SAUH BAGI JIWA
Terkecil Menjadi yang Terbesar
Bacaan Alkitab Harian –
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 18 Jul 2025
“[D]an berkata kepada mereka: ‘Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar’”
“[D]an berkata kepada mereka: ‘Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar’”
Allah menciptakan dunia ini dengan begitu baik dan indah, termasuk di dalamnya ada hewan-hewan besar maupun kecil. Namun, pernahkah kita memperhatikan seekor semut dengan saksama? Walaupun semut adalah seekor hewan yang berbadan kecil, tapi semut memiliki kekuatan yang begitu besar. Semut dapat mengangkat benda yang beratnya 50 kali lebih berat dari badannya sendiri. Tak heran semut kerap dijadikan sebagai bahan motivasi oleh beberapa motivator. Kita bahkan dapat menemukannya tertulis dalam Alkitab.
Dalam Lukas 9:46-48, murid-murid Tuhan bertengkar mempeributkan siapakah yang terbesar di antara mereka. Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid dengan mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya. Mengapa Tuhan Yesus menempatkan anak kecil pada saat membicarakan siapakah yang terbesar di antara murid-murid?
Seorang anak kecil pada saat itu merupakan seorang yang dianggap belum penting secara sosial. Mereka mungkin dilihat sebagai seorang yang begitu lemah, polos, kecil, dan tidak berdaya. Banyak orang mungkin menganggap anak kecil dengan sebelah mata. Namun, sesungguhnya di mata Tuhan, mereka itu besar.
Tuhan Yesus berkata bahwa barangsiapa menyambut anak itu dalam nama-Nya, ia juga menyambut diri-Nya. Hal ini mengajarkan kita bahwa kita tidak perlu mengejar kekuasaan di dalam Tuhan Yesus, tapi kita perlu belajar bagaimana kita melayani dengan kerendahan hati.
Tuhan Yesus datang ke dunia untuk melayani bukan untuk dilayani. Terlebih lagi kita yang adalah ciptaan-Nya. Sudah seharusnya bagi kita untuk saling melayani satu sama lain dengan tidak membeda-bedakan. Kita harus menerima dan mengasihi orang-orang dengan sikap hati yang tulus tanpa memandang status atau kekuasaan. Karena barangsiapa menyambut seorang anak kecil, itu berarti kita juga menyambut Tuhan.
Pada hari ini, kita mungkin mengetahui beberapa orang di sekitar kita yang memerlukan bantuan. Apabila kita mampu membantunya, hendaklah kita menolongnya dengan kerendahan dan ketulusan hati. Kiranya kita juga tidak mencari nama atau pujian dari orang lain atas perbuatan kita. Karena sebenarnya yang perlu kita kejar bukanlah status atau kekuasaan, namun kerinduan akan penyambutan Tuhan Yesus pada suatu hari nanti.
Tuhan Yesus ingin kita melayani dengan kerendahan dan ketulusan hati agar kita dapat layak masuk ke dalam kerajaan Surga di akhir kehidupan kita. Tidak apa-apa jika kita menjadi yang terkecil di dunia, karena Tuhan Yesus berkata bahwa yang terkecil adalah yang terbesar (di Surga).
Kiranya Tuhan Yesus menyertai kita selalu. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Siapa yang terbesar di antara para murid
46 Maka timbullah pertengkaran di antara murid-murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka.
47 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya,
48 dan berkata kepada mereka: ”Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar.”
Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan
49 Yohanes berkata: ”Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.”
50 Yesus berkata kepadanya: ”Jangan kamu cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu.”
Yesus dan orang Samaria
51 Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem,
52 dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya.
53 Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.
54 Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: ”Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?”
55 Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka. 56Lalu mereka pergi ke desa yang lain.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
