SAUH BAGI JIWA
Kesempatan dalam Kesempitan
Bacaan Alkitab Harian –
“Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi” (Lukas 21:13)
“Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi” (Lukas 21:13)
Akhir-akhir ini, dunia terasa semakin tidak stabil. Negara-negara yang terlibat konflik tidak segan-segan menunjukkan kekuatannya masing-masing. Genderang perang seolah ditabuh di mana-mana. Seperti halnya konflik yang memanas antara Israel dan Iran di Timur Tengah, serta perang yang tak kunjung usai antara Rusia dan Ukraina di Eropa. Belum lagi ketegangan antar negara di berbagai belahan dunia, seperti antara Tiongkok dan Taiwan, Korea Utara dan Korea Selatan, serta India dan Pakistan. Bahkan yang terbaru kita mendengar konflik antara Thailand dan Kamboja.
Entah kapan semua konflik ini akan berakhir. Sebagai warga sipil, kita hanya dapat berharap bahwa eskalasi peperangan ini tidak terus meluas. Di Indonesia sendiri, di beberapa wilayah, juga pernah terjadi unjuk rasa massa dalam jumlah banyak terhadap kebijakan pemerintah. Apabila konflik antar negara maupun konflik internal dalam negeri terjadi, setiap manusia akan terkena dampaknya. Situasi dan segalanya akan menjadi sulit, karena kegiatan vital seperti kegiatan belajar-mengajar, kegiatan usaha dan kegiatan ibadah akan terdampak dan tidak dapat berjalan secara normal. Kebutuhan akan makanan, minuman, dan obat-obatan akan meningkat secara drastis. Seolah-olah jalan kehidupan menjadi sempit, karena akses terhadap sesuatu yang kita butuhkan menjadi terbatas.
Namun, di sisi lain, sebagai orang Kristen, kita disadarkan bahwa bukankah ini semua merupakan penggenapan dari nubuat Tuhan Yesus? Bukankah jauh-jauh hari Tuhan Yesus pernah berfirman, “Apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.” Ia juga menambahkan, “Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan” (Luk 21:9-10).
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan, marilah kita bersama-sama merenung. Mungkin kita tidak secara langsung menghadapi peperangan yang sedang terjadi sekarang. Namun, jika kita perhatikan ke sekitar, ada banyak orang yang sedang menghadapi kesulitan dan konflik, sehingga mereka hidup menderita. Penderitaan mereka tersebut mungkin membuat mereka kehilangan semangat dan hidup dalam bayang-bayang ketakutan. Jika demikian, apakah kita akan bersikap pasif dan tidak memedulikan mereka? Atau apakah kita justru terpanggil untuk menjadi pembawa harapan bagi mereka?
Seyogyanya kita dapat menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan kabar baik atau kabar kesukaan, yakni Injil yang sejati. Kita dapat tampil seperti Yohanes Pembaptis. Kita dapat menutup setiap hati manusia yang berlubang, meratakan hati mereka yang sombong, dan meluruskan hati yang berliku-liku, yang penuh dengan segala kecurangan. Dengan begitu, kita berharap semua orang dapat melihat keselamatan dari Tuhan (Luk 3:4-6).
Dalam keadaan aman dan penuh kesejahteraan, manusia akan sulit untuk menerima Injil yang sejati. Mereka seolah memilih untuk menjadi buta terhadap kebenaran. Mereka merasa tidak memerlukan pertolongan Tuhan, karena kedudukan, jabatan, dan harta benda mereka telah menjadi sumber perlindungan mereka. Kendati demikian, apabila waktunya tiba, niscaya Injil Kerajaan Allah akan sampai ke ujung dunia untuk keselamatan bangsa-bangsa (Mat 24:14). Maukah kita mengambil peran di dalamnya? Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
9 Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.”
10 Ia berkata kepada mereka: ”Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan,
11 dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.
12 Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku.
13 Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi.
14 Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu.
15 Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.
16 Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh
17 dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku.
18 Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang.
19 Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.”
Tentang runtuhnya Yerusalem
20 ”Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat.
21 Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota,
22 sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis.
23 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini,
24 dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.”
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
