SAUH BAGI JIWA
Setia atau Menyangkal?
Bacaan Alkitab Harian –
“Tetapi Petrus menyangkal, katanya: ‘Bukan, aku tidak kenal Dia!’”(Lukas 22:57)
“Tetapi Petrus menyangkal, katanya: ‘Bukan, aku tidak kenal Dia!’”(Lukas 22:57)
Malam itu menjadi peristiwa yang berat bagi Yesus. Ia ditangkap dengan cara yang memalukan, dikhianati oleh seorang murid yang dekat dengan-Nya, dan kemudian ditinggalkan oleh murid-murid lain yang merasa ketakutan. Bahkan Petrus, yang sebelumnya begitu bersemangat mengatakan bahwa ia akan setia menamani-Nya, pada akhirnya menyangkal-Nya sebanyak tiga kali.
Kisah ini mengingatkan kita bahwa manusia dapat jatuh ke dalam kelemahan. Petrus menyangkal Yesus bukan karena ia tidak mengasihi-Nya, tapi karena ia begitu takut. Rasa takutnya itu begitu luar biasa menguasai dirinya. Kita pun mungkin sering menghadapi situasi yang membuat iman kita diuji. Terkadang demi kenyamanan, keamanan, atau supaya dapat diterima oleh orang lain, kita lebih memilih diam atau berkompromi dengan kesalahan.
Hari ini, mari kita periksa hati kita kembali. Apakah kita telah sungguh-sungguh setia kepada-Nya? Atau apakah kita masih sering menyangkal-Nya melalui berbagai pilihan hidup kita?
Memang, terkadang ketika kita memilih untuk tetap setia pada Tuhan, kita dapat menerima konsekuensi yang mungkin terasa kurang nyaman. Misalnya, jika kita tetap memilih untuk bersikap jujur saat bekerja, keuntungan kita mungkin tidak akan sebesar mereka yang melakukan sikap tidak jujur. Namun, ingatlah bahwa kita juga akan menerima konsekuensi jika kita tetap menyangkal Tuhan, bahkan konsekuensi ini lebih menyakitkan, yaitu kehilangan keselamatan. Maka, jangan biarkan rasa takut atau kelemahan menguasai diri kita. Sebaliknya, mari kita terus memohon belas kasih Tuhan Yesus agar dapat terus memberikan kita kekuatan.
Selain itu, hal yang dapat kita perhatikan melalui peristiwa penyangkalan tersebut adalah bagaimana Yesus menatap Petrus setelah Petrus menyangkal-Nya sebanyak tiga kali. Tatapan Yesus kepada Petrus itu bukanlah tatapan marah, melainkan tatapan yang penuh kasih dan mengingatkan. Maka, Petrus pun menangis dengan sedih. Hal itu menjadi titik balik bagi dirinya. Pada hari ini, sama dengan Petrus, kita pun dapat kembali bangkit saat kita bertobat dan datang kepada Tuhan dengan hati yang bersungguh-sungguh. Sebab, seperti yang dikatakan dalam
Kiranya kita dapat belajar untuk tetap berlaku setia kepada Tuhan dalam segala keadaan. Meskipun lingkungan sekitar atau keadaan seperti menghimpit kita, kiranya kita dapat tetap berlaku sesuai dengan apa yang dikehendaki Tuhan–bukan melanggarnya. Dan apabila kita tersandung dan terjatuh dalam iman, janganlah berhenti di sana. Ingatlah tatapan kasih Yesus yang selalu mengundang kita untuk kembali kepada-Nya. Selama kita masih mempunyai waktu dan kesempatan, kita dapat bertobat dan berbalik kepada Tuhan. Kiranya Tuhan Yesus selalu menyertai kita. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Yesus ditangkap
47 Waktu Yesus masih berbicara datanglah serombongan orang, sedang murid-Nya yang bernama Yudas, seorang dari kedua belas murid itu, berjalan di depan mereka. Yudas mendekati Yesus untuk mencium-Nya.
48 Maka kata Yesus kepadanya: ”Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?”
49 Ketika mereka, yang bersama-sama dengan Yesus, melihat apa yang akan terjadi, berkatalah mereka: ”Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang?”
50 Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Besar sehingga putus telinga kanannya.
51 Tetapi Yesus berkata: ”Sudahlah itu.” Lalu Ia menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya.
52 Maka Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah serta tua-tua yang datang untuk menangkap Dia, kata-Nya: ”Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung?
53 Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu di dalam Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu.”
Petrus menyangkal Yesus
54 Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam Besar. Dan Petrus mengikut dari jauh.
55 Di tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api dan mereka duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah mereka.
56 Seorang hamba perempuan melihat dia duduk dekat api; ia mengamat-amatinya, lalu berkata: ”Juga orang ini bersama-sama dengan Dia.”
57 Tetapi Petrus menyangkal, katanya: ”Bukan, aku tidak kenal Dia!”
58 Tidak berapa lama kemudian seorang lain melihat dia lalu berkata: ”Engkau juga seorang dari mereka!” Tetapi Petrus berkata: ”Bukan, aku tidak!”
59 Dan kira-kira sejam kemudian seorang lain berkata dengan tegas: ”Sungguh, orang ini juga bersama-sama dengan Dia, sebab ia juga orang Galilea.”
60 Tetapi Petrus berkata: ”Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan.” Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam.
61 Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: ”Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku.”
62 Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
