“Memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu” (Efesus 3:2)

Tugas adalah sesuatu yang harus dikerjakan atau dipenuhi oleh seseorang sesuai dengan tanggung jawabnya. Misalnya, di sekolah atau kampus, tenaga pengajar akan memberikan tugas yang harus dikerjakan muridnya, berupa pekerjaan rumah, esai, proyek, dan sebagainya. Saat kita bekerja, kita juga akan menerima tugas yang harus kita kerjakan sesuai dengan peran dan tanggung jawab kita di tempat kerja. Baik kita adalah seorang murid maupun seseorang yang telah bekerja, kita semua mempunyai tanggung jawab dan tugas yang harus kita penuhi.

Begitu pula dengan status kita sebagai seorang pengikut Tuhan. Kita mempunyai sebuah tanggung jawab untuk mengabarkan Injil ke seluruh dunia. Ini adalah sebuah amanat yang harus kita kerjakan.

Melalui suratnya kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus menyiratkan bahwa ia telah dipercayakan untuk melanjutkan pemberitaan kasih karunia Allah kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi. Tugas ini bukanlah hal yang ringan. Dalam mengerjakannya, ia harus melalui penderitaan-penderitaan. Namun, ia tidak mengeluhkan kesesaksan-kesesakan itu, karena ia tahu bahwa kesengsaraan itu adalah untuk maksud yang mulia. Paulus menganggap pelayanannya sebagai kasih karunia Allah dan ia bahkan merasa tidak layak untuk mengemban pelayanan itu.

Seperti Paulus, kita juga harus memberitakan Injil ke seluruh penjuru dunia (Mat. 24:14). Memang terkadang kita menemukan kendala yang membuat kita merasa sulit untuk melakukan tugas ini. Namun, marilah kita melihat dengan cara pandang yang berbeda. Marilah kita lihat misi pemberitaan Injil ini sebagai suatu kehormatan, karena kita melakukannya untuk Raja di atas segala raja. Maka, meskipun terkadang ada kesulitan menghampiri, kita akan tetap rela dan bergiat untuk melakukan tugas kita ini. Selain itu, ingatlah bahwa penderitaan kita sekarang tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan kita terima nanti (Rm 8:18).

Pengabaran Injil di zaman sekarang dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dulu, rasul-rasul harus berjalan kaki menempuh perjalanan jauh untuk mengabarkan Injil. Kini, kita dapat melakukannya bahkan dengan nyaman dari rumah. Kita dapat membagikan renungan, ayat, khotbah, kesaksian, ataupun lainnya melalui ponsel yang ada di genggaman kita.

Selain mengabarkan pemberitaan Tuhan dengan kata-kata, kita juga dapat menjadi saksi Kristus dalam kehidupan kita sehari-hari, baik dalam perkataan, sikap, maupun perbuatan kita. Jadilah terang bagi keluarga, teman-teman, rekan-rekan kerja, ataupun orang lainnya yang berada di sekitar kita. Dengan demikian, mereka dapat memuliakan nama Tuhan (Mat 5:16).

Marilah kita setia dalam mengerjakan tugas pemberitaan Injil ini, sehingga kiranya nama Tuhan semakin dimuliakan dan semakin banyak orang yang terselamatkan. Tuhan Yesus menyertai kita semua. Haleluya!