Ayat Mas:
“Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.” (Luk. 13:13)
Ringkasan Khotbah Sabat:
1. Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat (Luk. 13:10).
• Tuhan Yesus menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat masuk ke rumah Ibadat menguduskan hari Sabat (Luk. 4:16).
• Hari Sabat tetap berlangsung sampai sekarang dan tidak pernah dihapuskan. Murid-murid Tuhan Yesus sampai tahun 70 Masehi tetap menguduskan hari Sabat (Mat. 24:20; Kis. 15:21).
2. Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak (Luk. 13:11).
• Perempuan ini menguduskan hari Sabat walaupun sakit selama delapan belas tahun. Susah atau senang, sehat atau sakit, pahit atau manis tetap mengucap syukur kepada Tuhan (Ef. 5:20; Luk. 2:38; Luk. 17:15-16;
3. Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: “Hai ibu, penyakitmu telah sembuh.” (Luk. 13:12)
• Tujuan Tuhan Yesus datang ke dunia bukanlah menyembuhkan orang sakit, tetapi memberitakan Injil (Mrk. 1:38). Tuhan Yesus menyembuhkan orang sakit semata-mata karena belas kasihan-Nya (Mat. 14:14, 20:34; Mrk. 1:41).
4. Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah (Luk. 13:13).
• Tuhan menghendaki umat-Nya, setelah mendapat kesembuhan, berkat atau anugerah dari Tuhan hendaknya memuliakan Tuhan (Luk. 17:17-18).
5. Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: “Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat.” (Luk. 13:14)
• Sebenarnya yang dimaksud tidak boleh bekerja pada hari Sabat dalam hukum Taurat adalah untuk hal jasmani seperti bercocok tanam, menuai, menabur, memungut manna, tetapi orang Yahudi memperluasnya dan menambah ketentuan-ketentuan lain seperti tidak boleh menyembuhkan orang pada hari Sabat.
6. Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: “Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? (Luk. 13:15)
• “Munafik” dalam bahasa asalnya (Yunani) artinya: “sandiwara”. yaitu bertingkah yang bukan sebenarnya dengan tujuan agar dilihat dan dinilai oleh orang lain.
• Tuhan pernah mengecam orang Farisi dan ahli-ahli Taurat sebagai orang munafik (Mat. 23).
7. Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?” (Luk. 13:16)
• Kehidupan kita dahulu sebelum percaya Tuhan dan dibaptis adalah seperti perempuan ini, diikat oleh Iblis, menjadi hamba Iblis dan hamba dosa. Hanya oleh kasih dan kuasa Tuhan manusia dapat lepas dari ikatan Iblis, saat seseorang bertobat, percaya Yesus dan dibaptis (Kol. 1:13; Gal. 3:26-29;
8. Dan waktu Ia berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu dan semua orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia, yang telah dilakukan-Nya (Luk. 13:17).
• Pada hari Sabat hendaklah melakukan perbuatan baik, antar lain berdoa, memuji Tuhan, mendengarkan firman Tuhan, membaca Alkitab, mendoakan dan membesuk orang sakit, memberitakan Injil, menolong sesama sehingga nama Tuhan dimuliakan.
Sharing Keluarga:
1. Ceritakan pasang surut semangat Anda dalam menguduskan hari Sabat, baik secara kelemahan jasmani, suasana hati maupun keimanan Anda kepada Tuhan. Apakah yang dapat diteladani dari perempuan bungkuk yang datang mencari Tuhan pada hari Sabat?
2. Ceritakan pengalaman Anda saat mengalami sakit atau pencobaan dan bagaimana Tuhan menolong Anda. Apakah Tuhan segera menyembuhkan Anda dengan segera seperti perempuan ini atau lebih lama? Mengapa demikian? Bagaimana kita memahami kehendak dan waktu Tuhan?
3. Tidak semua perbuatan baik dipandang baik oleh orang lain, pernahkah orang menyalahpahami perbuatan Anda dan bagaimana menyikapinya? Bagaimana supaya semangat kita untuk berbuat baik dan benar tidak surut?
Evaluasi Proyek Iman: Ceritakan pengalaman Anda melakukan proyek iman sebelumnya.
Proyek Iman 7 Hari:
Menghubungi seseorang yang sedang sakit, menanyakan kesehatannya, memberikan sebuah ayat Alkitab dan mengajaknya berdoa.
Pokok Doa:
1. Untuk para dokter dan perawat yang menangani pasien Covid-19 agar juga terlindung dari infeksi dan tidak putus asa.
2. Untuk pasien Covid-19 agar dapat disembuhkan dari sakitnya dan beroleh kesempatan mengenal kasih Tuhan Yesus.