SAUH BAGI JIWA
Dibebaskan Untuk Memuliakan Tuhan
Bacaan Alkitab Harian –
“Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah” (Lukas 13:13)
“Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah” (Lukas 13:13)
Perikop dalam kitab bacaan kita pada hari ini menggambarkan sebuah peristiwa pemulihan yang indah di rumah ibadat. Yesus sedang mengajar, lalu Ia melihat seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuki roh yang membuatnya sakit, hingga ia bungkuk dan sama sekali tidak dapat berdiri tegak. Tidak ada satu pun yang dapat menolongnya selama hampir dua dekade. Namun, dengan penuh belas kasih Yesus memanggilnya dan menyembuhkannya.
Hal yang menarik dari kisah ini bukan hanya tentang mukjizat penyembuhannya, melainkan makna rohani yang ada di baliknya. Perempuan itu tidak meminta disembuhkan, tapi Yesus yang lebih dahulu mengambil inisiatif. Ini menunjukkan bahwa belas kasih Allah mendahului permohonan kita. Ia tahu apa yang kita butuhkan dan hal-hal yang tersembunyi sekalipun.
Setelah disembuhkan, perempuan itu segera memuliakan Allah. Ini adalah sebuah respons yang alami dan benar ketika seseorang mengalami kuasa pemulihan dari Tuhan. Namun, respons dari pemimpin rumah ibadat justru menunjukkan kekakuan hukum. Ia menegur orang banyak dan mengkritik Yesus karena Ia telah menyembuhkan orang pada hari Sabat. Dengan demikian, ia lebih mementingkan aturan manusia daripada belas kasih Allah.
Yesus menegaskan bahwa menyembuhkan di hari Sabat bukanlah suatu pelanggaran, melainkan penggenapan hukum kasih. Ia menunjukkan bahwa perempuan itu juga adalah ‘anak Abraham’, yaitu orang percaya yang layak menerima janji dan belas kasihan Allah. Delapan belas tahun adalah waktu yang panjang untuk menanggung penderitaan. Dan Yesus hadir untuk mengakhirinya, tanpa menundanya lagi, meskipun hari itu adalah hari Sabat.
Dari kisah ini, kita dapat belajar bahwa Tuhan peduli kepada kita dan Ia ada untuk memulihkan keadaan kita, bahkan jika orang lain mengabaikan kita. Ia memanggil kita untuk mengalami pembebasan bukan hanya secara fisik, tapi juga dari beban-beban rohani, luka batin, dan tekanan hidup yang membelenggu.
Kita juga diingatkan untuk tidak terjebak dalam kekakuan berpikir seperti pemimpin rumah ibadat tersebut. Ketika seseorang dipulihkan oleh Tuhan, kita seharusnya bersukacita dan ikut memuliakan Tuhan, bukan malah menghakimi dengan standar kita sendiri. Kita memang harus mengingat dan menaati hukum Tuhan, tapi jangan kita lupakan juga mengenai kasih terhadap sesama.
Mari kita buka hati kita seperti perempuan tersebut. Mari kita datang kepada Tuhan dan membiarkan Dia menyentuh serta memulihkan kita. Bila kita telah dipulihkan, mari kita berdiri tegak dan memuliakan Allah, karena kita telah dibebaskan untuk menjadi saksi akan kasih-Nya. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
10
Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.
11Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.
12Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: “Hai ibu, penyakitmu telah sembuh.”
13Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.
14Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: “Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat.”
15Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: “Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman?
16Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?”
17Dan waktu Ia berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu dan semua orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia, yang telah dilakukan-Nya.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
