SAUH BAGI JIWA
Sebelum Terlambat
Bacaan Alkitab Harian –
“Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah”(Lukas 23:41)
“Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah”(Lukas 23:41)
Sewaktu kita sekolah, kita mungkin pernah datang terlambat. Alhasil, guru kita mungkin akan memberikan hukuman, misalnya dengan disuruh berdiri di depan kelas. Kita juga mungkin pernah terlambat menyerahkan tugas, baik ketika kita masih sekolah, kuliah, ataupun ketika telah bekerja. Apabila kita terlambat mengirimkan tugas, besar kemungkinan kita akan mendapatkan konsekuensi yang tidak menyenangkan, seperti ditegur atau bahkan diberikan hukuman. Untuk menghindari hal yang tidak menyenangkan ini, kita akan berusaha untuk tidak terlambat dalam melakukan segala sesuatu.
Ketika Tuhan Yesus disalibkan, ada dua orang lainnya yang juga disalibkan—satu di sisi kanan-Nya, satu di sisi kiri-Nya. Salah seorang dari mereka sempat menghujat Tuhan Yesus. Lalu, seorang lainnya menegur orang tersebut. Ia berkata, “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” Selain itu, ia pun memohon kepada Tuhan Yesus untuk mengingatnya. Kemudian, Tuhan Yesus berkata bahwa pada hari itu juga, orang tersebut akan ada bersama-sama dengan-Nya di Firdaus.
Meskipun orang tersebut telah berbuat dosa di masa lalu, tapi ia masih dapat masuk ke dalam Firdaus bersama dengan Tuhan Yesus. Mengapa? Karena ia mengakui kesalahannya. Ia tahu bahwa dirinya salah dan ia mengakui bahwa dirinya memang layak untuk dihukum. Selain itu, ia juga mengakui Tuhan Yesus sebagai orang yang tidak berbuat dosa. Ia percaya kepada Tuhan Yesus. Ia bertobat.
Kita adalah manusia yang tidak lepas dari berbuat salah. Di masa lalu, kita juga pasti pernah berbuat dosa. Dosa yang telah kita perbuat tersebut mungkin terasa besar sehingga sepertinya tak terampuni. Dengan alasan ini, beberapa orang mungkin memutuskan untuk pergi jauh dari hadapan Tuhan.
Hari ini, kita dapat belajar dari orang yang disalib di sebelah Tuhan Yesus yang bertobat itu. Di akhir hidupnya, ia bertobat dan ia masih dapat masuk ke dalam Firdaus. Kita pun masih memiliki kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada-Nya selama kita masih hidup di dunia ini. Selama kita masih diberikan kesempatan ini, maka belum terlambat bagi kita untuk dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Setelah Tuhan Yesus menyerahkan nyawa-Nya, kepala pasukan yang melihat apa yang terjadi memuliakan Allah dan mengakui Tuhan Yesus sebagai orang benar. Lalu orang banyak yang berkerumun yang melihat apa yang terjadi itu juga pulang sambil memukul-mukul diri.
Penyesalan adalah langkah pertama dalam pertobatan. Tapi tidak berhenti di sini. Harus ada langkah selanjutnya. Jangan sampai kita seperti Yudas, yang setelah menyesal karena telah menjual Yesus, malah memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri—suatu keputusan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Maka, setelah kita tahu apa kesalahan kita dan menyesalinya, bertobatlah dengan berusaha untuk memperbaiki kesalahan tersebut serta untuk tidak mengulanginya lagi. Mari kita lakukan ini sebelum terlambat. Karena apabila waktu kita sudah habis, kita hanya dapat menyesal, tapi tidak dapat merubah apa-apa lagi. Kiranya Tuhan menyertai kita. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Yesus dibawa untuk disalibkan
26 Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.
27 Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia.
28 Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: ”Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu!
29 Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui.
30 Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami!
31 Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?”
32 Dan ada juga digiring dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk dihukum mati bersama-sama dengan Dia.
Yesus disalibkan
33 Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.
34 Yesus berkata: ”Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
35 Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: ”Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.”
36 Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya
37 dan berkata: ”Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!”
38 Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: ”Inilah raja orang Yahudi”.
39 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: ”Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!”
40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: ”Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.”
42 Lalu ia berkata: ”Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”
43 Kata Yesus kepadanya: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
Yesus mati
44 Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga,
45 sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua.
46 Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: ”Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.
47 Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: ”Sungguh, orang ini adalah orang benar!”
48 Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.
49 Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
