SAUH BAGI JIWA
Bosan Berbuat Baik
Bacaan Alkitab Harian –
“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah” (Galatia 6:9)
“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah” (Galatia 6:9)
Bosan adalah suatu perasaan jenuh, lelah, atau kehilangan semangat karena telah melakukan sesuatu secara berulang-ulang. Dalam KBBI sendiri, kata ini diterjemahkan sebagai: sudah tidak suka lagi karena sudah terlalu sering atau banyak. Perasaan ini dapat timbul karena suatu proses atau perilaku dilakukan terus-menerus dalam jangka waktu yang lama tanpa ada hasil atau tujuan yang diharapkan. Maka, seseorang yang merasa bosan terhadap sesuatu akan timbul rasa enggan atau tidak tertarik lagi untuk melakukan hal tersebut.
Perasaan ini cukup wajar dan sering kita alami. Namun, kita perlu berwaspada jika kita mulai bosan untuk berbuat baik. Entah apakah kita pernah mengalaminya atau melihatnya dari orang lain, tapi ternyata menjadi bosan untuk berbuat baik itu dapat terjadi. Seseorang yang sering berbuat baik berubah menjadi merasa enggan untuk melakukan kebaikan lagi.
Alasannya dapat berbagai macam. Mungkin karena perbuatan baik yang kita lakukan tidak diterima oleh orang lain. Atau bisa jadi karena perbuatan baik kita dilupakan begitu saja atau bahkan tidak dianggap. Beberapa orang dari kita juga mungkin mengharapkan adanya balasan atas perbuatan baik yang telah dilakukan, sehingga ketika kita tidak mendapatkan balasan, timbul perasaan kecewa. Ada juga mungkin beberapa orang dari kita yang merasa bahwa perbuatan baiknya malah dimanfaatkan, dibalas dengan kejahatan, atau tidak berguna. Alasan-alasan ini dapat memunculkan perasaan enggan untuk berbuat baik lagi.
Namun, dari kitab bacaan kita pada hari ini, kita diingatkan agar kita tidak jemu-jemu berbuat baik. Selama kita masih ada kesempatan, kita diajak untuk berbuat baik kepada semua orang, terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Ingatlah bahwa kebaikan kita itu ditujukan untuk Tuhan, bukan untuk manusia (Kol. 3:23). Selain itu, ingatlah juga bahwa meskipun tidak ada orang yang melihat perbuatan baik kita, ada Tuhan yang melihat dan menghargainya—sekecil apa pun perbuatan itu. Walaupun kebaikan yang kita lakukan terlihat sepele, Tuhan dapat memakai hal tersebut untuk menjadi berkat bagi orang lain. Ketika kita melakukan perbuatan baik, lakukanlah juga dengan hati yang tulus dan bersukacita. Kita tidak perlu menunggu pengakuan atau balasan dari orang lain atas kebaikan kita.
Dengan tetap berbuat baik, kita akan memancarkan terang kepada orang-orang di sekitar kita. Dengan demikian, orang-orang yang melihat terang tersebut akan memuliakan nama Bapa kita di surga. Identitas kita sebagai pengikut Kristus pun menjadi terbukti.
Mohonlah akan hikmat dan pimpinan Tuhan agar kita dapat berbuat baik dengan bijak, tulus, dan benar. Kiranya kita tidak menjadi jemu untuk berbuat baik di tengah dunia yang penuh dengan kejahatan ini. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
8 Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?