SAUH BAGI JIWA
Cinta yang Tak Bertepuk Sebelah Tangan
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 20 Jul 2025
“Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku…” (Kidung Agung 6:3a)
“Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku…” (Kidung Agung 6:3a)
Masa remaja mungkin adalah masa yang paling indah dalam kehidupan manusia. Biasanya di masa itu kita tidak memiliki banyak masalah. Di masa itu jugalah mungkin kita pertama kali merasakan perasaan suka terhadap lawan jenis. Hati terasa berbunga-bunga dan dunia terasa lebih indah dari biasanya saat melihat orang yang kita sukai. Waktu pun pasti akan lebih cepat berlalu apabila dihabiskan bersama orang yang kita puja. Tentu saja hal ini akan membahagiakan jika sang pujaan hati pun ternyata membalas dengan perasaan yang sama.
Namun, bagaimana kalau sebaliknya? Apa yang terjadi dengan hati dan perasaan kita jika ternyata luapan kasih sayang dan perhatian yang kita berikan kepadanya hanya bertepuk sebelah tangan? Mungkin bukan perasaan sukacita yang akan kita dapatkan, tapi kesedihan, kekecewaan, amarah, putus asa, atau bahkan merasa harapan kita sudah pupus. Tidak sedikit juga yang melakukan hal ekstrim dengan melukai diri sendiri, bahkan mengakhiri hidupnya hanya karena putus cinta. Itulah perasaan tersakiti yang luar biasa dalam apabila ternyata perasaan cinta kita tak terbalaskan.
Perasaan cinta kepada lawan jenis, atau yang biasa kita sebut dengan ‘eros’ ini adalah perasaan cinta yang disertai dengan hawa nafsu. Pastinya ada perasaan ingin memiliki dan perasaan inilah yang membuat ego dan hati kita terluka apabila kita tidak dapat memiliki orang tersebut.
Namun ada satu jenis kasih yang tertinggi dan paling sempurna yang tidak akan pernah membuat kita terluka atau tersakiti. Itu adalah kasih ‘Agape’, yaitu kasih Yesus kepada kita, jemaat dan mempelai-Nya. Kasih-Nya tidak akan pernah membuat kita kecewa. Berbeda dengan kasih eros, jenis kasih ini sangat murni dan tulus.
Saat kita mencurahkan perasaan kasih dan rindu kita kepada Tuhan Yesus, Dia akan selalu ada di sana untuk menyendengkan telinga-Nya, mendengarkan keluh kesah kita. Tuhan Yesus selalu ada waktu untuk menantikan kehadiran kita. Dia selalu ingin menjalin hubungan yang dekat dengan kita.
Tapi sering kali, kita tidak menyadari betapa Tuhan memperhatikan dan mengasihi kita. Bahkan kita mungkin menimbulkan sakit hati Tuhan lagi, lagi, dan lagi. Namun walaupun dengan segala kecondongan hati kita yang jahat, pengampunan-Nya selalu tersedia bagi siapa pun yang ingin bertobat dan berbalik kepada-Nya. Dia tidak akan pernah meninggalkan kita atau membuat kita kecewa.
Kasih Allah begitu besar, sampai-sampai Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh 3:16). Di manakah dapat kita temukan rasa kasih yang luar biasa seperti ini di dunia? Tidak ada dan tidak akan pernah ada!
Lalu, apa balasan kita? Apakah kita tidak mau membalas kasih Tuhan tersebut? Meskipun tidak akan pernah bisa membalas kasih Tuhan dengan sempurna, tapi kita dapat mengusahakannya. Kita dapat melakukannya dengan mengambil pelayanan dalam gereja dan menaati perintah-Nya.
Dan apabila kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, jangan khawatir, kasih kita kepada-Nya tidak akan pernah bertepuk sebelah tangan, karena Dia telah lebih dahulu mengasihi kita. Kiranya Tuhan Yesus selalu menyertai kita.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?

Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Sharing Mezbah Keluarga
Tanggal: 19-20 Juli 2025
1. Bacalah renungan “DALAM KESESAKAN MEREKA BERBALIK”
2. Apa yang dapat membantu kita untuk selalu ingat dan mencari Tuhan, bukan hanya ketika kita susah, tetapi juga di saat kita senang. Setiap anggota keluarga dapat memberikan pendapatnya.
3. Berdoalah bersama-sama. Mohon Tuhan Yesus membantu agar kita dapat selalu mencari Tuhan di setiap waktu.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.