapi saya selalu menolaknya. Walaupun demikian, ia tidak pernah menyerah, dan terus mendoakan saya agar saya dapat datang ke GYS dan diselamatkan.
Suatu hari di tahun 1997, anak perempuan saya memberitahukan bahwa GYS akan mengadakan KKR lagi; dan semua topik khotbahnya berhubungan dengan keselamatan. Katanya, “Pa, jangan lewatkan kesempatan yang berharga ini! Saya akan menemani papa ke gereja besok.”
Puji Tuhan, dengan mengikuti KKR malam itu saya sungguh-sungguh mengetahui tentang Allah. Ketika berkhotbah, pendeta menasihati kita untuk tidak bersikap arogan, karena Tuhan tidak menyukai orang yang sombong. Kita harus selalu rendah hati dan siap melayani orang lain. Kita tidak boleh bersikap tidak benar atau tidak adil karena itu dosa. Pendeta juga menjelaskan bahwa GYS adalah gereja yang sepenuhnya mengikuti kebenaran. Pada saat itu, hati saya sangat tergerak. Setelah khotbah, pendeta berkata, “Siapa saja yang ingin berdoa memohon kesembuhan atau menerima Roh Kudus dapat maju ke depan untuk berdoa di baris depan.” Saya maju ke depan dan berlutut. Saya memulai doa dengan mengucapkan, “Di dalam nama Tuhan Yesus saya berdoa.” Saya berulang kali mengucapkan “Haleluya” terus menerus selama saya berdoa. Saya berdoa sungguh-sungguh untuk menerima Roh Kudus dan agar segala penyakit saya disembuhkan. Ketika berdoa, ada seseorang menumpangkan tangan ke atas saya. Segera setelah itu, saya merasakan sebuah aliran yang hangat dari kepala saya, dan tiba-tiba lidah saya mulai bergetar, dan saya mulai berkata-kata dalam bahasa roh. Saya berurai air mata dan berkeringat, tetapi saya merasakan damai dalam hati saya. Setelah berdoa, pendeta mendekati saya dan berkata, “Selamat, kamu telah menerima Roh Kudus!” (Ref. Ef. 1:14)
Setelah menerima Roh Kudus, hati saya tidak lagi terasa hampa, tetapi penuh dengan sukacita. Saya sangat bersyukur atas berkat-berkat Tuhan. Saya mengikuti kelas katekisasi dan bertekad untuk melakukan segala sesuatu bagi Tuhan. Pada tanggal 4 April 1998, saya menerima baptisan air di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Sejak hari itu, hidup saya berubah sama sekali, dan saya memahami Tuhan lebih baik. Saya juga meluangkan waktu lebih banyak untuk berdoa sendiri kepada Allah. Dalam doa saya, saya berkata, “Tuhan, saya membutuhkan-Mu. Saya mau membuka hati saya dan menerima-Mu sebagai Tuhan dan Juruselamat saya. Mohon ampuni d0sa-dosa saya dan lindungi jiwa saya agar saya dapat menyenangkan-Mu.” Lebih lanjut, setiap kebaktian Sabat dan persekutuan doa Manna, saya memohon Allah untuk menyembuhkan saya dari ambeien yang saya derita selama bertahun-tahun. Sebelumnya, saya mencari kesembuhan ke mana-mana dan memakai banyak obat, tetapi semuanya tidak berhasil. Sekarang saya memohon kepada-Nya, “O Tuhan, Allah yang sejati dan berbelas kasihan, mohon kabulkan permohonanku.”
Akhirnya, tanggal 15 Januari 2000, Tuhan menyembuhkan penyakit saya! Betapa ajaibnya anugerah Allah! Saya sungguh bersyukur kepada Tuhan. Tuhan adalah Dokter yang besar. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya dan tidak ada yang tidak diketahui-Nya, seperti yang dinyatakan Petrus:
“Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal.” (Yoh. 6:68b)
Hanya Dia-lah satu-satunya Allah yang benar; satu-satunya Juruselamat kita. Kalau kita mau merendahkan diri dan berdoa di hadapan-Nya, Ia akan membuka tangan-Nya untuk menolong kita. Ia akan menyembuhkan segala penyakit kita; dan menolong kita menghadapi segala rintangan dan masalah yang kita lalui.
Karena itu, saudara-saudari yang mengalami penderitaan dan permasalahan, datanglah ke GYS untuk menerima keselamatan dari Tuhan. Kiranya segala kemuliaan bagi Tuhan Yesus Kristus. Amin.
“Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.” (Mzm. 73:25-26)