SAUH BAGI JIWA
Memberi Anak Itu Makan
Bacaan Alkitab Harian –
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 09 Jul 2025
“Maka kembalilah roh anak itu dan seketika itu juga ia bangkit berdiri. Lalu Yesus menyuruh mereka memberi anak itu makan”
“Maka kembalilah roh anak itu dan seketika itu juga ia bangkit berdiri. Lalu Yesus menyuruh mereka memberi anak itu makan”
Ketika Tuhan Yesus hidup di dunia, Alkitab mencatatkan bahwa Ia membangkitkan beberapa orang dari kematian secara fisik. Salah satunya adalah anak perempuan Yairus, yang sakit sampai meninggal pada usia dua belas tahun. Saat Yesus tiba di rumahnya, anak itu sudah meninggal. Yesus menyuruh semua orang keluar, kecuali Petrus, Yohanes, Yakobus, dan kedua orang tua anak itu. Lalu Ia memegang tangan anak itu dan berkata, “Hai anak bangunlah!” Anak itu pun bangkit! Setelah itu, apa yang Tuhan Yesus perintahkan? Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Tindakan ini sangat bermakna. Tuhan Yesus tidak hanya membangkitkan anak itu, tapi juga menunjukkan kepedulian-Nya terhadap kebutuhan jasmaninya. Ia tahu bahwa anak yang baru bangkit itu membutuhkan kekuatan–dan itu dimulai dari makan.
Dengan iman, kita juga dapat mengalami kebangkitan yang serupa, meskipun bukan secara fisik, tapi secara rohani. Saat kita dibaptis dalam nama Tuhan Yesus, seperti yang dikatakan Rasul Paulus dalam Kolose 2:12, kita mati dan bangkit bersama Kristus. Ayat tersebut mengatakan: “Karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.”
Jika kita telah bangkit secara rohani, maka kita juga harus makan secara rohani. Yesus berkata, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Mat 4:4).
Tubuh jasmani membutuhkan makanan sesuai tahapan usia dan pertumbuhannya. Bayi yang baru lahir hanya bisa minum susu. Tapi seiring bertumbuh, ia harus mulai makan bubur dan kemudian makanan padat lainnya. Proses ini tidak selalu mudah. Banyak orang tua merasa khawatir ketika anaknya mulai mogok makan atau pilih-pilih makanan.
Demikian pula dengan kehidupan rohani kita. Mereka yang baru dibaptis dan yang masih muda secara iman, sangat membutuhkan perhatian dan kasih dari jemaat. Mereka perlu ‘susu rohani yang murni dan bergizi’ agar dapat bertumbuh dengan sehat. Maka kita perlu mengasihi dan memelihara saudara-saudari kita dalam iman. Ini adalah salah satu cara paling sederhana, namun bermakna untuk mengasihi Tuhan.
Sudahkah kita memperhatikan keadaan saudara-saudari kita seiman? Apakah kita tahu kesulitan apa yang sedang mereka hadapi? Jangan sampai ada domba yang tersesat atau bahkan hilang karena kita yang kurang memperhatikan mereka.
Dan seiring berjalannya waktu, kiranya kita juga dapat mulai ‘makan makanan keras’, yaitu mempelajari kebenaran dengan lebih dalam. Proses ini dan mempertahankan iman mungkin memang tidak mudah. Maka dari itu, kita perlu membantu satu sama lain dan saling membina dalam kasih di jalan menuju kerajaan Surga ini. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
49 Ketika Yesus masih berbicara, datanglah seorang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: ”Anakmu sudah mati, jangan lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru!”
50 Tetapi Yesus mendengarnya dan berkata kepada Yairus: ”Jangan takut, percaya saja, dan anakmu akan selamat.”
51 Setibanya di rumah Yairus, Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut masuk dengan Dia, kecuali Petrus, Yohanes dan Yakobus dan ayah anak itu serta ibunya.
52 Semua orang menangis dan meratapi anak itu. Akan tetapi Yesus berkata: ”Jangan menangis; ia tidak mati, tetapi tidur.”
53 Mereka menertawakan Dia, karena mereka tahu bahwa anak itu telah mati.
54 Lalu Yesus memegang tangan anak itu dan berseru, kata-Nya: ”Hai anak bangunlah!”
55 Maka kembalilah roh anak itu dan seketika itu juga ia bangkit berdiri. Lalu Yesus menyuruh mereka memberi anak itu makan.
56 Dan takjublah orang tua anak itu, tetapi Yesus melarang mereka memberitahukan kepada siapa pun juga apa yang terjadi itu.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
