ANUGERAH YANG INDAH
Tezen Ye Ming
Suatu hari di pertengahan bulan Juni tahun 1983, ketika anak laki-laki saya duduk di kelas 2 SD, ia pulang ke rumah dan mengeluh tentang kakinya yang terasa sakit sekali. Saya memeriksanya dan menemukan bahwa amandelnya juga membengkak. Saya tidak terlalu menganggapnya serius. Tiga bulan kemudian ia mengeluhkan tentang perut bagian kanannya terasa sakit. Saya membawanya menemui dokter dan kami dianjurkan untuk pergi ke rumah sakit yang lebih besar agar bisa dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Setelah banyak dilakukan pengetesan darah dan X-ray, didapati bahwa ia memiliki jumlah sel darah putih yang di atas normal. Jumlah normalnya adalah sekitar 6000 – 10,000; sedangkan ia memiliki 30,000. Dokter juga menemukan bahwa 90% sel darahnya tidak normal. Mereka segera memasukan ia ke rumah sakit karena kondisinya sudah mengkhawatirkan. Ia terkena kanker darah dan hari yang ia lalui bisa baik dan bisa juga buruk. Kondisi yang tidak stabil ini tidak dapat diatur, dokter hanya menyarankan untuk menikmati setiap harinya. Saat itu saya bukan seorang Kristen, saya penganut agama lain. Hati saya terasa hancur. Saya tidak pernah menjadi orang yang jahat, saya tidak mengerti mengapa hal ini dapat terjadi pada anak laki-laki yang saya kasihi. Lalu saya teringat dengan istri teman saya yang seorang Kristen yang penuh iman di Gereja Yesus Sejati (GYS). Saya meneleponnya, namanya nyonya Liu dan saya menjelaskan situasi yang sedang saya alami, berharap ia dapat membantu melalui doa. Besoknya ia dengan segera datang ke rumah sakit untuk berdoa bagi anak saya. Ia juga datang bersama beberapa jemaat GYS. Selama beberapa bulan ke depan mereka sering datang dan mendoakan anak saya.
Setelah empat bulan, tidak ada perbaikan yang terjadi dan dokter terus menambah dosis obat yang diberikan sehingga ia menyuntikan obat 54 kali lebih besar dari dosis awal, dari 25cc sampai 1350cc. Saya sangat terkejut tetapi dokter berkata bahwa ini adalah satu-satunya cara agar anak saya dapat bertahan dan jika tidak dilakukan anak saya dapat meninggal.
Anak saya terus menerus mengeluarkan darah dan setiap beberapa menit seorang suster harus mengganti pispotnya dan mengelap darah yang keluar dari mulutnya. Jantungnya berdetak lebih dari 120 detakan setiap menit. Seluruh tubuhnya juga gemetar dan ia tidak ada kekuatan berdiri dengan kedua kakinya. Paru-parunya juga terinfeksi dan tubuhnya tidak mampu untuk memproduksi sel darah.
Suatu hari saat saya sedang membersihkan tubuhnya, tubuhnya tiba-tiba bergerak di luar kendali dan matanya mengarah ke atas sehingga hanya bagian yang putih saja yang terlihat. Setelah kami berdoa, ia menjadi tenang tetapi terlihat sangat lemah, saya sangat takut ia akan segera meninggal. Tiga hari kemudian di pagi hari ketika saya sedang berdoa di kamarnya, saya melihat sebuah cahaya turun menyinari kepala saya. Setelah berdoa, sambil mengelap darah dari mulut anak saya, saya masih merasa sedih, tiba-tiba anak saya duduk dan berkata dengan suara yang keras, ia merasa jauh lebih baik dan ia ingin dibaptis. Saat itu Nyonya Liu datang dan memberitahu bahwa Pendeta Chang merasa bahwa anak saya harus dibaptis. Setelah ia dibawa ke dalam air dan dibaptis, dosanya diampuni. Sesudah melakan baptisan, ia berjalan sendiri ke mobil dan mulai bermain dengan kemudi mobil itu. Setelah itu pada malam hari setelah mandi dan bermain mainan di dalam air, ia ingin makan kue dan minum susu. Sebelum hari itu ia tidak dapat makan selama 4 hari. Selama 9 bulan suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius. Sekarang suhu tubuhnya kembali ke 36.6 derajat celcius, kembali normal lagi. Sejak saat itu ia berkunjung ke rumah sakit hanya untuk memeriksa perkembangannya. Ia kembali ke sekolah ke kelas 4 SD dan ia adalah anak yang sangat lincah.
Puji Tuhan! Tuhan Yesus adalah Tuhan Yang Mahakuasa, Ia penuh kasih dan kuasa dan akan mendengarkan doa kita. Diberkatilah semua yang mengasihi-Nya dan percaya pada-Nya. Biarlah damai sejahtera daripada Tuhan Yesus Kristus beserta Anda. Amin