SAUH BAGI JIWA
Waspada Terhadap Perubahan
“Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif” (Efesus 5:15)
“Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif” (Efesus 5:15)
Pada umumnya, manusia cenderung memperhatikan hal-hal fisik. Ketika terjadi perubahan secara fisik, sering kali kita menjadi was-was. Misalnya, ketika berat badan kita bertambah, kita akan merasa khawatir, apalagi untuk kaum hawa. Kita akan mulai memperhatikan asupan makanan kita. Mungkin kita akan melakukan diet atau menghindari makanan yang akan menambah berat badan kita. Ketika mulai timbul tanda-tanda penuaan, kita akan mencari cara untuk mengatasinya. Demikian juga ketika timbul gejala penyakit dalam tubuh kita. Kita akan segera memeriksakan diri ke dokter, menjalani tes, serta mengobatinya jika ternyata ditemukan penyakit tertentu. Untuk hal-hal fisik, kita sering merasa takut dan cemas.
Semua ini adalah hal yang wajar. Namun, alangkah baiknya jika perhatian yang sama juga kita terapkan terhadap hal-hal rohani. Hendaknya kita juga memperhatikan ketika terjadi perubahan dalam diri kita secara rohani. Misalnya, ketika kita mulai merasa jenuh dalam berdoa dan beribadah, atau ketika kita mulai mengurangi pelayanan dalam gereja, atau ketika kasih kita mulai mendingin dan semangat kita untuk Tuhan mulai redup.
Jika kita tidak peka, gejala-gejala kemunduran secara rohani ini tidak akan kita rasakan. Sampai ketika kita menyadarinya, itu sudah terlambat. Kita sudah berjalan terlalu jauh, sehingga kita akan menemui kesulitan untuk kembali ke titik awal.
Untuk menghindarinya, kita dapat belajar dari tokoh Daud. Ia adalah orang yang dekat dengan Allah dan senantiasa hidup di jalan Tuhan. Dari mazmur yang ia tuliskan, kita tahu bahwa ia senantiasa memeriksa hidupnya (Mzm 119:59-60).
Daud juga bukan hanya ingin memastikan bahwa ia hidup menurut perintah Tuhan dan berjalan di jalan-Nya, tapi ia juga ingin Allah mengenal hatinya dan pikirannya. Ia berdoa, “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” (Mzm 139:23-24). Daud tahu bahwa Allah Maha Tahu. Allah adalah sosok yang paling mengenalnya, mengetahui isi hati dan pikirannya, termasuk hal-hal yang tersembunyi. Dengan petunjuk Allah, Daud berharap ia dapat tetap berada di jalan yang benar sampai akhir. Jika terjadi kesalahan atau penyimpangan, ia juga dapat segera mengetahui dan memperbaikinya.
Iblis sangat licik. Ia bisa memakai cara-cara halus untuk membuat kita menjauh dari Tuhan. Ia bisa memakai kelemahan kita untuk membuat kita terpeleset, bahkan jatuh. Keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup merupakan kelemahan manusia pada umumnya. Iblis memakai semua itu untuk menjerat kita. Jika tidak berwaspada, kita akan masuk ke dalam jebakannya dan sedikit demi sedikit, ia menjauhkan kita dari Tuhan.
Rasul Paulus menasihati kita untuk memperhatikan kehidupan yang kita jalani. Kita perlu memeriksa diri setiap hari. Apakah kita telah hidup seturut dengan perintah Tuhan? Apakah kita telah melakukan kehendak-Nya? Apakah ada kesalahan atau dosa tersembunyi dalam hati dan pikiran kita? Dengan senantiasa melakukannya, kita akan segera menyadari ketika terjadi gejala-gejala kemunduran dalam iman dan kehidupan rohani kita, sehingga kita dapat segera mengatasinya. Kiranya Tuhan selalu menyertai kita.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?

Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Sharing Mezbah Keluarga
Tanggal: 2-3 Agustus 2025
- Bacalah renungan “WASPADA TERHADAP PERUBAHAN”
- Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, apakah ada kemajuan (atau kemunduran) rohani yang Anda rasakan? Setiap anggota keluarga dapat berbagi.
- Berdoalah bersama-sama. Mohon Tuhan Yesus membantu agar semakin hari, iman kita dapat terus bertumbuh.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.