“Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga”(Lukas 24:51)

Saat ada orang yang berkata kepada kita, “Semoga Tuhan memberkatimu,” maka biasanya kita akan dengan segera menjawab, “Amin.” Semua orang pasti suka mendapatkan berkat dari Tuhan.

Dalam kitab Lukas pasal 24, dituliskan tentang bagaimana Yesus, yang telah mati disalib demi menebus dosa umat-Nya, bangkit dan menampakkan diri kepada banyak orang. Sesudah itu, Ia naik ke surga. Saat Yesus hendak terangkat ke surga, Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati murid-murid-Nya.

Kita juga sering berharap agar Tuhan Yesus selalu memberkati kita secara berlimpah-limpah dalam kehidupan kita. Selain itu, yang lebih kita harapkan sering kali bukanlah berkat rohani, melainkan berkat-berkat materi yang secara nyata terlihat dan dapat dinikmati. Kita mungkin sering meminta agar usaha kita maju, pekerjaan dilancarkan, tubuh yang sehat, atau untuk memiliki harta-harta tertentu. Hal tersebut tidak salah, namun kiranya permohonan berkat yang kita lakukan tidak terbatas hanya untuk berkat jasmani saja.

Salomo adalah seorang raja yang memiliki kekayaan yang sangat besar. Saat Salomo meminta hikmat, Tuhan juga memberikannya harta kekayaan dan kemuliaan. Sangat disayangkan bahwa ternyata Raja Salomo dalam kejayaannya kemudian menyimpang dari jalan Tuhan.

Berkat materi pada akhirnya dapat berubah menjadi jerat pada saat kita tidak berjaga-jaga. Kita menjadi sibuk dan makin sibuk. Sebelumnya, kita masih mempunyai waktu untuk berdoa, membaca Alkitab, hadir dalam kebaktian Sabat, dan melayani Tuhan. Namun, setelah kita mendapatkan berkat yang melimpah, kita menjadi terlalu sibuk untuk dapat terus melakukannya. Sekalipun kita dapat hadir dalam ibadah, hati kita sering kali entah ada di mana dan kita tidak dapat fokus untuk menyembah-Nya.

Sebagai pengikut Tuhan, kita seharusnya lebih mementingkan berkat-berkat rohani dari Tuhan, seperti keselamatan, hati serta pikiran yang tenang, damai sejahtera, dan sukacita. Saat berkat yang sesungguhnya itu kita terima, maka kita akan melihat kemuliaan Tuhan. Kita akan menyembah-Nya dan merasakan sukacita yang besar dari Tuhan. Kita juga akan terus dapat dengan setia beribadah dalam gereja-Nya, melakukan pelayanan untuk Tuhan, serta memuliakan nama Tuhan (Luk 24:53).

Biarlah kita dapat terus bersyukur dan merasa cukup atas apa yang kita miliki. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah (1 Tim 6:8). Sedangkan untuk berkat rohani, kiranya kita dapat terus bertekun dan bergiat dalam mengejarnya, karena berkat rohani mempunyai hubungan dengan keselamatan kita. Kiranya Tuhan menyertai dan memberkati kita semua. Haleluya!