SAUH BAGI JIWA
Mengerjakan Titipan Ilahi
Bacaan Alkitab Harian –
“Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya” (Lukas 12:43-44)
“Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya” (Lukas 12:43-44)
Ketika pembangunan suatu gedung sedang berlangsung, para tukang terlihat bekerja dengan penuh tanggung jawab. Mereka terlihat saling membantu dan menjalankan tugas masing-masing dengan sangat baik. Namun, suasana berubah drastis ketika sang mandor meninggalkan lokasi proyek dan tidak lagi mengawasi pekerjaan mereka. Seketika itu, ritme kerja mereka mulai agak melambat. Beberapa tukang mulai minum kopi, merokok, bermain ponsel, dan bahkan ada juga yang tertidur pulas.
Fenomena seperti ini seharusnya tidak layak dinormalisasi. Tapi ironisnya hal ini sering kita jumpai di lingkungan kerja. Seolah-olah tanggung jawab kita hanya dijalankan ketika ada pengawasan. Seharusnya, kita dapat bekerja dengan setia, baik ketika ada bos atau tidak. Pekerjaan kita merupakan suatu titipan yang harus dikerjakan dengan setia.
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan, mungkin ayat emas kita pada hari ini sangatlah klasik. Kita mungkin telah sering mendengar khotbah tentang bagaimana kita harus bertekun di dalam pekerjaan kita. Kendati demikian, kita dapat merenungkan hal ini: “Bagaimana apabila hari ini Tuhan Yesus datang? Akankah Tuhan Yesus mendapati kita melakukan apa yang telah dititipkan-Nya? Jika Anak Manusia datang, adakah Ia mendapati iman kita di bumi?” (Luk 18:8).
Tuhan Yesus menginginkan kita sebagai hamba-hamba-Nya untuk berlaku setia dan berjaga-jaga, bukan bermalas-malasan sambil berkata, “Ah, Tuanku tidak datang-datang. Baiklah kita makan minum dan mabuk saja.” Jika demikian, Tuan kita dapat datang pada hari yang tidak disangkakan dan tidak diketahui, membunuh kita, dan membuat kita senasib dengan orang-orang yang tidak setia.
Dalam kehidupan bergereja, Tuhan Yesus telah menitipkan pekerjaan ilahi kepada umat kepunyaan-Nya. Ia telah memberikan baik rasul-rasul, nabi-nabi, pemberita-pemberita Injil, gembala-gembala, dan pengajar-pengajar untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan dan pembangunan tubuh Kristus (Ef 4:11-12). Selain itu, Ia juga memberikan kepada tiap-tiap orang talenta, masing-masing menurut kesanggupannya (Mat 25:14-15).
Jadi, apakah kita masih bermalas-malasan seperti yang dilakukan hamba yang jahat ini? Adakah kita berpikir, “Ah, nanti saja. Sekarang kan saya masih sekolah/bekerja!” Atau berkata, “Tenang saja, pasti nanti setelah anak-anak sudah besar dan saya sudah pensiun, saya akan sungguh-sungguh melayani Tuhan! Kalau saat ini, maaf saya tidak ada waktu.”
Kita tidak tahu kapan Tuhan akan datang. Oleh karena itu, kita tidak dapat terus-menerus menunda pekerjaan Tuhan. Kita harus mengerjakan titipan ilahi ini dengan setia. Rasul Paulus berkata dalam Roma 12:6-8: “Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.”
Sebagai hamba Tuhan, kita harus senantiasa berjaga-jaga dan bergiat mengerjakan titipan ilahi ini dengan penuh kesetiaan. Dengan demikian, ketika Tuhan Yesus datang untuk kali kedua, kita dapat luput dari hukuman kekal. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
41
Kata Petrus: “Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?”
42Jawab Tuhan: “Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya?
43Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
44Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
45Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk,
46maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia.
47Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.
48Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.”
49“Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala!
50Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung!
51Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
