SAUH BAGI JIWA
Semua Harus Melayani
“Ia mempunyai empat puluh anak laki-laki dan tiga puluh cucu laki-laki, yang mengendarai tujuh puluh ekor keledai jantan. Ia memerintah atas orang Israel delapan tahun lamanya” (Hakim-Hakim 12:14)
“Ia mempunyai empat puluh anak laki-laki dan tiga puluh cucu laki-laki, yang mengendarai tujuh puluh ekor keledai jantan. Ia memerintah atas orang Israel delapan tahun lamanya” (Hakim-Hakim 12:14)
Keadaan ekonomi tiap orang berbeda-beda. Ada yang mempunyai harta berlimpah, ada yang berkecukupan, dan ada juga yang harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apa pun keadaan kita sekarang, di mata Tuhan, kita semua sama berharganya. Tuhan tidak melihat manusia berdasarkan kekayaan atau status sosial, tetapi berdasarkan hati dan iman kita kepada-Nya.
Oleh karena itu, kita semua harus melayani Tuhan–tidak peduli apakah kita kaya, sederhana, atau sedang dalam kesulitan. Pelayanan kepada Tuhan tidak ditentukan oleh harta yang kita miliki, tetapi oleh ketulusan hati, kesediaan untuk mengasihi sesama, dan kerelaan untuk menjalankan kehendak-Nya.
Dalam kitab Hakim-Hakim, ada banyak orang dengan latar belakang yang berbeda-beda, yang bangkit untuk bekerja bagi Tuhan dengan membela dan memerintah bangsa Israel. Samgar, hakim ketiga bangsa Israel, bangkit menyelamatkan Israel dengan membunuh enam ratus orang Filistin dengan tongkat penghalau lembu. Dengan senjata yang ia pakai itu, ada kemungkinan besar bahwa Samgar adalah seorang petani sederhana.
Bertolak belakang dengan Samgar, ada juga hakim-hakim yang digambarkan mempunyai kekuasaan atau kekayaan yang besar, seperti Ebzan dan Abdon. Ebzan mempunyai enam puluh anak dan ia menikahkan anak-anaknya dengan orang-orang di luar kaumnya. Dengan demikian, pengaruh Ebzan sebagai pemimpin tentu akan menjadi semakin luas dan besar. Mirip dengannya, Abdon juga mempunyai empat puluh anak laki-laki dan tiga puluh cucu laki-laki, yang mengendarai tujuh puluh ekor keledai jantan. Ini adalah kendaraan mahal pada zaman itu.
Baik kita mempunyai harta sedikit maupun banyak, kita tetap harus melayani Tuhan. Tidak ada pengecualian. Bukan berarti jika kita mempunyai harta sedikit, kita dapat berkata bahwa kita tidak dapat melayani Tuhan, sebab tidak ada yang dapat kita berikan. Perlu kita ingat bahwa pelayanan tidak selalu tentang memberikan harta, tetapi memberikan waktu, tenaga, dan kasih untuk memuliakan-Nya serta menolong sesama.
Sebaliknya, jika kita memiliki harta berlimpah, bukan berarti kita boleh mengandalkan kekayaan kita atau merasa tidak membutuhkan Tuhan. Kekayaan yang kita miliki hanyalah titipan, dan seharusnya digunakan untuk menjadi berkat bagi orang lain.
Semua orang telah diberikan talentanya masing-masing, hanya saja apakah kita mau menggunakannya untuk Tuhan atau tidak. Dan ketika kita melayani Tuhan, kiranya kita dapat melakukannya dengan hati yang tulus.
Tuhan memanggil kita semua, tanpa memandang status atau kondisi ekonomi, untuk menjadi alat di tangan-Nya. Yang Ia cari adalah kesediaan kita untuk berkata, “Ini aku, utuslah aku!” (Yes. 6:8). Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Tanggal: 15-16 November 2025
1. Bacalah renungan “SEMUA HARUS MELAYANI”
2. Renungkanlah talenta (“kelebihan-kelebihan”) apa saja yang Tuhan berikan kepada Anda. Lalu bagaimanakah Anda bisa menggunakan talenta Anda tersebut dalam pelayanan? Setiap anggota keluarga boleh berbagi.
3. Berdoalah bersama-sama. Mohon Tuhan Yesus membantu agar kita dapat menggunakan talenta kita masing-masing untuk melayani-Nya.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.