Skip to content
Menu
Bahasa Indonesia
International Assembly of True Jesus Church
Search
  • Kebenaran Sejati
    • Dasar Kepercayaan
    • Kesaksian Kami
    • Hidup Dalam Yesus
    • Injil Yang Sepenuhnya
    • Konsep Satu Gereja
    • Tanya Jawab
  • Khotbah
    • Ibadah Sabat Online
    • Audio Khotbah
    • Video Khotbah
  • Sauh Bagi Jiwa
  • Suara Sejati
  • Literatur
    • Kesaksian
    • Warta Sejati
    • Panduan Pemahaman Alkitab
    • Dasar Kepercayaan
    • Literatur Lainnya
    • Pendidikan Agama
    • Pelita Kecil
    • Rekaman Bahan STT
    • Pujian dan Paduan Suara
    • Mari Berbagi Firman Tuhan
  • Tentang Kami
    • Gereja Yesus Sejati
    • Sejarah
    • Pertanyaan
    • Hubungi Kami
    • Direktori Gereja
    • Lokasi Gereja
  • Bahasa
    • English
    • 繁體中文
    • 简体中文
    • 日本語
    • 한국어
    • Deutsch
    • Español
    • Français
    • Português
    • Русский
    • tiếng Việt
    • កម្ពុជា។
Close Menu

“Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek.” (Keluaran 17:11)

Sewaktu bangsa Israel berkemah di Rafidim, orang-orang Amalek datang dan menyerang mereka. Musa menyuruh Yosua untuk memilih orang-orang untuk berperang sedangkan ia memegang tongkat Allah. Mengangkat tangannya untuk berdoa, Musa berdoa memohon pertolongan Allah. Selama Musa mengangkat tangannya, bangsa Israel menang; namun ketika Musa menurunkan tangannya, orang-orang Amalek-lah yang menang. Oleh sebab itu, Harun dan Hur membantu menopang tangan Musa. Pada akhirnya, bangsa Israel menang.

Orang-orang Amalek adalah musuh Allah. Tuhan menyuruh bangsa Israel untuk terus berperang melawan mereka, sampai mereka lenyap dari muka bumi. Bangsa Israel adalah umat pilihan dan tentara Allah, sehingga mereka harus berperang dengan orang-orang Amalek sampai akhir. Namun orang-orang Amalek adalah musuh yang kuat; mereka tidak dapat dikalahkan kecuali Musa mengangkat tangannya dalam doa.

Setelah bangsa Israel menyebrangi Laut Merah, menuju ke arah Kanaan, orang-orang Amalek keluar untuk menyerang dan sejak saat itu mereka bermusuhan. Sama halnya, setelah kita dibaptis dengan darah Yesus, bahkan sewaktu kita berjalan menuju surga, dosa bangkit melawan kita dan bertekad untuk berperang dengan yang kudus.

Jika kita adalah umat sejati-umat yang hatinya tertuju pada perjalanan menuju surga – kita harus dapat membedakan konflik yang terjadi dalam diri kita sebagai konflik antar dua kekuatan. Yang jahat di dalam diri kita sama kuatnya seperti orang-orang Amalek, yang tentunya jauh lebih kuat dari pengembara-pengembara Israel. Namun kita tidak perlu takut ketika menghadapi kekuatan “Amalek,” melainkan, yang perlu kita kuatirkan adalah jika kita lupa untuk meminta bantuan Tuhan. Jangan sampai kita membiarkan diri kita dikalahkan oleh musuh dan menderita dalam kesakitan hidup.

“Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel…” Mengangkat tangan kita sama seperti sebuah kemenangan; mengangkat tangan kita terus-menerus berarti kemenangan yang berlanjut. Semoga kita dikuatkan dari peperangan di Rafidim. Kita dapat belajar rahasia kemenangan di setiap peperangan rohani saat ini: doa. Kita tidak boleh beristirahat sampai kita tiba di Tanah Perjanjian. Sampai saat itu, marilah kita meneruskan kehidupan doa kita di perjalanan kehidupan rohani.

TJC International Assembly

COPYRIGHT © TRUE JESUS CHURCH · ALL RIGHTS RESERVED ·
Syarat & Kondisi

Bahasa

English繁體中文简体中文日本語한국어Bahasa IndonesiaDeutschEspañolFrançaisPortuguêsРусскийtiếng Việt

Kami Selalu di Sini:

Apakah Anda hendak mencari tahu lebih lanjut, atau Anda mempunyai pertanyaan atau komentar tentang gereja atau situs ini? Silakan hubungi kami.
Email Kami
Share This
  • Facebook
  • Twitter
  • Print Friendly