Didalam kehidupan kita sehari-hari, kita menemui banyak kejadian dimana kita harus membuat keputusan. Kita harus memutuskan barang apa yang dibeli ditoko, berkuliah dimana, mengambil jrursan apa, memilih profesi apa dan usul apa yang disampaikan dalam rapat. Tetapi mari kita sadari bahwa tidak ada keputusan yang sepenuhnya bergantung pada kita dan tidak semua hal selalu berjalan sesuai dengan keinginan kita.

 

Pilihan menunjukan kebebasan, dan semua orang bisa menggunakan kebebasan yang diberikan Tuhan untuk memilih apa yang kita anggap paling baik. Membuat pilihan kita sendiri didalam hidup dapat menyulitkan, karena kita harus bertanggung jawab dalam keputusan yang kita ambil, tidak hanya yang berhubungan dengan diri kita tetapi juga berhubungan dengan orang lain. Kita dapat seperti pengembara yang berkelana dipersimpangan jalan kehidupan. Tetapi sebagai orang kristen, kita beruntung karena memiliki Tuhan yang mengetahui semua yang ada didepan kita, termasuk jalan yang terbaik untuk kita.

 

Di Sunem (1 Sam 28), orang Filistin berkumpul dan mendirikan kemah untuk berperang dengan bangsa Israel. Saul, Raja Israel melihat pasukan Filistin dan rasa takut memenuhi hatinya. Ia bertanya hasil dari peperangan ini kepada Tuhan  tetapi Tuhan Allah Israel tidak menjawabnya. Dalam keterpurukan Saul berkonsultasi dengan penyihir di Endor dan memintanya untuk memanggil arwah Samuel sehingga mungkin Saul bisa mendapatkan pencerahan.

 

Di dalam 1 Samuel 29, bangsa Amalek menyerang Ziklag dan menawan semua yang ada disana, baik yang muda dan tua. Daud bertanya pada Tuhan, “Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?” Dan Ia berfirman kepadanya: “Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan.” Lalu pergilah Daud mengejar musuhnya, mengalahkan mereka dan membebaskan tawanannya (1 Sam30:1-2, 8-9, 18)

 

Karena Saul berbalik dari Tuhan, Tuhan tidak lagi menjawabnya ataupun menuntun keputusannya. Tetapi Daud takut akan Tuhan; karena itu Tuhan menunjukannya jalan yang harus dilaluinya. Dengan membandingkan dua tokoh Alkitab ini, kita dapat belajar dari kesalahan Saul dan sikap baik Daud. Ketika kita mempercayakan hidup kita pada Tuhan dan takut akan Dia, kita mendapat sudut pandang yang lebih jernih tentang bagaimana Tuhan ingin kita melalui hidup kita dalam segala kondisi.