Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah. (Ibrani 3:4)

Dalam perjalanan saya belakangan ini ke kota Chicago, saya berkesempatan untuk pergi berpariwisata ke bangunan-bangunan yang terkenal di pusat kota. Rasanya sulit untuk tidak terkesan ketika berdiri dihadapan Menara Willis, menara tertinggi kedua di Amerika Serikat saat ini. Bangunan Marina City dan Menara Aqua, yang memiliki tepian melengkung memberi kesan seperti tongkol jagung dan bukit pasir membuat saya terhibur. Mereka adalah karya seni, tetapi mereka dibangun dengan tujuan untuk menampung ribuan orang yang tinggal dan bekerja di dalamnya setiap hari. Hanya dengan melihat hasil karya cipta dari teknik arsitektur ini, Anda dapat mengetahui bahwa mereka dibangun dengan spesifikasi yang tepat dari rencana yang dibuat dengan hati-hati

Hal ini tidak mengherankan bahwa sejak zaman Menara Babel, manusia telah merasa sombong sejak membangun “sebuah menara yang puncaknya ada di langit” (Kejadian 11: 4). Bangunan bertingkat tinggi ini terbuat dari batu bata, baja, dan beton terlihat gagah dan kekal. Mereka dapat meningkatkan kepercayaan manusia dalam kemampuannya sendiri ketika dilihat sebagai wasiat dari kecerdasan manusia. Namun, kita tahu bahwa tidak peduli bagaimanapun manusia berencana, gedung pencakar langit tersebut tidak akan pernah bisa mencapai ujung langit. Kekuatan alam di luar kendali manusia, seperti gempa bumi atau tornado, dapat dengan mudah meratakan bangunan ini. Seiring waktu, bahan yang paling tahan lama akan hancur dan berkarat. Ciptaan manusia tetap berdiri hanya karena Allah mengijinkan.

Jika kita melihat sebuah bangunan yang pada dasarnya adalah benda mati dan tahu bahwa bangunan tersebut pasti memiliki seseorang yang membangunnya, terlebih lagi dengan apa yang jauh lebih kompleks –pencipta dari apa yang hidup dan bernapas! Kita bisa melihat tanda-tanda dari Allah, yang memegang hidup dalam tangan-Nya, dalam keanekaragaman tak terbatas dari tanaman dan hewan di dunia (Roma 01:20). Dan manusia – termasuk Anda dan saya! – Adalah karya-Nya. Satu Allah yang benar-benar layak dikagumi adalah Dia yang menyanggupkan manusia dengan kreativitas dan logika untuk menciptakan dan membangun.

Ketika kita melihat semua hal di sekitar kita dengan pengetahuan bahwa semua hal itu berasal dari tangan seorang pencipta yang ahli dan penuh kasih, kita akan melihat dengan perspektif yang berbeda. Dari konsep hingga desain untuk dieksekusi, Sang Maha Pencipta tak tertandingi dan layak atas kekaguman dan rasa syukur kita.

 

Pertanyaan untuk Refleksi

1 Ketika Anda melihat semua hal di sekitar Anda, apakah Anda memberikan pujian untuk Allah atau manusia?

2 Ambillah waktu Iistirahat hari ini untuk berjalan singkat. Perhatikan setiap hal yang tampak didepan mata, renungkan tentang bagaimana masing-masing berasal dari Allah, dan ucapkan terimakasih kepada-Nya