Tahu akan kehendak-Nya, dan oleh karena diajar dalam hukum Taurat, dapat tahu mana yang baik dan mana yang tidak. Roma 2:18
Alkitab adalah penuntun kita – ia mengajarkan kita akan kehendak Allah, sehingga kita dapat merenungkan alam dan juga makna kehidupan. Alkitab adalah catatan inspirasi Allah, dan tidak satu kata pun berasal dari kehendak manusia. Ini kita terima, tidak hanya dengan pemikiran logika, tetapi melalui iman dan pewahyuan ilahi.
Orang yang mengetahui kehendak Allah akan dapat membedakan benar dan salah, yang adil dan tidak adil. Amsal 9:10 berkata, “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.” Apabila kita tidak mengenal Allah atau kehendak-Nya bagi kita, bagaimana kita dapat mempunyai hikmat untuk membedakan benar dan salah? “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN” (Yes. 55:8). Karena pikiran Allah lebih tinggi daripada pikiran manusia, standar benar dan salah-Nya juga tentu lebih tinggi dari kita.
Allah memerintahkan Saul untuk membasmi bangsa Amalek beserta dengan segala harta mereka. Saul menggunakan hikmatnya sendiri dan menyimpan kambing domba dan lembu-lembu terbaik untuk dipersembahkan kepada Allah. Samuel berkata kepadanya, “Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan” (1Sam. 15:22). Tuhan kita Yesus Kristus memberitahukan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus mengalami penderitaan di Yerusalem, disiksa dan dibunuh. Petrus berkata, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.” Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia” (Mat. 16:22-23). Kehendak Allah jauh berbeda dengan pemikiran manusia.
Tuhan berkata, “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah… karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu” (Hos. 4:6). Kiranya Allah memberikan hati yang menginginkan hukum-Nya kepada kita. Kiranya Ia menolong kita untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam atas kehendak ilahi-Nya. Kiranya tidak ada di antara kita binasa karena tidak mengenal Allah, karena kita semua harus mengingat hukum-Nya dan memuliakan nama-Nya. Amin.